09 : Ungkapan Hati

407 53 4
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Perkenalkan, dia putriku, Mind Waratthaya!" Ucap Ken Mario semangat memperkenalkan putrinya kepada Saint, berharap dua sejoli ini bisa berakhir di pelaminan.

Saint manggut-manggut sebab dia sudah kenal dengan Mind, kebetulan dulu mereka satu kampus. Hanya saja beda tahun masuk, Saint itu seniornya Mind.

"Kami saling kenal papa!" Ucap Mind tersipu malu, sudah lama dia tidak bertemu dengan Saint. Senang dia.

"Benarkah? Kok bisa? Kenal dimana?"

Akhirnya Mind menceritakan kepada Ken perihal dia dan Saint yang bisa saling berkenalan.

"Sudah berapa lama yah phi kita tidak bertemu?" Tanya Mind saat mereka menikmati segelas sampanye di tepi kolam sembari melihat langit malam yang bertaburan bintang, yah pestanya diadakan dibelakang rumah.

"3 tahun!" Jawab Saint selalu singkat kata-katanya tanpa melirik lawan bicaranya. Pikirannya saat ini hanya tertuju pada Perth seorang, ingin dia hubungi Perth, tapi dia gengsi lebih tepatnya dia tidak tahu harus berkata apa kepada Perth.

Mind mengulum senyum.

"Apa phi tahu mengenai phi Mai yang sudah melahirkan?"

Saint hanya mengangguk, tentu saja dia tahu, sebab baru tadi siang dia bertemu dengan suami Mai.

Respon Saint membuat Mind menghela nafas, dia pikir Saint masih ada rasa dengan Mai. Dia yang bertanya dia juga yang menyimpulkan semuanya sendiri, cewek terkadang memang aneh.

"Terus apa phi sudah menjenguknya?"

Kali ini Saint menggeleng, tapi dia sudah mengirim ucapan selamat beserta karangan bunga kepada Mai mengingat suaminya rekan bisnis Saint.

"Kenapa?" Tanya Mind segera dilirik oleh Saint sehingga sempat ada keheningan diantara mereka di saat mata mereka saling bersitatap.

"Phi masih menyukai phi Mai ya?" Tanya Mind lebih jauh, dan dalam hatinya dia berharap jawabannya tidak.

Saint tidak merespon, bukan karena dia masih cinta tapi malas. Takut jawabannya membuat Mind bertanya lagi.

"Jadi phi masih mencintai phi Mai?" Lagi-lagi Mind mengambil kesimpulan sendiri.

"Kita sudah lama tidak bertemu tapi kenapa kamu malah mempertanyakan tentang hubungan ku yang sudah berakhir? Apa kamu senang dengan hubunganku yang berakhir?" Kata Saint datar nan mirip ekspresi seperti biasanya, setelahnya dia melangkah pergi meninggalkan Mind. Kesal dia.

Lalu Mind sendiri hanya bisa menatap sendu kepergian Saint.

"Lagi-lagi aku melakukan kesalahan." Monolog Mind menyesal, seharusnya dia bertanya hal lain kepada Saint, seperti bisnis misalnya. Yah namanya juga bicara dengan orang yang kita cinta jadi suka kehabisan topik pembicaraan. Atau tiba-tiba saja otakku berhenti bekerja untuk mencari topik pembicaraan akibat gugup.

⏩⏩

Hari sudah jam 9 malam, dan Saint belum juga pulang. Padahal Perth sudah masak makan malam bahkan menunggu dia pulang tuk makan malam bersama.

Perth menunggu dengan resah, ingin dia telepon tapi takut Saint marah sebab dia bukan siapa-siapa Saint.

Makanan yang dia masak pun sudah dingin dan Saint belum juga pulang.

Satu jam kemudian Perth mendengar suara mobil Saint, segera dia berlari kedepan rumah untuk menyambut kepulangan Saint.

"Welcome Phi!" Seru Perth semangat setelah dia membuka pintu kepada Saint yang mau memasukkan kunci ke lubang pintu.

Life Goes On 🔞 Where stories live. Discover now