Aurora Borealis 🔞

Începe de la început
                                    

Dari kecil Gisel tak pernah pelit, kalau dia tahu Dinda menginginkan sesuatu maka dia langsung membelikannya untuk Dinda. Dulu setiap beli baju atau maninan baru, pasti Gisel akan minta orangtuanya membelikan yang sama juga untuk Dinda. Di mulai dari mainan-mainan keluaran terbaru, lalau berlanjut dengan barang-barang fashion mahal, liburan ke luar negeri bahkan mobil mewah! Tapi lama kelamaan Dinda jengah dengan omongan orang-orang di sekolah mereka yang mengatakan kalau dirinya hanya menumpang hidup enak dan memanfaatkan ketiga sahabatnya itu. Dari situ dia menolak dengan keras apapun barang mewah yang diberikan oleh teman-temannya. Bahkan kalau liburan bersama saja, Dinda seringnya menolak untuk ikut. Atau kalaupun ikut, dia pasti ngotot untuk membayar beberapa keperluan untuknya sendiri, seperti kamar hotel, makan minum dan belanja selama liburan. Karena status sosialnya yang lebih rendah dibandingkan ketiga sahabatnya itu juga, Dinda jadi punya tekad dan ambisi yang lebih besar untuk bisa berprestasi di sekolah. Mamanya pernah bilang, kalau pendidikan adalah satu-satunya cara agar mereka bisa setara bahkan melebihi orang-orang super kaya seperti sahabat-sahabatnya itu.

Sekarang, saat dia akhirnya berpacaran dengan salah satu orang paling kaya di Indonesia, Dinda tetap tak mau kalau Putera memanjakannya dengan kemewahan. Baginya dimasakin makanan sederhana, diajak keliling jakarta malem-malem, atau sekedar mengerjakan tugas bareng di apartemen aja sudah cukup. Dia cinta Putera sebagai seorang lelaki biasa, bukan sebagai anak konglomerat berdarah biru.

"Din, kamu gak marah kan?" Tanya Putera khawatir, karena tangisan gadis itu belum juga berhenti.

"Kamu gak tau udah berapa lama aku nabung, buat ke sini!"

"Gapapa, uangnya kamu simpen aja buat keperluan kamu yang lain. Biar, impian kamu yang ini aku yang bantu wujudin. Gapapa kan?"

"Enggak! Aku gak mau nerima ini gratis!"

"Siapa yang bilang gratis?" Tanya Putera.

"Jadi?"

"Kamu tau apa yang paling berharg di dunia ini?"

"Uang? Berlian? Kejujuran?"

"Bener! Tapi itu semua gak ada apa-apanya sama waktu! Waktu adalah hal yang paling mahal di dunia ini. Dan dengan cara ini, aku mau beli waktu kamu selama seminggu kedepan!"

"HAH?"

"Pokoknya selama seminggu kedepan, waktu kamu milik aku! Gak boleh diganggu sama tugas atau kegiatan kamu yang lain!"

Dinda masih terbengong-bengong saat mendengar penawaran dari Putera.

"Ayo, jangan bengong aja! Dingin nih di sini!" Putera turun duluan dan meraih jemari Dinda untuk membantunya menuruni tangga pesawat. Di detik itu, di saat Putera menggenggam jemarinya, rasanya Dinda seperti seseorang yang paling bahagia dia duni. Rasanya, dia adalah makhluk favorit dari Sang Pencipta.

***

Selama di kota Tromsø, Putera sengaja menyewa private Vila yang digadang-gadang sebagai spot terbaik untuk menikmati Aurora Borealis sang Northern Light yang sangat terkenal keindahannya itu.

Sebuah Vila yang sangat besar, bahkan di balkonnya tersedia ranjang berukuran king size sebagai tempat menikmati Aurora di tengah dinginnya udara di negara yang letaknya dekat dengan kutub utara bumi itu.

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
AURORAUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum