2 : We Meet Again🔞

1.7K 106 8
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Pagi baby..." Sapa Santa semangat kepada Perth. Perth sedang sarapan di kantin bersama Fluke, Monnat yang memperkenalkan Perth dengan Fluke. Mereka seprofesi.

Sedikit aneh pandangan orang-orang saat Perth berteman dengan Fluke sebab satu sekolah tahu apa pekerjaan Fluke.

"Pagi!" Balas Perth ramah kepada Santa, temannya yang bisa menerima dia apa adanya. Dia juga tahu seperti apa susahnya hidup Perth, dia juga sering membantu Perth.

Santa tidak bertanya kenapa Perth dan Fluke bisa berteman, dia takut. Takut Perth bekerja seperti Fluke di saat dia tidak bisa melarang karena dia tahu pasti kenapa Perth bekerja seperti itu. Terpaksa karena keadaan.

"Aku mendapat tempat les murah, kamu mau?" Tanya Santa yang tahu nilai Perth sering anjlok sebab dia tidak punya waktu untuk belajar karena harus bekerja begitu pulang sekolah.

Perth menggeleng, dia mana punya waktu untuk les.

"Les privat, bayarannya lumayan terjangkau! Tapi jika aku sendiri... Maka bayarannya cukup mahal... Kamu mau yah!" Bujuk Santa supaya Perth bisa lulus dengan nilai baik dan diterima kuliah di kampus yang bergengsi.

"Ambil saja!" Ucap Fluke ikut obrolan mereka.

"Tapi aku tidak punya waktu!"

"Biar aku dan Monnat yang atur! Tapi aku ikut yah, aku mau tamat dan juga kuliah seperti remaja lainnya!" Kata Fluke kepada Perth dan Santa.

Santa tidak masalah jika Fluke ikut asalkan Perth ikut.

⏩⏩

"Kamu jalang juga yah kek Fluke?" Ucap Nanon sambil mencolek pipi tembem Perth.

Plakkk!!!
Perth menampar keras wajah Nanon, dia mana mau dihina dan diinjak-injak, dia tidak selemah itu.

Nanon meludah karena tamparan Perth membuat sudut bibirnya berdarah.

Tu dan Kao tertawa ngakak melihat Nanon di tampar, sungguh besar nyali Perth.

Mereka di koridor sekolah, ini jam istirahat.

"Lain kali jika bicara pakai otak! Jangan asal ngebacot!"

"Pelacur saja sok punya harga diri!" Sarkas Nanon tersenyum mengejek.

Perth memutar malas bola matanya, dia pergi begitu saja mengabaikan Nanon dan itu sukses membuat Nanon kesal.

Srethhh...
Nanon menarik tangan Perth, dia bawa Perth ke kamar mandi serta dia kunci dari dalam.

Srakh...
Nanon merobek pakaian Perth hingga kancing baju Perth lepas jatuh berhamburan.

"Kau mau apa?" Ucap Perth menghardik sambil mendorong Nanon hingga punggung Nanon terbentur westafel.

Nanon meringis kesakitan.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Perth cemas, dia mendekati Nanon serta membantu Nanon berdiri.

Atensi Nanon terus fokus dengan tubuh Perth yang sedikit memiliki bekas Kissmark. Walaupun tidak kentara tapi masih saja bisa dikenali kalau itu bekas Kissmark.

"Kenapa kau ngelacur?!" Tanya Nanon tidak suka, dia sangat tidak suka ada yang menyentuh Perth selain dia. Dan setahu dia Perth itu bukan pelacur.

"Itu bukan urusanmu!" Ucap Perth dengan bernada tinggi.

"Kau butuh uang! Berapa?" Sambung Nanon tidak kalah tinggi.

Perth mendekati telinga Nanon dan membisikkan sesuatu di sana yang mampu membuat Nanon bungkam. Nanon mana punya uang sebanyak itu.

Life Goes On 🔞 Where stories live. Discover now