11. Papa sakit

2.5K 236 55
                                    

(⁠☞⁠ ⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠)⁠☞Halo para onty Turtle Suoer come back...(⁠ノ⁠≧⁠∇⁠≦⁠)⁠ノ⁠ ⁠ミ⁠ ⁠┻⁠━⁠┻

.
.
.
.
.
.

Suoer mengetuk-ngetuk pinggiran mangkuk cerealnya, pipi bocah imut itu ia gembungkan. "Daddy mana papa? Suoel mau papa?"

Yibo yang selesai membuat susu segera menghampiri sang putra dan menaruh botol dot yang telah terisi susu coklat itu di samping balita mungil itu.

Yibo melihat pipi gembul putrannya yang terlihat menggembung seperti balon, pertanda balita itu sedang merajuk.

"Papa sedang sakit dan tidur di kamar lain Suoer jangan kesana nanti tertular. Papa juga sudah melarang daddy untuk membawamu kesana," Yibo menjelaskan.

Balita imut itu kaget matanya terbelalak lucu ketika mendengar sang papa sakit, pantas saja ketika Suoer bangun tidur papanya tidak ada untuk menyambutnya dipagi hari.

Mata balita gembul itu sudah berkaca-kaca siap menangis. Suoer kemudian turun dengan susah payah dari kursi makannya kemudian menghampiri Yibo yang sedang sarapan roti di ujung meja sana.

"Daddy apakah papa sakit palah, ayo bawa papa pelgi ke doktel hiks." Suoer menarik-narik tangan Yibo yang sedang makan. Air matanya sudah tumpah balita itu mulai merengek pada ayahnya.

Yibo mulai memangku Suoer yang sudah menangis sesegukan, pria itu menghela nafas sebentar " Papa sudah minum obat, dia hanya kelelahan dan sedikit demam. Makanya daddy menyuruhnya untuk istirahat dan hari ini daddy juga libur."

Suoer malah semakin menangis keras saat papanya sakit karena kelelahan.

"Daddy Suoel nakal hiks, gala-gala suoel papa jadi lelah hueee.." Balita itu mengira, Zhan sakit karena kelelahan mengurus dirinya.

Ayah muda itu kemudian mengusap pipi gembul Suoer. " Tenanglah, papa sakit bukan karena lelah mengurus dirimu, dia hanya sedang kelelahan saja.

Suoer masih sesegukan, balita itu memandang Yibo dengan mata bulatnya yang sebab. "Benalkah?"

"Um,"

Balita itu seketika terdiam dia sibuk memikirkan sesuatu.

"Daddy apa papa kena vilus, glenpa belkata bahwa sekalang banyak vilus colona huaa," balita yang mulanya sudah diam itu seketika mulai menangis lagi.

Yibo menepuk jidatnya, astaga. Syukurlah Suoer hanya satu kalau ada lima bisa pecah lama-lama kepalanya.

.
.
.
.
.

Bocah bulat itu sibuk menggambar abstrak di ruang televisi, Krayon dan pensil warna bertebaran dimana-mana, balita itu baru mau diam setelah diberi snack oleh Yibo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bocah bulat itu sibuk menggambar abstrak di ruang televisi, Krayon dan pensil warna bertebaran dimana-mana, balita itu baru mau diam setelah diberi snack oleh Yibo.

"Nut tebak suoel sedang gambal apa?," Balita itu menunjukan gambaran anehnya pada kucing gembul yang asik bersantai di dekatnya.

"Meong..." Kucing itu melengos tanpa menghiraukan perkataan sang tuan.

The Story of Little Wang ( End S1✔)Where stories live. Discover now