"Berhenti menyalahkan dirimu, itu bukan kesalahanmu, Anne..."
"Apa penyebab kematian ayah??"
"Dia ditemukan tewas di hotel Las Vegas, dan dinyatakan meninggal karena kelelahan."
Anne terisak, ia tidak percaya begitu saja, sejak dari kecil ia mengenal ayahnya adalah tipe orang yang sangat menjaga kesehatannya, dan tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.
"Anne, kumohon tenanglah..." Mata perawat Ellisa berkaca-kaca, ia menahan diri untuk tidak ikut menangis, ia tidak tega dengan kondisi Anne yang telah dua kali bertemu dengannya ini, lagi-lagi dalam kondisi yang tidak baik.
"Di mana ibu?? Dia juga tidak mengangkat teleponku."
"Ibumu meninggal karena kecelakaan..."
Anne menggeleng tak percaya, mengapa dua orang yang ia sayangi itu meninggalkannya untuk selamanya tanpa pamit.
"Cindy pasti sangat terpukul, di mana dia? Dia baik-baik saja, kan?" Dengan air mata beruraian, Anne ingin mengetahui segalanya saat ini juga.
Hati perawat Ellisa tersentuh, di saat dirinya sendiri menderita, ternyata Anne masih memikirkan keadaan orang lain.
"Cindy itu saudaramu, bukan? Kudengar dari berita dia menghilang di hari yang sama saat Ibumu mengalami kecelakaan."
"Menghilang?? Polisi pasti sedang mencarinya, kan?"
"Kudengar iya, mereka sedang berusaha mencarinya."
Meskipun sering bertengkar dengan saudara tirinya, Anne tidak memiliki dendam apa pun, dan selalu berharap kebaikan untuknya.
Anne menyeka air matanya, melirik pada infusan yang masih terpasang di tangannya. "Aku ingin pergi, kumohon lepaskan ini untukku." Ia mengangkat salah satu tangannya.
"Tidak bisa, kondisimu masih belum pulih secara total, kau masih harus menjalani perawatann—"
"Kumohon... aku ingin pulang, dan mencari tahu apa yang terjadi selama lima bulan ini..."
"Aku sudah mengatakan segalanya, kau ingin tahu apa lagi? Aku bisa memberitahumu." Perawat Ellisa bertanya dengan lirih.
"Dan juga nanti, para penyidik akan datang kemari untuk membicarakan tentang penembakkan yang terjadi padamu, kematian kedua orang tuamu, dan menghilangnya saudaramu."
"Jadi, kau harus pulih total terlebih dahulu."
"Aku ingin pulang." Anne mengabaikan ucapan perawat Ellisa, dan menegaskan ucapannya.
"Aku akan meminta izin terlebih dahulu pada dokter Joya."
Anne perlahan menganggukkan kepalanya, perawat Ellisa pun melangkah pergi dari ruangan tersebut.
***
Dari dalam ruangan kerjanya, seorang pria berusia 27 tahun berdiri memandang gedung-gedung pencakar langit di depannya, helaan napasnya terdengar gusar, dibarengi kepalanya yang perlahan tertunduk, salah satu tangannya yang sebelumnya berada di saku celananya pun berpindah, menyentuh kaca besar di depannya, dalam bentuk pertahanan dirinya yang merasa gundah gulana.
Lima bulan terasa begitu singkat, meskipun di hari-hari sebelum itu dia banyak menghabiskan waktunya di balik jeruji besi.
Secara bertahap kehidupannya menjadi lebih baik atas bantuan sang ayah, tetapi pria itu masih merasa bersalah karena layaknya pengecut yang membiarkan masalah sebelumnya begitu saja.
Ketika berlarut dalam lamunannya, suara ketukan pintu dibarengi suara seseorang yang meminta izin untuk masuk terdengar, pria itu berbalik, mendapati seorang sekretaris di tempat kerjanya.
YOU ARE READING
(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫
Teen FictionSeason 2 dari ZIONNE "𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘮𝘢𝘴𝘢-𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘬𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘩...
𝟐𝟖. 𝐏𝐫𝐞𝐯𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐏𝐫𝐨𝐛𝐥𝐞𝐦
Start from the beginning