21 : Mulai Curiga

124 27 4
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Sopir Godt mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang supaya tuannya punya waktu lebih banyak bercerita dengan kekasihnya.

Dua orang itu tampak bahagia mengingat Godt sesekali tertawa oleh cerita Perth yang menurutnya lucu.

Ponsel Perth berdering di saat mereka lagi asyik bertukar cerita.

“Siapa?”

“Bentar, aku lihat dulu.” Lalu Perth mengambil ponselnya, setelah itu alis matanya nyaris bertemu.

“Siapa?” Tanya Godt penasaran tentang siapa yang menelepon kekasihnya. Sampai membuat ekspresi wajah Perth seperti itu.

“Phi Saint.”

Seketika itu juga dada Godt bergemuruh. Mau apa pria itu menelepon kekasihnya. Hellooo Godt, Perth itu bukan kekasihmu tapi kekasih Saint.

“Apakah boleh aku angkat phi?” Perth menatap Godt, ponselnya masih berdering. Sempat berhenti beberapa saat, tetapi kembali berdering setelahnya. Mungkin ada sesuatu yang ingin Saint katakan atau dia menghubungi Perth tuk membalas pesan Perth tadi.

“Silahkan angkat teleponnya, aku juga pengen tahu dia mau apa pagi-pagi udah ganggu kamu?” Sepertinya Godt benar-benar lupa tentang status Perth. Ya sudahlah, suka-suka abang Godt lah.

“Oke. Aku aktifkan pengeras suaranya, ya phi.”

Godt mengangguk singkat.

“Halo Perth, kamu di mana? Udah berangkat belum? Maaf ya, tadi phi masih tidur. Kamu sudah sarapan?” Saint langsung menyerbu Perth dengan berbagai pertanyaan membuat Godt berdecak kesal.

Sebelum Perth menjawab, dia sempat melihat Godt.

“Aku udah di jalan phi. Sebentar lagi juga sampai di kampus."

“Ouh, aku kira kamu masih di rumah. Kalau gitu aku nggak jadi deh mampir ke rumah kamu nya. Kamu nya juga udah jalan. Lain kali aja ya, aku mampirnya tuk jemput kamu.”

"Iya, gak apa-apa phi. Phi sendiri sekarang udah dimana? Udah berangkat kerja?"

"Kamu menelepon dengan siapa yank?" Tanya Mai tiba-tiba saja menyela Saint yang mau bicara. Seketika itu juga Saint kaget, "Bukan siapa-siapa. Dah, kamu duluan aja ke mobil." Bisik Saint dia pikir Perth tidak dengar.

“Halo phi? Phi, kamu lagi sama siapa? Kok barusan aku dengar ada suara cewek? Suaranya gak aku kenal, suara yang sangat asing di telingaku. Phi lagi dimana? Siapa wanita itu?” Kata Perth.

“Saya Mai, kenapa memangnya?” Ternyata Mai merebut ponsel Saint. Dia tidak suka Saint mengabaikan dia hanya karena seseorang menelepon dia.

“Mai?”

“Iya saya.” Jawab Mai lantas ponsel tersebut kembali Saint rebut dari tangan Mai. Saint ingin marah, tapi dia tahan.

“Mai itu siapa phi? Kok bisa sepagi ini Phi sudah bareng Mai? Kalian berangkat kerja bareng? Atau lagi ada kerjaan bareng?” Cerca Perth semakin was-was dia, takut Saint selingkuh.

Saint mendengus pelan. "Banyak tanya sekali dia?" Batin Saint sudah kesal oleh tingkah Mai tadi, dan sekarang Perth malah mencurigai dia.

“Tentu saja bisa, karena aku adalah kekasih Saint!” Seru Mai ternyata tadi dia sempat menekan tombol speaker dan Saint lupa mematikannya, mungkin efek panik sehingga dia lupa mematikannya.

Sambungan telepon langsung berakhir sehingga kini Godt dan Perth saling pandang.

Sebenarnya Godt sudah tahu Saint bermain nakal dengan Mai, tapi dia ingin Perth tahu sendiri supaya rasa kecewanya pada Saint semakin dalam sampai tidak ada kata maaf untuk dia.

Life Goes On 🔞 Donde viven las historias. Descúbrelo ahora