PART 05

97 28 7
                                    

      Waktu istirahat adalah waktu terbaik bagi bidadari burung besi untuk melepaskan rasa lelah setelah beberapa menit lepas landas. Mereka menggunakan waktu itu dengan cara mereka masing masing. Ada yang bersenda gurau. Sibuk dengan handphonenya atau hanya sekedar untuk melepas lelah. Begitu juga dengan vannia ia menghabiskan waktu istirahatnya dengan menikmati potongan sandwich dan teh buatannya sambil menikmati pemandangan di atas awan yang di sinari menatari pagi yang membuat pemandangan tersebut semakin terasa. Tapi bagi vannia pemandangan itu seolah olah hilang di gantikan wajah seseorang yang tanpa sengaja memasuki gerbang pikirannya. Suasana pagi yang indah ini disambut dengan mendung di angkasa. Walaupun mendung hatinya tetap ceria bagai mentari yang terang di balik awan. Ingin menjadi burung burung yang bisa terbang bebas menuju langit yang tak bertepi dan bersembunyi di balik awan.

     Sorenya vannia dan chani yang baru saja pulang kerja. Pikiran vannia masih risau dengan keadaan risqi. mulai dari rurun pesawat hingga naik taksi pikiran khawatir tidak jauh darinya.

     Sesampainya di rumah. Vannia bergegas menuju kamar risqi. Sebelum itu ia menyuruh chani membuatkan bubur untuk risqi. saat mulai memasuki kamarnya ternyata andre masih berada di sampingnya.

     “gimana keadaannya?” Tanya vannia.

     “masih belum membaik, sejak dari tadi ia hanya tidur terus”

     Dengan keadaan risqi yang masih seperti itu vannia tidak bisa berbuat apa apa padanya. Andre yang sudah lama berada di ruangan itu ia pun keluar karena sudah sumpek dengan suasana di kamr tersebut. Tidak lama dari itu chani datang membawakan sepiring bubur untuknya.

     “ini!”

     “terima kasih”

     “yaudah gue keluar aja”

     Di ruangan itu hanya ada mereka berdua. Ia hanya bisa menunggu risqi terbangun. Waktu menunggunya ia isi dengan mendiginkan sepiring bubur.

                                       ***

     Chani yang baru saja keluar dari kamarnya risqi. Ia tidak betah melihat setiap ruangan di penuhi serpihan debu membuat lantai sedikit mengkusam. Apalagi di ruang tamu, sampah menumpuk berserakan. Chani menyangka itu ulah andre yang melakukannya. Keramik putih yang mengkusam tentu membuat aura di setiap ruangan menghilang.

     Mumpung ada waktu luang ia pun mengambil kesempatan itu dengan membersihkan setiap ruangan. Mulai dari halaman ruang, ruang tamu, dapur dan yang terakhir ia tidak lupa membersihkan kamar mandi.

     Lantai bening yang mulai basah membuat aura ruangan makin terasa. Chani yang baru saja selesai dengan kerjaannya ia merasa lega dan tak lama dari itu, andre baru saja selesai mandi. Saat andre melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi ia terpeleset. Handuk yang sekedar menutupi selutut itu ikut terlepas.

     “anjrtt” chani terkejut saat melihat andre telanjang. Tubuhnya yang kekar dan berotot sebenarnya membuat chani terpukai tapi ia tidak berani melihatnya. Saat sengaja ada tragedi itu chani langsung menutup mata dengan kedua tangannya.

     “hadap sana!” perintah andre. Chani pun langsung tanpa menghadap kearahnya. Ia segera menjauh darinya. Andre juga berlari ke kamarnya untuk mengganti baju.

                                      ***

     Srettt

     Suara pintu kamar terbuka membuat pandangan vannia sedikit teralihkan kearah suara pintu tersebut. Sepertinya zayyan yang baru saja pulang bermain langsung beranjak masuk ke kamar kakaknya mungkin ia ingin tahu kondisinya.

Lembayung Senja [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang