Part 13

39 6 0
                                    

*Happy Reading*

Tapi tolong, jangan minta gue menjauh apa lagi berhenti suka sama lo. Itu di luar kendali gue.

Kalimat Naga terakhir seolah membenarkan gosip yang tengah beredar. Menegaskan kalau ternyata itu bukan sekedar gosip, melainkan kenyataan.

Naga benar menyukai Nesya.

Tetapi, kenapa? Dan bagaimana bisa? Sungguh Nesya bingung. Dia benar-benar tak pernah melakukan apa pun dan mempunyai sesuatu yang istimewa hingga bisa menarik perhatian Naga. Lalu, kenapa? Kenapa bisa begitu?

Nesya masih bergeming di tempatnya. Memikirkan semuanya dan mencari benang merah atas rasa penasarannya. Tetapi dipikir bagaimana pun, dia tetap tak menemukan jawabannya.

Bugh!

Nesya sontak memekik kaget saat tiba-tiba saja wajah Naga terlempar ke samping, setelah menerima pukulan lumayan keras dari seseorang.

Bahkan saking kerasnya, Naga sampai agak terhuyung dan mundur dua langkah. Kepala Nesya pun sontak menoleh pada si pelaku dan ternyata itu adalah Venus.

"Nus--"

"Kenapa? Bukannya dia minta di pukul? Dan karena lo gak sanggup mukul dia, maka biar gue yang wakilkan," tandas Venus tegas. Wajah pria itu tak nampak seperti hari biasanya. Kali ini seperti orang marah.

"Tapi nggak kayak gitu juga. Lo nggak boleh--"

"Terus gue harus apa, Nes? Diem aja gitu liat lo terus di bully gara-gara dia?" tukas Venus sengit sambil menunjuk wajah Naga. "Begitu? Sorry, Nes. Gue gak bisa!" imbuhnya lantang. "Apalagi setelah ucapannya tadi. Gue nggak bisa diem lagi, Nes! Nggak bisa! Gue nggak ikhlas kalau lo beneran jadian sama dia!"

"Terus mau lo apa, bangsat!" Naga kembali mendekat dan meraih kerah kemeja Venus dengan kasar. Venus pun membalas dengan hal serupa.

"Naga!"

"Mau nantangin gue? Mau jauhin dan ngerebut Nesya dari gue? Nggak bakal gue biarin!" sambung Naga dingin mengabaikan seruan Nesya.

"Heh?! Harusnya gue yang ngomong kayak gitu. Karena di sini lo tuh yang ngerebut Nesya dari gue. Semua orang juga tahu dia gebetan gue kali!"

"Baru gebetan aja, kan? Bukan beneran pacar? Jadi Nesya masih bebas di miliki siapa pun!"

Nesya memijat keningnya yang tiba-tiba saja berdenyut melihat dua pemuda di hadapannya ini. Perasaan dia semalam nggak mimpi apa-apa deh. Kenapa malah terjebak di antara mereka begini, sih?

"Bangsat lo, Ga!"

Bugh! Bugh! Bugh!

Entah apa yang sudah Nesya lewatkan. Tiba-tiba saja Venus melayangkan bogemnya lagi pada Naga dan ... akhirnya kedua pria itu pun malah jadi saling pukul.

Nesya sampai refleks mundur saking kagetnya. Takut kena pukul juga. Dia ngeri sendiri melihat aksi gulat keduanya. Venus dan Naga terus saling pukul, saling tonjok dan tendang sampai berguling-guling di lantai.

Astaga! Kasian yang yang nyuci seragam mereka. Itukan putih. Pasti butuh tenaga extra nanti nyucinya. Eh, kenapa malah jadi mikirin seragam, ya? Duh jiwa emak-emak author sepertinya terpanggil.

Okeh, back to Venus dan Naga. Mereka pun semakin menjadi pusat perhatian sekarang. Orang-orang bahkan sudah berkumpul mengelilingi. Membentuk sebuah lingkaran, seolah sedang menonton atraksi. Parah! Tetapi memang seru juga, sih. Kek nonton gulat live, tahu nggak?

"Naga!" seru Davin yang tiba-tiba muncul di sana. Di susul beberapa anggota geng Dheros.

"Ay?" Melihat sang pacar tiba. Renata pun yang sedari tadi telah mengikuti Nesya saat di tarik Naga, segera menghampiri Davin.

Diam-Diam BucinWo Geschichten leben. Entdecke jetzt