Chapter 47

282 14 0
                                    


Selama seminggu penuh Rei berada di Olympus. Bocah itu sebenarnya sudah menegeluhkan bosan, disana pergerakannya sangat terbatas. karena terlalu banyaknya sesuatu yang bersifat magis.

"Mom, Rei mau pulang," rengaknya.

"Tunggu satu jam lagi ya? Setelah itu kita pulang dan bertemu dengan Daddy," hibur Fiona.

Rei mengangguk dan kembali pergi menuju saudara dan juga teman-temannya. Fiona menghembuskan nafas lega saat putranya berhenti merengek. Rei dengan rengekannya adalah sesuatu yang sangat Fiona maupun Sean hindari.

Bukan karena tidak suka, tapi rengekan putranya itu biasanya adalah permintaan yang membuat kedua orang tuanya pusing tujuh keliling.

"Kenapa?" tanya Felycia.

"Sudah tiga hari Rei terus meminta pulang. Kamu tahu sendiri kan, kita tidak bisa pergi sebelum waktunya kita pulang." ujar Fiona.

"Jangankan Rei, si kembar saja sudah heboh sampai menangis karena rindu Daddy mereka katanya." sahut Felycia.

"Mereka memang tidak bisa jauh dari kedua pria itu," kekeh Fiona.

***

Sean sudah menanti anak dan istrinya di depan mansion. tangannya bersedekap dada menunggu mereka. Kai juga berdiri di sebelah Sean, dia juga sedang menunggu istrinya pulang.

Sean dan Kai bisa melihat istri mereka yang datang dengan sayap yang membentang. begitu menapak di tanah, Rei langsung turun dari gendongan sang mommy dan berlari kearah Sean.

"Daddy!" teriak Rei heboh.

Sean segera menangkap putranya yang berlari kearahnya, setelahnya dia berjalan kearah istrinya dan memeluk Fiona dengan erat.
"Terlalu lama," sebal Sean.

"Sepertinya setiap aku kesana selalu satu minggu," sindir Fiona.

"Biasanya kan sendiri, sekarang kamu membawa serta Rei. Aku jadi kesepian." adu Sean.

***

Semuanya kembali ke runtinitas sebelumnya, Sean yang senantiasa menjaga Rei dan Fiona dengan segudang tugasnya.

"Mommy akan ke tempat Kakek Hades?" tanya Rei.

"Iya. Kenapa?" tanya Fiona.

Rei menggeleng, bocah itu kembali berlari dan mencari Vance. Fiona menggeleng heran, ada saja tingkah putranya itu.

Sean datang dari arah belakang dan memeluk pinggang Fiona. Suami Fiona itu terus menciumi bahunya. Fiona tahu jika Sean sebenarnya tidak ingin dirinya pergi. Tapi dia bisa apa? Zeus adalah Raja bagi para Dewa dan Fiona tentu saja harus mematuhinya.

"Aku pergi dulu," pamit Fiona.

Mau tidak masu Sean harus melepaskan istrinya. Dia tidak mau di amuk oleh Hades. Setelah istrinya pergi, Sean mencari keberadaan putranya yang ternyata sedang berada di halaman belakang bermain bola dengan putra Betanya.

disana juga sudah ada beberapa pelayan yang mendampingi. Melihat jika mereka aman, Sean kembali masuk ke dalam.

***

"Apa lagi sekarang?" tanya Fiona pada Hades.

"Zelus mengirimkan pesan lewat Hermes padaku. Kamu tidak ingin tahu isi surat itu?" tanya Hades.

"Apa yang Dewa gila itu minta?" tanya Fiona geram.

Apa para Dewa tidak bisa membiarkannya hidup dengan damai? Sejak menjadi Halfblood sampai sekarang susah sekali mereka membiarkan Fiona tenang.

"Dia menginginkan putramu. Dia meminta bantuanku untuk membawa Rei padanya dan dia juga memberikan penawaran yang fantastis. Bagaimana menurutmu?"  Hades tersenyum miring melihat wajah Fiona yang memerah.

My Mate Daughter of Poseidon (Slow Update)Where stories live. Discover now