Malam Liar Sang Budak Korporat

Start from the beginning
                                    

"Dasar bos setan, dah.. Jam berapa nih? Anjir, udah jam 10!" ucap gue tetap mendumel meskipun gue tidak benar-benar marah.

Setelah nge-print laporan dan meletakkan di ruangan Pak Peter, gue langsung menuju parkiran. Dengan sigap, gue menghampiri motor scoopy gue agar bisa langsung cabut ke kos-kosan.

"Malam, Pak Alan," ucap Pak Sahid, satpam kantor kami. "Lembur lagi, Pak?"

"Iya nih, Pak Sahid," jawabku sambil tersenyum masam. "Ada laporan yang harus direvisi ke Pak Peter… Pak Peter udah pulang daritadi ya, Pak? Waktu saya kasih laporan di ruangannya, ruangannya sudah gelap."

"Baru aja kok, Pak Alan," jawab Pak Sahid cepat. "Kan Pak Peter juga sama workaholic-nya. Sama seperti Pak Alan…"

Gue cuma tersenyum. Kalau gue mah terpaksa, Pak Sahid, batin gue.

"Saya balik dulu ya, Pak," ucap gue setelah siap mengendarai scoopy gue dengan helm gue.

"Iya, Pak Alan," kata Pak Sahid sambil melambai-lambaikan tangannya. "Hati-hati di jalan ya, Pak…"

Sepanjang perjalanan, gue cuma nyanyi-nyanyi enggak jelas biar enggak ngantuk. Karena tidak mood untuk langsung pulang ke kosan, gue memutuskan untuk mengambil rute yang agak lebih jauh dari biasanya dan berkeliling-keliling kota. Gue pun memutuskan berkendara ke daerah Seminyak dan berputar-putar di daerah red light district-nya yang banyak bule-bule berpesta gay.

Setelah masuk semakin dalam ke daerah Seminyak, mata gue terbelalak melihat ada dua orang cowok lokal berbadan seksi yang cuma memakai singlet ciuman pinggir jalan. Gila, emang tanda-tanda akhir zaman, ya! Tetapi, tidak jauh dari tuh dua homo ciuman, ada beberapa cowok lain lagi, kebanyakan bule, yang tidak mau kalah berciuman lebih dahsyat di pinggir trotoar yang tidak terlalu ramai kendaraan. Ada juga yang cuma berpelukan dan mengobrol dalam posisi yang sangat intim. Gue memutuskan untuk menepi dari jalan dan memperhatikan mereka baik-baik. Ternyata, tidak jauh dari situ, ada sebuah diskotik dengan ttema malam ini "Boys' Wild Night" dan ada bendera pelangi khas LGBTQIA+ di pasang di samping pintu masuk. Gilanya lagi, security di situ pun cuma memakai sempak doang! Gilanya, badannya seksi banget! Wajahnya juga ganteng banget! 

Gue yang memang seorang bottie binal ibukota itu pun langsung terangsang. Tanpa pikir panjang, gue cari parkiran dan hendak masuk ke dalam club itu. Mumpung besok masih Sabtu, kan! Siapa tahu gue juga bisa diewe satpam seksi itu!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KUMPULAN CERITA PANAS by Roberto GonzalesWhere stories live. Discover now