4. Ngga Boleh Dendam

16 9 6
                                    

Tahu ngga sih? Bahwa di dunia ini ada hukum karma.
Kamu ngerasa disakiti sama orang lain? Ngerasa diperlakukan tidak adil? Orang yang udah kamu baikin tidak tahu diri? Tenang aja, hukum karma itu lebih adil kok.

Ya memang sih, rasanya sangat menjengkelkan apabila kita diberlakukan yang semena-mena. Apalagi yang masih sekolah dan menjadi korban bullying. Aku tidak mengerti mengapa harus ada situasi ini? Ini tu situasi yang sangat tidak nyaman. Terutama untuk korban itu sendiri.

Mau berpendapat apa?
Bullying itu tindakan yang tidak dapat dibenarkan apapun alasannya. Baik cuman hanya sekedar becanda. Apakah tidak bisa menyaring mana yang pantas untuk dijadikan becanda dan mana yang sekiranya tidak pantas untuk lelucon. Kalau ngerasa udah dewasa pasti ya udah paham lah ya, udah bisa membedakan mana yang baik danana yang buruk.

Apakah author pernah di situasi ini?

Haha .... Jawabannya iya.
Ya walaupun kalau misalnya aku tidak pernah di situasi ini tapi kita ini punya perasa dan bisa merasakan betapa tidak nyamannya berada di situasi ini. Tapi aku bersyukur berada di situasi ini, aku tidak merasa rugi sebab aku banyak memetik pelajaran dari situasi ini.

Pada saat itu aku menjadi tokoh utama yang menjadi bahan olok-olok satu kelas. Tak pernah aku tidak menjumpai namaku sebagai bahan jomblangan. Tak pernah juga aku tidak menjumpai kehadiranku sebagai sorakan yang menyenangkan bagi mereka.

Saat itu aku menanamkan dalam diriku bahwa aku tidak mau menambah masalah. Mengingat saat awal aku di buli untuk pertama kalinya malah kita semua dapat imbasnya. Gimana ngga gitu? Coba perhatikan. Aku, mereka yang ngebuli di panggil di depan kelas.

Kok bisa? Ya, aku mengadu ke guru BK dan perlu aku kasi tahu ya, ini adalah situasi yang sangat tidak aku suka. Berada di depan dan semua orang di haruskan untuk memperhatikan.

Terus setelah itu bagaimana?
Mereka yang diinterogasi. Ditanyain, Kenapa berbuat demikian?
Mereka diam aja dan ngga ngejawab atau melakukan pembelaan. Aku sudah berkeringat dan sangat pucat, kenapa mesti ditanya sih??
Kenapa ngga langsung disuruh minta maaf aja. Aku kesel banget.

Sejak saat itu mereka bukannya kapok malah semakin sering membuliku. Karena mereka tahu aku tidak suka diberlakukan demikian. Akhirnya aku membiarkan saja mereka berbuat sesuka hati mereka. Aku tidak peduli, aku juga tidak mengadu lagi, aku juga tidak melawan lagi. Karena nanti malah semakin panjang dan mereka semakin senang.

Aku dapat apa?
Aku mendapati mereka bosan membuliku, karena aku tidak peduli.
Boneka yang mereka mainkan saat ini sudah seperti patung. Tidak terusik sama sekali. Bagi mereka aku tidak asik, justru itu tujuanku untuk menyelamatkan diriku sendiri.

Apakah pada saat itu author tidak punya teman?
Aku itu membosankan dan tidak asik. Aku terima-terima aja kalau ngga semua orang suka sama aku. Aku malah seneng kalau hanya orang tertentu yang dekat denganku. Aku tidak mempermasalahkan itu semua.

Kembali ke topik.
Aku tidak membalas perbuatan mereka, aku juga tidak menginginkan mereka merasakan apa yang telah aku rasakan. Mereka akan mendapatkan balasanku tapi bukan dari tanganku. Jadi tanganku tetep bersih dan aku tidak perlu bersusah payah untuk membalasnya.

•••••

Tempat Pulang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang