PART 02

124 32 9
                                    

     Alettha queensha levannia, panggil aja vannia. Seorang perempuan sederhana suka healing kemana aja pokoknya menenangkan dirinya dan juga tempatnya terdapat senja karena hatinya bisa terasa luas saat menikmatinya. Ia berkarir jadi seorang pramugari di salah satu maskapai terbaik. Tidak hanya cantik secar fisik, namun ia bisa mengubah definisi cantik menjadi tidak terbatas.

     Angin malam membuat ia merasa tenggelam dalam sebuah rindu yang mendalam, malam hanya membuatnya selalu memendam, rasa cinta kepada seseorang yang tak pernah kugenggam. malam itu, di jalan raya sangat sepi sekali, jam sudah menunjukkan pukul 01:00 lampu di sepanjang jalan menyala dengan tenang dan terang, ia berlari sekencang mungkin. Ia merasa di kehidupannya sangat sepi, apalagi malam itu sangat sunyi, hanya ada suara gelombang lautan di pinggir jalan. ia berhenti sejenak, menepati kursi di pinggiran karena lelahnya, kursi itu sangat tepat sekali menghadap kearah lautan yang mencerminkan bulan membuat suasana malam sangatlah menenangkan. Malam itu sangat lah tidak mudah untuk melupakan seseorang, ia ingin sekali bercerita.

     "tuhan,kenapa gue tidak bisa berdamai dengan keadaan? segala hal milik gue hancur begitu saja, teman, keluarga, cinta semuanya menghilang satu persatu. sekarang, gue lelah menghadapi itu semua.jika seandainya kehidupan gue sama dengan orang-orang, gue pasti bahagia".

     perempuan itu hanya bisa menangis, mencengkram tangannya dengan kuat-kuat.

     Vannia teringat dengan seorang pria yang membuat dirinya tenang di saat mengalami kondisi seperti ini, ia merindukan seseorang yang ia temukan pada dua bulan yang lalu di bukit theren. Tentu, auranya sudah sangat terasa berbeda diwaktu itu. Hati mulai terasa sejuk yang sebelumnya membeku kian sudah mencair, ibaratkan es batu berada di musim kemarau.

***

     Kebiasaan risqi mungkin sedikit aneh, dunia malamnya ia gunakan untuk berolahraga untuk mencari ketenangan yang membuatnya kelelahan. Karena segala permasalahnya ia sembuhkan di waktu yang tepat itu. Bukan hanya masalah keluarga atau perusahaannya tapi segala hal yang membuat dirinya bingung.
Malam ini, suasananya sama seperti malam kemarin. Angin terasa sedikit menyapa, dengan sinar bulan yang sangat terang. Jalan raya itu penuh dengan dedaunan rimbun. Didapati salah satu lampu berkelap kelip sepertinya belum di perbaiki. Namun, hal seperti itu tidak membuat risqi merasa bosan dengn suasana itu. Dipertengahan malam, disebuah pemukiman lampu di balik jendela ada yang masih menyala. Mungkin, mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

     Angin malam tidak terlalu sejuk untuk risqi yang hanya memakai celana pendek dan hoodie yang tipis, berlari sambil menundukan kepalanya karna lampu di jalan itu tidak begitu terang yang nantinya merusak langkah kaki selanjutnya.

     bhrugggghh

     "ya ampun, sorry gue ga sengaja " ujar risqi sambil mengambilkan hp-nya yang terjatuh milik perempuan yang barusan ia tabrak.

     "oh ya, gue juga minta maaf" jawab Perempuan itu sambil mengambil hp yang di julurkan padanya, iapun langsung berdiri dan melihat lelaki yang didepannya itu terlihat tidak asing.

     Awalnya risqi tidak menyadari perempuan yang ia temui sebelumnya datang kembali kedalam kehidupannya. namun, setelah risqi membuka penutup hoodienya. Perempuan itu terkejut.

     "Kakaknya zayyan yah?!"

     Mereka ditemukan kembali bukan karna ketidak sengajaan, melainkan karena skenario tuhan yang sudah ditakdirkan.

     "Lo ngapain disini?"

     "nggak ngapa ngapain kok. cuma olahraga aja, rumah lo di sekitaran sini ya?" Tanya vannia sembari tersenyum tipis.

Lembayung Senja [Tamat]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin