PART 01

228 36 12
                                    

     Saat itu, senja datang diujung langit. Hadirkan jingga yang cemerlang. Tak hanya suasana senjanya saja yang dinantikan para pecintanya, tetapi juga momen yang harus diabadikan dengan kamera. Wajar tentunya jika sebagian orang rela mencari tempat terenak dan terbaik hanya untuk melihat dan menikmati senja. Tepat sekali, orang-orang dibukit itu sangat ramai yang masih menikmati senja dengan cara mereka masing-masing. Serpihan angin disore itu, sapaannya begitu sangat terasa. Hingga membuat kulit terasa sejuk . sungguh, kesejukan itu memberikan ketenangan.

Kini senja mulai menepi. Lampu-lampu dipemukiman mulai menyala satu-persatu. Melihat pemandangan alam dari atas bukit, hati terasa begitu luas. Cahaya-cahaya lampu disetiap pemukiman kini akan menghadapi dunia malam. Wisatawan dibukit itu mulai sepi, kesunyian malam mulai terasa dan bintang kejora mulai berhamburan. Cahaya bulan semakin terang menyinari alam yang begitu luas.

"kakak, coba liat disana ada orang yang sedang menangis sejak tadi" kata adiknya yang begitu polos dengan menyodongkan jari telunjuknya kearah perempuan itu.

"oh iya, kenapa ya?" jawab risqi dengan perasaan penasaran. Ia sedang menyalakan api unggun di depan tenda camping bersama adeknya yang lucu itu. Sepertinya mereka sedang berlibur di bukit tersebut.

"Aku samperin aja ya kak, kasih air minum" adik itu langsung berlari ke arah perempuan itu dengn membawakan tumbler yang berisi air putih. Risqi kaget dan tidak sempat melarangnya karna sang adik langsung berlari ke arah perempuan itu.

"Kak" perempuan itu langsung menoleh kearah suarah lucu yang menggemaskan itu. Sang adik menawarkan air ke perempuan itu, tidak berselang lama adik itupun sangat akrab padanya.

"nama adik siapa?" Tanya perempuan itu dengan sambil mencubit pipi sang adik yang menggemaskan.

"zayyan" jawabnya.

Risqi menghapiri mereka, takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Perempuan itu langsung berdiri."ini adikmu yah?" Tanya perempuan itu pada rizqi yang tengah berhenti dengn jarak kisaran antara satu meter.

    "iya...itu kakak aku" zayyan yang menjawabnya dengan suara yang menggemaskan.

    Risqi mengajak perempuan itu menikmati api unggun bersama adiknya. Kini, angin malam dibukit itu tidak begitu terasa.Tumpukan kayu kering dan juga api yang menyala-nyala yang menjadi sebabnya.
Malam itu. suara kayu api bakar mengeriuhkan suasana malampun tidak terasa sunyi. Sembari menikmati pemandangan kota dari bukit itu. Dunia terasa menjadi terbalik, cahaya lampu di setiap perumahan mengalahkan bintang di atas langit yang berhamburan.

    "lo kenapa tadi kelihatan sedih?" Tanya risqi.

    "mmmm... gue Cuma bingung aja.. ngerasa dunia gue hancur"

     Perempuan itupun menceritakan sesuatu   yang membuatnya merasa down, dikarenakan dia baru saja memutuskan hubungan dengan seorang pria karena dia dikhianati oleh pria tersebut. Cerita yang cukup panjang membuat sang adik zayyan tertidur lelap dipangkuan sang kakak karena mendengar cerita perempuan tersebut.

     Hari ini tepat sekali perempuan itu menemukan tempat yang bisa memberikan ketenangan. Masalah yang membuat dunianya hancur kini selesai begitu saja.

***

     Risqi mengucek kedua matanya yang masih ingin terpejam. Matanya membulat saat menyadari kalau ternyata dirinya ketiduran dibatang pohon basah yang tumbang dengan selimut yang membalut tubuhnya. Ah iya, tadi malam dia asik berbincang dengan perempuan malam itu hingga mungkin tidak sadar sampai ketiduran. Namun, perempuan itu sudah tidak ada disampingnya. Mungkin sudah pulang? Dan selimut yang membalut tubuhnya mungkinlah perempuan itu yang memakainya.

     Cuaca pagi ini cukup sejuk, karena beru memasuki waktu subuh. Rizqi segera beranjak dari duduknya, lehernya terasa pegal kerena posisi tidurnya yang salah. Tidak lama dari itu, risqi menerima pesan dari sekretarisnya terkait masalah pada perusahaannya. Ia segera berkemas dan ia langsung memesan tiket pesawat first class. Tiba dibandara masing-masin kesedihan dan kebahagiaan ada di sisi kiri dan sisi kanan bandara. Baru saja turun dari mobil semua pelayan menyambut hangat padanya. Semua pelayan menyapanya dan ia langsung dibawa boarding ke fasilitas lounge untuk menunggu pesawat.

     Teng....nengg

      Bel kedatangan pesawatpun berbunyi yang akan membawa mereka ketempat tujuan. Baru saja menikmati telur kafiar, kini harus beranjak dari tempat duduknya yang sangat empuk. Pramugari yang berparas cantik, anggun, elegan, dan ramah membuat siapapun melihatnya merasa lebih betah dan nyaman. Apalagi ditambah dinginnya AC. Sepertinya sejak tadi pramugari sedang menunggu penumpangnya, Terutama di first class. Tak hanya itu, hot towel juga menunggunya. Melihat risqi dan zayyan yang baru saja menempati kursi dengan segera, sang pramugari menghampiri mereka berdua bersama dengan hot towel yang dibawanya. Melihat pemandangan langit dari celah-celah jendela pesawat, sangatlah menakjubkan. Awan putih yang bersilau berhamburan kerena matahari menjadi ulahnya. Saat beberapa menit, pesawat lepas landas. Risqi hampir ketiduran kerena lelahnya memikirkan masalah perusahaannya.

     Tok...tok..

    "kak.. buka pintunya" ucap zayyan dengan wajah imutnya yang polos.

    "ada apa zay?" jawab risqi dengan wajah santai, ia langsung membuka pintu kursi first classnya.

    "ini kak.. kakak kemarin itu" zayyan sambil menarik tangan seseorang yang ia maksud ke hadapan kakaknya. Rizqi dan perempuan itu tersenyum malu kerena sudah kedua kalinya mereka bertemu.

    "lo kerja dimaskapai ini?" Tanya risqi. Ia sedikit kagum dengan penampilan perempuan itu.

     "iya, makasih buat kemarin udah nemenin" ucap perempuan itu dengan wajah malu.

     "kak.. kapan kakak bisa ajak kakak pramugari main kerumah?" Tanya zayyan pada kakaknya sambil memegang tangan perempuan itu. Risqi sangat gemes pada adiknya, akhirnya ia mencubit pipinya.saat mereka sedang asyik mengobol tentang zayyan, tiba-tiba pesawat mengalami turbulensi dan Bergoyang-goyang tidak karuan. Perempuan itu tidak sengaja memegang lengan risqi kerena tadi ia sangat panik.

     "maaf gak sengaja"

     "iya gak papa"

    "cieee" celetuk zayyan. Perempuan itu langsung pergi begitu saja melihat keadaan penumpang yang lain.

     Beberapa jam kemudian, pesawatpun tiba di bandandara tujuan. Zayyan terbangun dari tidurnya sebab ulah pendaratan ban yang dibenturkan cukup keras. Saat berada ditempat pengambilan begasi zayyan memberikan sebuah lipatan kertas pada kakaknya.

     "kata kakak pramugari suruh buka pas tiba dibandara nanti" risqi langsung membuka lipatan kertas itu. Ternyata hanya terdapat sebuah kata singkat yang membuat risqi penasaran dengan isi surat yang diberikan perempuan itu.

     "ketemu dilain waktu"

Lembayung Senja [Tamat]Where stories live. Discover now