you can call me anything you want

452 9 0
                                    


Gavi tampak sama sekali tidak tenang, dari sejak umur belasan dia memang bukan orang yang tampak tenang tapi hari ini dia benar-benar tidak tenang. Menikahi calon ratu spanyol masih tidak masuk di akalnya, too good to be true dan menakutkan.

Ia baru saja menginjak usia 34 bulan lalu dan memutuskan untuk menyudai karir sepal bola profesionalnya, satu karena tubuhnys sudah tidak semumpuni dulu dan kedua karena dia akan jadi calon raja yang mana pekerjaan di luar lingkungan kerajaan tidak boleh dilakukan.

"Pablo you okay kid?"

"Yes, yes im okay honestly im not okay Lewa"

"Scary isn't it?"

"Really"

"You have grown up kid"

"I know Lewa but stop talking like an old man"

"Well i am an old man"

Lewa masi menatap Gavi seolah laki-laki itu masih kecil. Well untuk tim gavi tetap yang paling kecil dan pangeran kecil mereka hari ini akan resmi menjadi anggota kerajaan.

"Ped jangan ngajakin bercanda sekarang lah, panik gue"

"Yaelah kayak ga pernah aja ketemu anggota kerajaan"

"Ya pernah bego tapi hari ini penting"

"Little prince barca nikah beneran anjrit gue aja nggak nyangka apalagi lo kan ya"

"Gue abis nyelamatin negara kali ya ped sampe Leonor nikahin gue"

"Menang pildun kemarin harusnya termasuk sih ya"

"Cok lo kan abis ini kaya raya tuh"

"Apa minta apa? Nggak gue kasih anying yang kaya mah Leonor gue kagak"

"Bercanda Gav yaelah, btw ini 10 menit lagi pemberkatan siap?"

"Setahun gue nyiapin mental harusnya ya siap"

Dan begitu percakapan kedua sahabat itu sementara selesai alias kalau diteruskan bercanda terus Gavi tidak kunjung menikah yang ada. Sekarang anak laki-laki Tuan Paez tersebut sudah berdiri di depan altar menunggu detik tiap detik Leonor yang berjalan ke arahnya. Lengan perempuan tersebut mengamit lengan raja Felipe, ayahnya. Leonor menggunakan gaun warna putih satin yang membentuk siluet tubuhnya lengkap dengan tiara dan penutup kepala khas pengantin. Cantik sekali, Gavi mau mencelupkan dirinya ke bak mandi saja tidak sanggup menghadapi kenyataan, rongga dadanya penuh seperti mau meledak. Jadi begini rasanya menikahi orang yang kamu cintai dan mencintaimu kembali. Jadi begini rasa menang dari perang antara cinta dan hal-hal runyam seperti kasta, perbedaan pandangan politik, semacamnya. Jadi begini rasanya jadi orang yang Leonor pilih untuk menghadapi hari-hari perempuan itu sampai tua nanti.

Pangeran kecil atau little prince yang dulu disematkan padanya sebagai bahan guyonan sudah bukan lagi sekedar lelucon. Gavi menjelma jadi orang penting sekarang, segala tindak-tanduknya diamati, tanggung jawabnya bertambah dan tentu saja dia harus memanjangkan sumbunya tidak boleh lagi marah-marah tidak jelas. Berteman dengan Pedri banyak gunanya termasuk membantunya belajar mengontrol emosi.

"Ya saya bersedia" ucapan Leonor menutup sumpah pernikahan mereka hari itu. Mereka resmi menjadi suami istri, dengan royal wedding yang masih termasuk sederhana dan tidak berlebihan.

"We could have it all"

"Well already have"

Leonor menangkip wajah Gavi dengan kedua telapak tangannya.

"Im sorry Leo, aku harusnya lebih berani dari sejak dulu sekali"

Leonor tertawa kecil "we just kids back then Gavi, thats okay. Were married now, stop worrying about nothing cariño"

"You call me cariño?" Mata gavi membulat berbinar-binar.

"Yes, you don't like it?"

"No, no of course i like it amór. You can call me anything you want"

"Like little prince?" Leo terkikik geli dengan panggilan tersebut.

"Im sorry your highness but i think you act so naughty"

"No im not"

"Yes you are" Gavi menggelitiki tubuh Leonor menyebabkan perempuan tersebut tertawa geli.

"Stay with me Gav"

"Forever bebe"

we fell in love in octoberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang