Prolog ; God, Why Did He Do That?

Mulai dari awal
                                    

"Dek? Wajah gue ada sesuatu ya?"

Astaga. Mix terlalu lama menatap lelaki di depannya. 

"Ya ampun, maaf kak! Saya hanya agak lupa sama nama kakak. Jadi saya mengingat agak lama"

Bohong Mix tidak kenal. Baru dua hari lalu lelaki ini tersenyum pada seluruh mahasiwa di lapangan tengah setelah memberikan pidato pembukaan yang mengesankan. 

Presiden mahasiswa berprestasi dari kampus GMM. Luke Ishikawa. 

"Ah, kalau begitu salam kenal dek. Gue Luke Ishikawa, ketua divisi kedisplinan"

Senyum lelaki itu begitu lebar menjabat tangan Mix yang agak dingin di tengah panasnya siang. "Kamu sakit dek?", pertanyaan Luke membuat Mix harus segera menarik tangannya. 

Tidak dipungkiri, badannya memang kurang bersahabat sejak pagi. Jangan tanya kenapa, tentu sarapan yang menjadi alasan terbesarnya. 

"Belum sarapan kak hehe"

"Oh kalau gitu ayo sarapan bareng"

Shit. 

Mix kini terjebak di antara para panitia ospek, tentu sekarang dirinya menjadi pusat perhatian seluruh isi kantin. Tidak terkecuali First dan teman-temannya yang tidak jauh duduk dari kumpulan para panitia. 

"Mix mau makan apa?"

Tanya seorang lelaki bertubuh besar, mirip dengan Luke. 

"A- apa aja boleh kak"

"Cobain soto bu Maryam mau? Enak lo"

Mix mengangguk tersenyum pada lelaki yang sudah membelikan semangkuk soto padanya. Sebenarnya hari ini ia tidak ingin makanan berkuah. Tolong salahkan calon mertuanya yang semalam memesan ayce untuk mereka berdua saja. Rasanya begitu mual untuk makan daging sekarang. 

Tapi apa daya sekarang Mix harus memasukan daging sapi lembut yang penuh lemak dan bercampur kuah soto kental ke dalam mulutnya. Astaga, rasanya mual sekali.

“Lu kasih makan kaga sama minumnya Ohm”, Luke datang membawa es jeruk penyegar dahaga Mix.

Lelaki yang sedang dikerubungi ini hanya bisa mengucapkan terima kasih dan menerima semua makanan yang diberikan seniornya. Primadona sepertinya.

“Mix rencana mau ambil kegiatan apa di kampus?”

Lelaki yang dipanggil Ohm membuka pembicaraan setelah menyelesaikan makan siangnya. Mix yang baru jalan setengah makan merasa bersyukur untuk menjawab pertanyaannya. Ia tidak perlu melanjutkan makanannya.

“Um, mungkin rencana mau masuk ke organisasi kak. Kaya BEM atau sejenisnya”

Pandangan Luke dan Ohm berbinar menatap Mix yang kini agak kebingungan. “Bagus, mau langsung wawancara?”

Mix mengerlingkan matanya, “Serius kak?”

Seketika meja mereka berubah menjadi diskusi serius untuk mewawancarai Mix secara dadakan hingga waktu istirahat telah selesai.

To Love With All Your Heart and Soul (EarthMix AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang