16. Mahluk hijau

2.1K 265 27
                                    

Suoer menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia tidak melihat kawan akrabnya masuk hari ini balita nan gembul itu berlari ke arah sang guru yang terlihat sedang makan siang.

"Miss dimana Lengli?" tanyanya, pada Miss Lusi.

"Rengli tidak masuk hari ini, dia sakit."Miss Lusi mejelaskan. "Apa Suoer rindu pandanya," lanjut sang guru kemudian.

Suoer mengangguk lalu balita itu kembali berlari ke arah mejanya melanjutkan makan siang yang sempat tertunda.

Suoer memperhatikan kotak bekalnya kemudian menghela nafas. Sebetulnya ada alasan dibalik itu semua, balita gembul itu tidak suka mahluk hijau yang papa taruh di kotak bekalnya, dan Renglilah yang menghabiskan sekarang bocah itu tidak masuk kerena sakit, Suoer bingung ingin memberikan sayur itu ke siapa rata-rata anak di daycare tidak suka sayur sepertinya.

Akhirnya balita gembul itu putuskan untuk memakan menu yang ia suka dan mengabaikan menu makanan yang tidak terlalu ia suka.

.
.
.
.
.
Sore harinya Yibo datang menjemput di daycare, balita itu berlari ke arah sang ayah setelah berpamitan pada Miss Lusi. Yibo segera menangkap tubuh gembul sang putra yang sedang berlari kearahnya, "Bagaimana harinya, apakah menyenangkan?" tanya sang ayah.

" Sangat menyenangkan, Suoel belajal angka dan pelhitungan hali ini," jawabnya, tapi mendadak balita gembul itu memasang raut murung.

" Kenapa Cemberut begitu?" Yibo bertanya ketika sampai di mobil dia memasangkan sabuk pengaman pada putra bulatnya itu.

Suoer mulai membuka mulutnya ketika mobil mulai berjalan. " Hali ini Lengli tidak masuk daddy,"

"Kenapa tidak masuk?" tanya Yibo sambil fokus memandang ke depan menyetir mobil.

"Miss Lusi bilang Lengli sakit," ujarnya, tangan kecilnya sibuk memainkan rubik persegi yang memang disediakan Zhan jikalau balita bulat itu bosan di dalam mobil.

"Sekarang memang musim sakit, cuaca sedang tidak mendukung. Putra daddy harus jaga kesehatan okay,"

"Suoel lajin minum vitamin papa yang beli,"

"Yah, tapi kau harus banyak makan sayur dan buah." Ujar Yibo.

Mendengar kata sayur bocah itu benar-benar ingin muntah Suoer tidak suka sayur! bocah itu tidak menanggapi dam memilih sibuk bermain bersama rubiknya.
.
.
.
.
.
Mereka akhirnya sampai di penthouse Yibo segera menggendong buntalan imut itu menuju pintu masuk.

"SUOEL PULANG PAPA..." teriaknya.

Zhan yang memang sedang ada dikamar mandi membersikan tubuhnya lekas menyelesaikan kegiatanya untuk menyambut balita mungil kesayanganya itu. Sebenarnya dia juga baru pulang tetapi di perjalanan suaminya itu mengusulkan bahwa ia akan menjemput putra mereka sendiri. Jadi Zhan memutuskan untuk menumpang mobil staf mereka, sedangkan Yibo menyetir mobil sendiri menuju daycare.

Zhan lekas mencium pipi gembul itu kiri dan kanan. "Selamat datang," ucapnya.

Melihat sang papa Suoer langsung merentangkan tangan kearah Zhan meminta gendong. balita imut nan buntal itu sangat rindu papanya.

"Sama daddy dulu rambut papa masih basah," ujarnya sambil menggosok rambutnya dengan handuk kering.

"Bagaimana kalau mandi dulu dengan daddy," Yibo bercelutuk. Suoer mengangguk kemudian segera berlari ke arah kamar mandi.

"Jangan lari-lari nanti jatuh," Zhan kembali mengingatkan putranya itu sangat hiperaktif sekali. Entah sampai usia berapa hobby berlarianya berhenti.

Sedangkan Yibo segera menyusul putranya yang sudah menceburkan diri dan asik bermain bersama bebek-bebek karetnya itu.

The Story of Little Wang ( End S1✔)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum