5. Ayah Nyakitin Bunda, Ya?

267 39 3
                                    










Meninggalkan ruangan, Keano dengan panik menuju lift -bersama Melody di gandengannya. Beberapa staf yang ikutan panik tampak bergerombol sambil saling lempar tanya. Dan Kaia -orang yang terakhir kali bersama Nancy- terlihat ketakutan saat Keano mendekat. "Kenapa kamu biarin anakku masuk lift?!" semburnya, dibarengi sesal yang bergelayut dalam dada.

Tadinya Keano enggan datang. Karena selain muak dengan segala rencana konyol neneknya, ia tidak ingin bertengkar lagi dengan Melody -seperti awal pernikahannya dulu. Tapi berhubung ini permintaan Melody, Keano juga tidak mungkin menolak -asal ada wanita itu di sisinya. Sayang, kejutan lain muncul tanpa diprediksi.

"Nancy ninggalin aku. Dia nggak mau ngobrol sama aku. Dan ..." Menggeleng tidak terima, Kaia mengedikkan bahu. "... aku juga nggak tahu kalau dia naik lift sampai ada kejadian kayak gini!"

Keano masih ingin mendebat, tetapi lengan kokohnya ditarik oleh Melody.

"Mas nggak perlu nyalahin siapapun. Keselamatan Nancy lebih penting."

Maka ia abaikan Kaia -terlepas dia jujur atau tidak, ayah satu anak itu lantas menghampiri dua orang sekuriti yang berada di dekat tangga darurat. "Pak, sudah hubungi teknisi untuk memperbaiki lift?"

Salah seorang sekuriti mengangguk. "Sudah, Pak. Mohon tenang."

"Saya nggak bisa tenang!" geleng Keano, dengan nada gusar. "Ada anak saya di dalam sana."

"Vania!" seru Risma.

"Ya, Bu?" sahut Vania, sopan.

"Cek CCTV dan pastikan cicit saya baik-baik saja," titahnya.

"Baik, Bu." Vania mengangguk lalu mengindahkan.

Suasana semakin tegang ketika Keano membentak beberapa orang yang dinilai tidak becus dan berisik -apalagi teknisi yang ditunggu-tunggu tidak kunjung menampakkan diri, membuatnya kian panik. Sedangkan Melody terus berusaha menenangkan suaminya lewat usapan di lengan, sesekali menegurnya supaya tetap menjaga etika. Meski Keano cucu dari pemilik Prabaswara Group, tetapi pria yang usianya dua tahun diatasnya itu tidak punya wewenang di sini.

Hingga ahli teknik yang dinanti datang dan membawa peralatan, Keano dengan segera mengikuti pria seumuran ayahnya. Barangkali pria itu butuh bantuan. Sungguh, Keano benar-benar tidak sabar. Ia terus mendesak sang teknisi agar lebih cepat. Untung, si bapak teknisinya sabar.

"Sedang saya usahakan, Mas."

"Tolong, Pak! Ada anak saya di dalam," mohon Keano.

Si bapak tidak menjawab.

Selagi orang-orang panik, di dalam lift, Nancy yang terjebak bukannya takut malah duduk selonjoran sambil minum es teh dan makan chicken -yang barusan ia beli di depan kantor. Belajar dari pengalaman salah seorang komedian yang sempat viral, ketika terjebak di dalam lift, kita harus tenang, berdoa dan tunggu saja keajaiban.

Dan itulah yang sedang Nancy terapkan.

Lagi pula, sebelum hari ini, dia juga pernah terjebak di dalam lift di rumahnya.

Ya, kediaman orang tua dari ayahnya memang dilengkapi lift. Lift untuk naik ke lantai dua sampai empat atau lift khusus makanan yang dibuat ketika sedang bersantai di kolam paling atas.

Break EvenWhere stories live. Discover now