"Bakso Mang Ujang"

229 20 4
                                    


Hoseok tengah mematut penampilannya di depan cermin. Ia mengenakan kaos lengan pendek yang dilapisi jaket, dan celana training. Terlihat santai, namun begitulah setelan ia mengajar dance. Yap, hari ini anak ketiga di keluarga Syarifuddin itu akan mengajar dance di sekolah baru, karena sekolah yang lama terlalu jauh dari rumah.

"Oke siap, tinggal berangkat" Gumamnya kemudian mengambil tas ransel dan langsung keluar dari rumah yang kini sepi tidak berpenghuni.

Pemuda 25 tahun itu mengenakan helm kemudian naik ke atas motor vespa antiknya.

"Berangkat ngajar bang?" Tanya sosok yang baru keluar dari gerbang rumah sebelah. Hoseok tersenyum "Iya No, lo ngampus siang nih?"

"Iya bang eheheh"

"Oh gitu, yaudah gue duluan ya No"

"Iya bang!" Setelah percakapan singkat itu, Hoseok pun melajukan motornya membelah jalanan begitupun dengan Minho yang naik Grab karena mobil miliknya masih di bengkel.

Sesampainya disekolah, Hoseok langsung menghadap kepala sekolah kemudian pamit menuju ruang dance dimana anak didiknya sudah menunggu.

Tok.. Tok.. Tok..

Pintu bercat coklat dengan tulisan ruang dance itu ia ketuk, kemudian terbuka memperlihatkan seorang wanita cantik yang akan menjadi partner mengajarnya.

"Dengan pak Hoseok?" Tanya perempuan cantik blasteran Jepang itu. Hoseok mengangguk "Iya, dengan Bu Momo?" Perempuan itu ikut mengangguk dan tersenyum kemudian mempersilahkan Hoseok untuk masuk.

"Nah anak-anak, ini dia guru dance yang bakal gantiin posisi pak Kai." Jelas Momo kepada murid-muridnya yang kini duduk berbaris di lantai.

"Wah bang Hope!" Hoseok dan Momo sedikit terperanjat saat seorang anak laki-laki menyerukan nama Hoseok dengan suara beratnya.

"Bang ini Hyunjin ganteng bang!" Timpal anak bertubuh tinggi yang duduk disamping anak bersuara deep tadi.

"Ini Felix bang!"

Hoseok hanya bisa tersenyum sembari membatin "anak sapa sih mereka, malu-maluin banget yawloh. Kasian gue ama Lino punya adek modelan pentul korek dikasih nyawa begitu" Mungkin Hoseok lupa jika ia pun memiliki 3 bocil kematian yang rusuhnya nauzubillah.

"Nah pak Hoseok silahkan untuk memperkenalkan diri"

"Baik terimakasih. Hallo anak-anak semua, kenalkan nama bapak, duh kayaknya kurang enak ya kalo manggil bapak ibu. Gimana khusus buat anak dance, kalian manggil abang, Bang Hoseok dan Bu Momo panggil Kak Momo, setuju gak?"

"Eh?"--Momo

" SETUJU!"

"Oke, kita ulangin perkenalan nya. Nama Abang Hoseok Syarifuddin, nama panggung Abang JHope, kalian bisa panggil bang Hoseok atau bang Hope, salam kenal."

Setelah perkenalan singkat itu, Hoseok dan Momo mulai mengajar anak-anak didik mereka. Karena kebetulan beberapa bulan lagi ada kompetisi dance antar SMA seprovinsi. Hoseok melatih para siswa sedangkan Momo melatih siswi. Basic mereka memang modern dance, namun tradisional juga mereka kuasai.

Kurang lebih 3 jam mereka habiskan untuk berlatih dan tentu tadi sempat beristirahat. Dan sekarang waktunya mereka pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Hoseok mendudukan dirinya di samping Momo. Kedua pelatih yang ternyata senior dan junior di bangku kuliah itu nampak mengobrol kecil diselingi tawa, mereka menertawakan para murid laki-laki yang menggelepar dilantai karena kelelahan. Contohnya Hyunjin dan Felix. Sepasang adik dan kakak yang sama-sama menyukai dance itu sudah nampak seperti ikan yang terdampar di darat. Badan tidak bergerak dengan mulut yang terbuka dan tertutup mengambil oksigen.

Tetangga?! Where stories live. Discover now