GAUA 17 Tentang jovian

56 2 0
                                    

HAPPY READING

Set...

"Cha ikut gue,"

"Ehh kemana?" Tanya Alessia sembari bangkit dari duduknya dan melihat siapa pemuda itu.

"Ada yang ingin gue omongin," jawab jovian dengan tatapan dingin kepada Alescha, Alessia merasa merinding melihatnya.

Sepertinya ada yang tidak beres dengan jovian ia bisa merasakannya dari tatapan pemuda itu.

"Yasudah ayok, kalo yang mau di omongin sama lo penting," ucap Alessia mengiyakan ucapan jovian meskipun perutnya kroncongan.

'padahal perut gue laper pengen mam bakso, tapi gak papa demi bisa ngobrol bareng yayang jov hehehe, dah lama gue gak berduaan sama yayang jov,' sambungnya didalam hati.

Set...

"Enggak bisa dia lagi makan sama gue," tekan Rilley sembari menahan pergelangan tangan kiri Alescha.

Ia menatap tajam jovian dengan sebaliknya jovian menatap tajam jovian. Keduanya saling menjerumuskan tatapan tajam membuat suasana dikantin langsung hening.

"Gak, lescha aja mau kenapa Lo yang sewot?" Ucap jovian.

"Karena rindu lagi makan, dan Lo datang datang mengganggu acara makannya," jawab Rilley, ia menatap tajam jovian tanpa melepaskan pegangan tangannya pada lengan Alescha.

Sama halnya seperti jovian yang tak ingin melepaskan Alescha, sudah cukup sedari tadi ia melihat kedekatan keduanya dari kejauhan dan itu membuat hatinya menjadi panas dingin.

Ada rasa tidak rela Alescha semakin dekat dengan ketuanya, jovian yakin kalau Rilley membiarkan Alescha didekatnya agar Alescha dengan gampang bisa dikelabui.

"Lescha gak masalah tuh gue ajak pergi," sewot jovian.

Suasana di kantin itu hanya ada dua suara yang keluar dari mulut kedua pemuda itu, semua murid hanya menatap mereka bertiga dengan wajah bingung plus shock.

Rilley yang diketahui murid sebagai ketos yang mmk atau malu malu kucing itu tidak seperti biasanya, tentu membuat semua murid shock. Apalagi ditambah dengan jovian yang merupakan pindahan dari Gavusa, yang terkenal sebagai king bullyng itu terlihat menahan api cemburu. Saat melihat Alescha dan Rilley berduaan di salah satu meja kantin.

"Lo bagaimana sih, Lo mau ngebiarin rindu kelaparan hah? Dia bahkan keganggu makan baksonya anjir," sentak Rilley.

Bukan karena apa Rilley tidak mengijinkan Alescha pergi bersama jovian, kalau tentang itu mah Rilley membiarkannya. Tapi masalahnya ia tahu maksud dari jovian ingin membawa Alescha pergi darinya.

Jovian ingin menceritakan rencananya dan kedua Al jadi untuk mempertahankan kepercayaan Alescha ia akan menghalangi jovian dekat dengan Alescha.

Jovian melirik ke arah Alescha yang terlihat kebingungan melihat dirinya dan Rilley seakan memperebutkan dirinya dikantin. Ia melepaskan tautan lengannya membuat Alessia tersadar akan kebingungannya.

"Lo belum makan?" Tanyanya.

"Belum," jawab Alessia.

"Oh," setelah nya jovian pergi dari sana dan membuat tanda tanya di otak Alessia. Alessia melihat kepergian jovian dengan pandangan aneh, padahal ia tadi sudah menunggu kalau dirinya akan berduaan bersama jovian malah tidak jadi.

dan itu karena Rilley, ia sudah lama ingin lagi dekat dengan jovian tapi ia sadar Kalau dirinya berada di dalam tubuh Alescha. Ia sudah tidak bebas seperti masih jadi hantu gelandangan.

Ia merindukan dimana ia selalu mengintip para bujang tengah mandi, ia rindu teman pocongnya yang selalu siap dalam kata mengganggu manusia. Yap Alessia merindukan hal semacam itu termasuk menjahili jovian lagi.

Galtero Alessia Untuk Alescha Where stories live. Discover now