i can feel your halo, pray it won't fade away

60 2 6
                                    

Pablo menghela nafasnya kesal, mereka sudah memberi yang terbaik hari ini dan menang kalah kan memang biasa kecuali el classico. Rasanya menyebalkan sekali untuk kalah seperti ini.

"Good game Gavi"

"Thanks Jude" Pablo memberi senyumnya sepintas pada Jude, rivalitas memang cuma 90 menit.

"I guess you have some visitors" Pablo melihat ke arah yang Jude tunjuk. Pedro  sedang menggendong Ciro yang setengah mengantuk.

"Hello Pedro, and little one Ciro"

"Haii uncle Jude"

"He's sleepy"

"He's worry about his papa" Pedro mengusap rambut Ciro yang berantakan karena tantrumnya tadi.

"Oh how cute, come to my house so Ciro can play with Arthur"

"Is Jamal here?"

"Yep he got his free time this week, long distance got us crazy"

"Just brought him to plays here" Pablo mengambil Ciro dari gendongan Pedro dan menciumi pipi putranya

" We still working on it, anyway i have to go. See you guys"

Pedro memeluk keduanya baik Ciro maupun Pablo.

"Your cheeks" Pablo ketar-ketir kalau Pedro sudah menggunakan mode serius.

"Oh, its fine"

"Who poke that, believe me im gonna rip his head off" Pablo menutup telinga Ciro agar anak itu tidak mendengar hal kurang sopan yang daddynya ucapkan.

"Papa, you hurt" Mata Ciro berkaca-kaca seperti ingin menangis.

"Its fine amor, really. Can you give Papa kiss so Papa feel better"

"Uh um" Ciro mengangguk dan mencium lebam di pipi Pablo.

"Hungy, want to eat nuggies"

"Oh you hungry? Lets go home daddy will make some good food"

"Lwets go Papa"

Pablo masih jadi passenger princessnya ditambah dengan Ciro, Pedro seems fine as long as the love of his life comfortable. Tidak banyak yang mereka lakukan setelah pertandingan, ya seperti keluarga pada umumnya saja. Mereka makan sore dan bermain dengan Ciro.

"You are much more toddler than Ciro, can you just sit down for a while"

"Nope"

Pedro hanya menghela nafasnya, melihat Gavi yang ke sana kemari membuat energinya habis. Padahal hanya melihat saja, apalagi kalau ikut bermain kejar-kejaran.

"This is so fun, i swear"

"Do not swearing" Pedro pusing sekali mengurus anak-anak kecilnya ini, Ciro juga sama saja tapi kan memang anak kecil. Pablo ini yang benar-benar menguras energi.

"Pedro you're no fun and old, come on amor"

"What? I am old?"

"Yep"

"No, kamu ga boleh ikut-ikut papa"

Ciro buru-buru kabur sebelum Pedro menangkapnya.

"Ahahahha no daddy no ahahaha, papa hwelp me"

"I will catch you naughty little boy"

"Daddy geli daddy noooo ahahah"

"Im gonna chew your cheeks im gonna eat you"

"Pedro jangan digigit betulan"

"Aw thats hurt" Pedro mendapat satu cubitan di perutnya bersama dengan bombastic side eye dari Pablo.

"Pasti digigit betulan hihh, kasian anak aku"

"He just too cute"

Ciro yang melihat daddynya dicubit sang papa hanya tertawa, mentertawai wajah cemberut Pedro.

"Wait till i catch you amor" Pedro menatap Pablo dengan tatapan yang seolah dapat menerkam laki-laki tersebut kapan saja tetapi malah semakin dibalas dengan banyak cubitan.

"Dirty, you need shower to clear your mind"

"You have to join me"

"Pedro come on"

"Bercanda, kalian lucu sekali sih"

Pablo is still a baby in Pedro's eyes dan selalu begitu meskipun laki-laki tersebut telah memberinya seorang putra. Pablo will remind Pedro's little omega.










Bete, gausah nanya kenapa wkwkwk
Tapi Gavi main bagus, jangankan tipis 2-1 terbantai 8-2 aja aku tetap Visca Barca 💙❤️

we fell in love in octoberWhere stories live. Discover now