GAUA 03 [Menggantikan]

204 7 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING

"Euggh kepala gue pusing banget Anjay," pungkas seorang perempuan yang terlihat mengerjapkan kedua bola matanya.

"Mana tangan kayak sakit lagi, Selama bertahun tahun jadi hantu gue gak pernah tuh ngerasain sakit. Kenapa gue bisa ngerasain sakit," ucapnya sembari memandang sekitarnya yang terlihat hanya di baluti dengan warna putih polos.

Ia terlihat asing dengan suasana yang berada disekitarnya apalagi ia juga baru sadar kalau pergelangan tangannya dibaluti oleh perban dan juga pakaian yang ia pakai semuanya full berwarna putih.

Apa ia mati untuk yang kedua kalinya? Tapi mana mungkin ia meninggal lagi kan ia memang sudah meninggal dari dulu? Atau juga ia sudah ada di akhirat? Pikiran perempuan itu terus saja berputar di otaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa ia mati untuk yang kedua kalinya? Tapi mana mungkin ia meninggal lagi kan ia memang sudah meninggal dari dulu? Atau juga ia sudah ada di akhirat? Pikiran perempuan itu terus saja berputar di otaknya.

"Tubuh gue kenapa kayak ringan?" Gumam nya sembari menuruni ranjang.

Kakinya dibawah sana menapaki lantai yang dingin dan itu membuat perempuan tersebut merasakan sensasi, baru kali ini ia merasakan rasa dingin selain tubuhnya.

Ia berjalan dengan mata yang fokus dengan kakinya, sungguh ia sangat gembira sekarang. Secara perlahan ia melangkahkan kakinya dan melompat lompat merasakan tubuhnya yang terasa ringan.

"Apa ini memang benar akhirat? Kalau begitu pasti gue udah gak ada lagi diantara dua dunia itu, tapi kenapa rasanya masih sama hambar,"

"Perasaan gue kalau udah masuk akhirat pasti akan terasa senang Gembira tapi ini masih hambar, apa semasa hidup gue itu punya banyak dosa?"

Galtero Alessia Untuk Alescha Where stories live. Discover now