chapter 10

1K 97 3
                                    

⚠️ rawan typo



"ekhem"

"kurang minum gan?"

"bangsat"

minji melempar dani dengan remot ac, benar-benar merusak suasana.

"lu jangan gitu woi, gue malu" ujar minji dengan pipi merona nya.

hanni yang melihat itu ikut tersenyum, dimatanya sekarang minji sangat lucu.

"confess aja terus aelah, gue jadi saksi" ujar dani.

gadis jangkung itu menatap hanni, beberapa detik tatapan itu berlangsung sampai dani kembali membuka suara.

"lama bener aelah, lu kalau mau confess harus niat dong, mana bunganya aduhh, kek mana ini" protes dani sambil berjalan keluar sebentar lalu balik ke kamar membawa bunga mawar.

tanpa basa basi dani langsung melemparkan sebatang mawar merah tepat didepan minji, itupun ia ambil dari vas bunga mama nya, kalau sempat mama nya tau, habislah dani.

minji yang melihat itu ingin rasanya menjambak dani sekarang juga, sementara hanni hanya tertawa dengan tingkah dua orang didepannya ini.

"okay okay, em hanni" panggil minji serius.

"iyaa, kenapa kim minji dwijaya" saut hanni lembut.

jantung minji rasanya ingin merosot ke lutut sekarang, ia degdegan parah, apalagi hanni menyautnya dengan nada lembut, habis sudah.

"pinjam dulu seratus" ujar minji dengan watados, dani yang mendengar itu langsung mendatangi minji.

lagi dan lagi hanni hanya tertawa dengan kelakuan random mereka.

"GOBLOKKK, SERIUS DIKIT NAPASII" kesal dani, minji hanya nyegir lalu mulai menegakkan badannya.

"okay okay, hanni, em aku udah lama suka sama kamu" ucap minji sedikit terbata.

hanni yang mendengar itu aslinya pengen cubit pipi minji sekarang, tapi ia tahan dulu sebentar.

"lalu?"

"kamu mau ga jadi pacar ku? aku baik orangnya, ramah, suka menolong, berbaik ha-"

"bohong" sambung dani

"bacot lu dani, stttt" tegur minji

minji kembali melanjutkan kata-katanya.

"aku udah lama suka sama kamu, untuk sekarang aku bakal keluarin semua yang aku pendam selama ini, aku sadar diri kok sama kekurangan aku, mungkin dengan aku confess aku sedikit lega, masalah kamu mau atau engga, itu bakal aku terima"

setelah kata-kata itu keluar minji menarik nafas panjang, tangannya sekarang sangat dingin, tapi dengan berani ia menggenggam kedua tangan hanni.

hanni bisa merasakan dingin dan gugupnya minji sekarang, sebenarnya ia sudah tidak tahan ingin tertawa, tapi hanni juga tidak mau merusak momen.

"apa yang bisa aku pegang dari kamu?" tanya hanni.

"semuanya, aku akan nunjukin yang terbaik untuk kamu"

******

setelah kejadian haerin yang mengusir dani dan minji yang menjedor hanni kemarin, dihari minggu ini minji memilih mengajak dani untuk ibadah, sekalian gadis jangkung itu ingin mengucapkan rasa syukur dan senangnya kepada Tuhan.

beda dengan minji, dani lebih memilih berdoa agar haerin diluluhkan hatinya dan mau menerima dirinya kembali.

setelah satu jam mereka fokus beribadah, minji mengajak dani makan ditempat biasa mereka nongkrong kalau weekend.

MY PHAMWhere stories live. Discover now