chapter 6

1K 104 9
                                    

⚠️ rawan typo




"kamu bohongin aku lagi kemarin, dan sekarang kamu gak bisa anter aku pulang karena sebentar lagi bakal ada turnamen, ayolah jin kapan ada waktu sama ku hah?!!"

"sayang, aku sebentar lagi turnamennya, aku ga bisa antar kamu, kamu pulang naik taksi atau apa gitu"

hanni menendang kursi saat mendengar alasan yujin yang diluar nalar manusia, hanni tidak habis fikir kenapa yujin setega itu sama dirinya.

hanni mematikan hp nya dan duduk dengan kasar serta helaan nafas yang terburu, ia sangat emosi namun juga rasanya ingin nangis dihari itu juga.

"kenapa kamu tega banget sih, kamu berubah, kamu bukan yujin yang aku kenal" gumam hanni sambil mengusap air matanya, ia tidak bisa membendungnya lagi.

saat sedang menangis, hanni mendengar suara berat dari belakang punggung nya, hanni sudah menebak pasti itu minji.

"mau gue antar pulang?" tawar gadis jangkung itu, hanni membalikkan badannya dan melihat minji yang sudah mengenakan jersey untuk turnamennya nanti.

hanni menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"gausah, gue naik taxi aja".

minji menghela nafas, pasti hanni ga mau dibonceng, apalagi motor minji hanya beat karbu yang bunyi nya kretek kretek, alias sudah dimodif macam-macam.

minji menghela nafas, pasti hanni ga mau dibonceng, apalagi motor minji hanya beat karbu yang bunyi nya kretek kretek, alias sudah dimodif macam-macam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

beginilah gambarannya

"mending lu pulang, ganti baju, terus kesini lagi nonton pacar lu turnamen" saran minji, hanni memikirkan itu.

ada benarnya juga, tapi melihat tampilan motor minji hanni sedikit malas, ia melihat minji yang sedang mengotak ngatik motornya agar hidup, tetapi ketika hidup pun suara motornya tidak mendukung mood hanni sama sekali.

"naik" ajak minji.

hanni mengerucutkan bibirnya.

"ga ada mobil memang? " tanya hanni, minji menggeleng pelan.

"kan gue miskin, adanya ya ini doang"

gadis mungil itu sedikit tertegun mendengar perkataan minji, dan dia dengan cepat mendekat dengan gadis jangkung itu dan menaiki motor minji dengan hati-hati.

"pegangan, biar ga jatuh" ujar minji, hanni mendengus kesal, ia berfikir pasti minji sedang modus.

padahal memang iya, minji menang banyak hari ini.

"rok gue pendek, kalau terbang gimana?" tanya hanni

minji tidak menjawab itu, ia langsung menjalankan motornya sambil sebelah tangannya menahan rok hanni agar tidak tersingkap.

MY PHAMWhere stories live. Discover now