Phase 1 ; A Little Too Much

Začít od začátku
                                    

"Mungkin pak Earth belum memberitahumu, beliau hari ini tidak akan pulang"

Mix mengangguk, menanggapi dengan malas. Bahkan jika ia tidak pulang beberapa hari ke depan pun juga tidak berpengaruh untuk Mix. Ia juga bertanya-tanya, kenapa dirinya dan Earth tidak ada interaksi yang signifikan.

"Kak Jo"

Mungkin perkataan First benar. Jika dirinya tidak mengambil inisiatif untuk berinteraksi, mungkin sampai mati ia akan terjebak pada hubungan seperti orang asing ini. "Ya?"

Mix menelan ludah mulai memberanikan diri, "Aku boleh tau kegiatan Earth?"

Kak Jo cukup terkejut dengan pertanyaan Mix. Tentu saja, selama 2 bulan ini Mix tidak pernah mengusik kehidupan Earth hanya untuk sekedar mencari tau saja. "Aku akan mengirimkan jadwal pak Earth padamu"

Mix mengangguk sedikit ragu. Apakah keingintahuan ini membuat mereka akan kembali bertengkar satu sama lainnya?

Hal ini masih mengganggu Mix, hingga kak Jo mengirimkan berkas ia masih menatap lekat pesan tersebut dan urung untuk membukanya. Apa yang akan terjadi jika dirinya mengetahui semua kegiatannya? Apakah ia harus merasakan cemas saat ternyata suaminya diam-diam bertemu dengan seseorang?

Mix menyunggingkan senyum pahitnya. Tentunya kak Jack dan Som bukanlah orang yang teledor untuk menyortir semua jadwal milik Earth. Mengapa hal ini harus membuat Mix cemas? Lagi pula, tidak ada hubungan yang signifikan antara dirinya dan Earth.

"Mix! Anjer lo diajak rapat malah main hape mulu!"

First menegur Mix yang sejak tadi masih terpaku dengan ponselnya. Ia segera menyimpan gawainya dan kembali ke rapatnya. "Gimana? Daerah ini oke kan?"

"Hm, oke aja sih. Yang paling penting kan program dan sasarannya", jelas Mix.

"Bener tuh, selain sosialisasi mengenai limbah plastik dan rumah tangga kita bisa tambahkan di sosialisasi tentang berita gimana?", tanya Khaotung.

"Aku rasa itu bagus. Dibuat padat saja untuk 7 hari itu"

Suara berat seorang lelaki mengejutkan gerombolan pemuda-pemudi yang sedang rapat di kantin kampus malam itu. Mix menghela nafas pelan, memberikan raut wajah yang sedikit tidak menyenangkan saat lelaki tersebut mengambil duduk di sampingnya.

"Kak Luke? Belum balik??", salah satu gadis tersipu melihat Luke yang sedang membagikan kaleng kopi pada semua yang sedang rapat.

"Belum, mau balik bareng Ohm", ujarnya sambil menunjuk seorang lelaki berbadan besar yang sedang mencatat.

Suara godaan mengudara untuk Ohm Thitiwat dan Luke Plowden. Rapat menjadi lebih hangat dan santai dengan hadirnya Luke sebagai penengah mereka. "Mix mau kopi?"

Luke memberikan kopi kaleng cappucino khusus buat Mix, teman-temannya yang menyadari perbedaannya kembali menggoda Luke dan Mix. "Waah, kaleng khusus gitu ya", komen mereka.

Sebenarnya Mix menyukai kopi, hanya saja ia tidak menyukai Luke yang selalu memberi sesuatu yang tidak dia inginkan. Tetapi ia juga tidak bisa menolaknya di depan teman-teman dan seniornya. "Thanks kak"

First dan Khaotung terdiam, ada perasaan kurang nyaman dari Mix yang terpancarkan. "Jadi tinggal cocokin jadwal kalian aja", tambah Ohm yang mengembalikan diskusi mereka,

"Surat ijin nanti dari BEM atau bagaimana kak?"

Pertanyaan Khaotung membuat Ohm mengangguk, "Dari BEM aja kali ya Luke?"

"Bisa aja sih. Kalian tulis nama, nomor mahasiswa, dan jurusan kalian aja"

"Eh sekalian nomor ponsel yang bisa dihubungi"

To Love With All Your Heart and Soul (EarthMix AU)Kde žijí příběhy. Začni objevovat