5. Tersesat

2.9K 275 14
                                    

curhat dikit kek nya aku gk terlalu konsisten dalam membuat dialog Suoer. aku tidak punya anak kecil dirumah para sepupu ku juga sudah dewasa jadi agak bingung dengan perkataan balita umur 3 tahun😭

untuk chap ini dan seterus nya aku bikin Suoer tidak bisa mengucapkan huruf R saja supaya lebih mudah. chap sebelum nya akan aku revisi ketika aku punya waktu luang.☺

💮💮💮

Happy reading

enjoy
warning typo👋😂

🍼🍼🍼

Suoer sedang berada di rumah kakek nya. Balita imut itu memang sengaja dititip kan disana selama 3 hari karena Papa dan Daddy nya sama-sama sibuk syuting dan menginap di kota lain. Balita imut itu ikut membawa serta Nut si kucing gembul, Sedang kan ikan nya dia tinggal kan dirumah. Grandpa Wang sengaja membeli akuarium otomatis. Suoer tidak harus selalu memberi makan ikan nya, hanya perlu mengisi kotak makan ikan dengan full nanti akuariumnya otomatis memberi makan ikan-ikan sesuai jadwal.

Bocah mungil itu sedang duduk di ruang tv dengan wajah cemong karena makan coklat. Nut ada disamping nya sedang tidur. Jarang-jarang balita itu bisa makan makanan manis dengan porsi yang lebih banyak. Papa Zhan selalu membatasi camilan atau permen yang dimakan bocah gembil itu, Jadi ketika bocah imut itu menginap di rumah kakek nenek-nya dia akan makan camilan sepuasnya.

"Nyam-nyam" balita itu asik mengunyah dan menonton siaran tv yang menayangkan cartoon doraemon. tangan nya juga sedang sibuk memindahkan balok-balok angka.

"Sepuluh,selatus, dualatus, selibu...yeyyy" balita itu pertepuk tangan sendiri padahal semua angka hitungan nya salah.

"Wah dolaemon kucing ajaib bisa mengelualkan alat" balita itu menengok televisi lalu terdiam sejenak kemudian memandangi Jianguo yang tertidur disebelah nya. di balik nya tubuh gembul kucing nya itu dengan agak kesusahan. Jianguo punya tubuh yang sangat bulat 11 12 dengan dirinya.

"Meonggg..." Jianguo protes karena acara tidur nya diganggu.

"Nut, kenapa tidak punya kantong sepelti dolaemon padahal selu" Suoer menghela nafas. menatap kucing nya sebal, Jianguo tidak peduli dengan apa yang dikatakan tuan nya. Kucing gembul itu lebih memilih tidur kembali.

"Suoer grandpa pulang" Dari arah luar terdengar kakek nya memanggil rupanya kakek nya sudah pulang dari kantor. Ayah Yibo memilih pulang lebih awal karena ingin menemani cucu nya bermain.

"Glenpaa..." balita mungil itu berlari kemudian memeluk kakek nya. Wajah cemong nya menempel pada jas kakek nya membuat jas itu kotor tapi kakek nya tidak peduli dan asik mencium perut dan pipi gembul cucu nya.

" Aigo Cucu grandpa, mau pergi jalan-jalan ke Taman bermain" Ayah Yibo menawarkan.

"Mauu tapi suoel mau ajak Nut juga boleh"

"Boleh, ayo pergi ke grandma mu dan bersiap"

"Umm, baik" balita mungil itu mengangguk patuh kemudian berlari mencari sang nenek.

🍼🍼🍼

Pasangan kakek dan cucu itu sampai di taman bermain. Kondisi taman bermain tidak cukup ramai karena bukan hari wekend. Kakek Wang menuntun bocah imut itu kemudian tangan yang satu nya memegang tali Nut.

"Glenpaaa ayo naik bianglala" bocah imut itu berbinar-binar menatap sekeliling, kemudian mengajak kakek nya naik komedi putar.

"baik, ayooo!" kakek itu dengan semangat mengajak cucu nya mencoba berbagai jenis wahana permainan.

"Wahh hebat, Nut liat bukan kah ini selu" Suoer asik melongok kebawah melihat pemandangan kota, sedangkan kucing gembul itu memilih tidur di pangkuan kakek nya. Dasar kucing pemalas.

The Story of Little Wang ( End S1✔)Место, где живут истории. Откройте их для себя