12 - BETWEEN HIM AND NATHASYA

4.6K 573 789
                                    

Warning: Mohon menghargai penulis dengan vote dan komen. Komen di setiap paragraf akan semakin cepat membuat aku update chapter terbaru!

૮꒰ ˶• ༝ •˶꒱ა ♡

"Nattha, gue butuh lo,"

Satu kalimat yang Nathasya lontarkan pada Azgar di sambungan telepon. Setelah mengantarkan Amora untuk kembali menuju Melbourne.

Wacana yang mengatakan bahwa ia akan pergi menuju Melbourne mengikuti gadisnya ternyata hanya sebuah wacana dari seorang Azgar. Buktinya, ia kini berada di depan kost milik gadis yang beberapa hari ini mengganggu pikiran Amora. Ia berada di dalam mobil, menunggu Nathasya untuk masuk ke dalam mobil miliknya.

Matanya menangkap gadis cantik dengan tubuh indah itu yang kini melangkah memasuki mobilnya. Nathasya tersenyum kecil menatap Azgar yang menatapnya. "Galau nih?" ejek Nathasya kepada Azgar yang kini berdecak kesal.

Lelaki itu melajukan mobilnya. Sesekali matanya melirik Nathasya. "Lo bilang sesuatu ke Amor?" tanya Azgar kini menyela Nathasya yang sedang berbincang entah perihal apa. Lelaki itu tak begitu menyimak apa yang Nathasya katakan. Azgara being Azgara.

Gadis itu menatap Azgar. Matanya bergerak ke sana ke mari. Ia berpikir dan mengingat. "What?" tanyanya yang akhirnya menyerah. Sejujurnya ia tahu apa yang Azgar tanyakan, perihal perkataannya siang tadi. Mengingat dengan sengaja ia memberikan kode kepada Amora bahwa Azgar menyimpan sebuah rahasia, dengan dirinya.

Azgar menghembuskan napas pelan. "Kita sepakat buat gak kasih tau hal ini ke siapapun, Sya. Gue gak mau semua yang udah gue dan lo rencanakan, hancur gitu aja," tutur Azgar dengan lembut. Lelaki itu meminta sebuah pengertian kepada Nathasya.

Senyum seringai kini terlihat jelas di wajah Nathasya. Kepalanya mengangguk-angguk, sekarang ia tahu apa yang menjadi pembahasannya bersama Azgar. "Apa yang salah kalau Amora tau sih Natth?" tanya Nathasya yang kini terkekeh kecil.

"Sya," sela Azgar yang kini menghentikan mobilnya di tepian jalan. Lelaki itu kini menatap Nathasya dengan tatapan seriusnya.

Nathasya terkekeh kecil. Jemarinya mengusap pelan lengan Azgar. Gadis itu mengangguk pelan. "Fine, gue minta maaf."

"Tell me why you need me," ujar Azgar yang jemarinya kini melepaskan jemari Nathasya yang bertengger manis di lengannya.

Nathasya tersenyum kecil. Kepala gadis itu ia sandarkan di jok kursi mobil milik Azgar. "Mau makan aja," pinta lembut Nathasya yang kini menatap Azgar.

Lelaki itu mengerutkan keningnya dalam. Raut wajahnya menandakan sebuah permintaan kejelasan. "Gue gak bisa buang-buang waktu, sialan," sewot Azgar yang kini menghembuskan napas kasar.

Nathasya terkekeh mendengar protes keras yang Azgar lontarkan. Ia tahu dengan pasti apa yang akan Azgar lakukan kini. Menghitung dengan jemari lentiknya.

"Turun, kalau lo cuma mau basa-basi."

Kalimat menohok dengan sindiran pedas itu terlontar dari mulut Azgar. Nathasya terkekeh dengan renyah. Gadis itu paham dengan betul tempramen yang Azgar miliki.

"Gue berani jamin lo gak akan nyesel buat makan sama gue malam ini, Nattha." Masih dengan rayuan mautnya. Jemari lentik itu kini menyusuri leher belakang milik Azgar.

Azgar memejamkan mata untuk menetralkan rasa amarahnya. Ia benar-benar tak menyukai sebuah basa-basi jika itu bukan Amora. Jemarinya menepis dengan kencang jemari milik Nathasya. Matanya menyorot tajam.

Melihat lelaki di hadapannya meski hanya dengan cahaya lampu jalanan, Nathasya sadar akan ketampanan yang Azgar miliki. Gadis itu terkekeh kecil melihat jemarinya yang dihempas kencang oleh Azgar. "Come on, Nattha. Sebelum Amora datang, lo selalu mohon-mohon ke gue. Cowok emang selalu baik kalau ada butuhnya doang, ya?" tutur Nathasya dengan senyuman mengejek di wajah.

AZGARAMORA [TERBIT]Where stories live. Discover now