43. danau tanpa Rahfa

182 23 0
                                    

Chapter 43. Danau tanpa Rahfa. Tangis dalam hujan. Di ketik dengan 837 kata.

-Dia tidak hilang, hanya saja sekedar singgah sebentar dan pasti cinta akan tahu kemana dia pulang. (Dania hasafa)

Semua koridor kelas XII IPA terlihat sepi. Jam pelajaran masih berlangsung, Dania keluar kelas untuk meminta izin pergi ke toilet. Sebenarnya itu hanya sebuah alasan, sisanya dia muak dengan isi kelas nya.

Hampir seminggu Dania berusaha menahan perasaan nya untuk pindah kelas. Dirinya sempat mengajukan kepada pihak sekolah tapi di tolak mentah-mentah, katanya minimal harus dampai satu bulan baru bisa di konfirmasi kembali.

Boro-boro tiga puluh hari, tujuh hari saja sudah membuat Dania tidak betah. Pemandangan nya selalu di saksikan keberduaan Calista dan juga Rahfa. Tidak ada yang mengajak Dania ngobrol, dan selalu menerima sindiran dari girls C.

Dania berhenti melangkahkan kaki dengan perasaan gusar, ia menarik nafas nya panjang. Mata tak sengaja menyorot seorang lelaki yang sedang menempelkan sebuah poster di mading.

"Kiano!" Dania berlari kecil menghampirinya. Cowok beralmamater OSIS itu hanya menengok sekilas dan kembali memasang banyak poster di papan mading dan banyak jendela kelas.

Kiano memasang raut wajah datar, ia sendirian tidak di temani dengan antek-antek OSIS nya. Walaupun sekarang sifat Kiano mulai berubah apatis dalam sekolah, tapi tidak memudarkan jiwa kepemimpinan nya tentang bertanggung jawab.

"Keren, kita gak sia-sia milih ketua OSIS kayak, lo," celetuk Dania mengacungkan jempol nya mantap. Kiano menyunggingkan senyum miring dan berjalan pindah tempat.

Dania mengekori, ia memperhatikan poster berlatar biru itu. Di sana terpampang staditour menuju London. "Kapan, No?" Cewek itu berbasa-basi.

"Baca." Kiano menunjuk dengan dingin. Dania terkekeh geli, ia lalu menatapnya lekat. "Besok?" takjub gadis berkuncir kuda itu.

Kiano mengangguk. "Tapi gue gak ikut," kata nya. "Cuman bantu promosiin aja," lanjut dia lagi.

"Sama, kok. Gue juga gak ikut!" seru Dania semakin girang. Akhirnya ada orang lain yang tidak mengikuti studiyour itu selain dirinya dan Nana.

******
Esok telah tiba. Hari yang di nanti oleh Dania adalah tanggal merah. Sekarang SMA Merpati melaksanakan studytour ke luar negeri. Katanya selama tiga hari mereka tinggal di sana
Dania cukup puas, karena kehidupan sekolah sudah membuat nya ingin keluar.

Gadis ber-kaus pink itu tampak sendirian tanpa ada yang menemani. Nana memang tidak ikut studytour, tapi hari ini teman nya itu berkunjung ke rumah buyut nya di Bandung. Hal itu embuat Dania harus minggat sebentar untuk menenangkan perasaan nya sekaligus menunggu.

Dania berdiam diri di bawah pohon yang rindang sembari memperhatikan air yang berada di danau. Sangat indah sekali dengan cuaca yang begitu cerah. Suara burung terdengar berkicau, tapi gadis itu malah melamun sambil melempar beberapa krikil menuju air.

Dania berhenti memainkan nya, ia menekuk lutut dan meletakan kepala di sana. Dia berpikir, melihat suasana ini mampu membuatnya ingat pada sosok Rahfa.

Samar-samar telinganya mendengar suara tawa pria itu dalam ingatan. Bagaimana cara dia tersenyum, bercanda, dan membuat hatinya tenang waktu itu.

Kehilangan Rahfa dalam hidupnya tidak dapat tergantikan oleh siapapun. Dia tetap lah dia, Dania bukan tipe wanita yang akan melupakan sosok yang lama demi yang baru. Dirinya selalu mengingat semua kenangan masa lalu.

Menurutnya, kenangan bersama Rahfa adalah momen yang paling indah. Mereka saling menguatkan, melengkapi untuk menyempurnakan, dan meringankan beban secara berbarengan. Namun, Rahfatanpa sebab menjauhi Dania dengan cara yang sadis.

Dania masih merasa bahwa hari ini hanyalah sebuah mimpi, Rahfa sebenarnya tidak hilang, tapi dia hanya pergi sebentar dan dirinya yakin akan kembali lagi suatu saat. Beberapa kali menunggu tapi Rahfa tak kunjung berubah. Memang perngharapan selalu membuat Dania kecewa.

Dania menghela nafas kasarnya, matanya menatap danau yang sangat luas. Perahu tua yang dulu pernah Dania tumpangi bersama Rahfa sekarang sudah kosong. Benda kayu itu tergeletak tak berguna di sisi rerumputan kering.

Dania meratapinya dari jauh, bayang-bayang nya menjadi teringat bagaimana Rahfa mendayuh dayung sambil bercanda tawa sehingga membuat keduanya jatuh tercebur. Dulu, saat malam di alun-alun Rahfa pernah berjanji akan selalu menemani Dania agar gadis itu tidak pernah merasa kesepian lagi.

Namun, kenyataannya ketika cowok itu memiliki uang, dia tetap pergi bermain ke luar negeri bersama teman-teman nya. Dania merenungi, ia sering bertanya pada dirinya perihal persahabatan bersama Rahfa.

Semuanya hanya bisa di jadikan pelajaran, jika memang setia pasti akan tahu bagaimana cara dia pulang kepada hati yang menunggu.

Dania perlahan berjalan melangkahkan kaki menuju perahu. Samar-samar telinganya mendengar teriakan histeris saat menumpangi perahu bersama Rahfa waktu itu.

"Seru, ya!"

"Ya."

"Temen-temen studytour perlu uang, kitamah gratis! Gak perlu belajar lagi."

"Lo, aja kali."

"HAHAHAHA!"

Dania tersenyum getir membayangkannya, ia mengusap air mata yang hampir jatuh. Kemudian perahu itu di dorong ke air dan mulai menaikinya untuk mengistirahatkan pikiran.

Dania perlahan memajukan nya dengan dayung. Netranya meratapi air dengan penuh kekosongan. Perlahan bibir nya terangkat dan mulai meyanyikan lagu yang mewakili perasaannya.

♪Usai sudah semua cerita

Yang telah kita ukir berdua

Meninggalkan dirimu adalah

Hal yang terberat harus ku jalani

Aku memang kehilangan

Kamu yang sangat ku cintai

Namun, kau telah kehilangan

Aku yang sangat mencintaimu♪

Dania berhenti bernyanyi setelah mendengar suara notif dari ponsel. Dania perlahan memmbuka layar nya dan di sana tertera Rahfa sedanh memposting sebuah foto di Instagram. Merasa penasaran, Dania mulai mengklik nya.

Jantung nya seketika berdegup kencang, keringat yang keluar terasa sangat dingin. Di sana potret Rahfa dan Calista sedang bersender di jendela pesawat di sertai banyak awan yang indah di luar nya.

@Rahfahalawiandra

Awan yang cantik, seperti gadis ini🤍

Tangis dalam hujan [Season 1] SELESAI✓Where stories live. Discover now