ditinggal ayang

Depuis le début
                                    

Ia takut ... Takut Felix telah berangkat dan meninggalkannya Tampa Amora bisa memeluk cowok itu untuk terakhir kalinya, mungkin.

Yah mungkin, takdir tak ada yang tau kan? Bisa saja ada yang lebih memikat hati Felix dari Amora di luar sana, bisa saja Amora mati sebelum bertemu Felix, bisa saja  Felix tak kembali lagi ke Indonesia.

"Sayang"

Amora yang hafal betul dengan suara serak menggoda itu segera mengangkat kepalanya. wajah sembabnya kini berhadapan dengan wajah tampan Felix...

"Felix?...hiks...aku gak mimpi...hiks kan? Hiks"

Felix tersenyum tipis, ia membawa Amora kepelukanya mengusap pelan Surai gadis itu.

"Nggak, ini nyata"

"Hik....kenapa...kenapa mendadak? Hiks....hiks, akukan belum siap...aku takut...hiks"

Amora semakin mengeratkan pelukannya, ia tak berbohong soal takut. Felix...walau cowok itu menyebalkan dan mengerikan namun Amora tak peduli, ia selalu merasa aman jika berada di dekat Felix, dia selalu merasa terlindungi...namun jika cowok itu meninggalkannya....

"Ada mama,papa,bibimah...."

"Emang, tapi...mereka bukan kamu El...hiks"

"Syutt aku akan kembali saat libur nanti..."

Amora yang mendengar itu segera melepas pelukannya, menghapus air matanya dengan kasar menatap Felix tajam.

"Katanya bakal pulang seminggu sekali?"

Felix kembali tersenyum tipis, ia mengusap pelan puncuk kepala Amora, " banyak kerjaan sayang, tunggulah"

"CK, terserah mu, jangan salahkan aku jika nantinya cari cogan baru"

Felix terkekeh pelan, ia menarik tangan Amora menuntun gadis itu untuk mengikutinya.

Felix tak masalah untuk itu, mau Amora mencari penggantinya atau tidak.

Amora milik nya dan Felix akan mengambil kembali miliknya,  untuk saat ini ia biarkan Amora bebas mencari sebuah kesenangan.

"Mama"

"Hay sayang, loh- loh kemu abis nangis ya? Di apain sama Felix,hm? Ayo cerita sama mama, biar mama hajar anak itu, mumpung dia masih di sini"

Amora terkekeh pelan, ia memeluk tantenya itu lalu beralih kepada papa Felix.

"Gak papa ma, aku cuma tadi gak sengaja kejedot"

"Aduh...sini mama periksa dulu"

Kedua wanita itu sibuk dengan dunia mereka, papa Felix melangkah mendekati anaknya menepuk pelan bahu Felix.

"Papa tau ini berat, tapi kau tau sendiri apa resikonya Felix"

"Hmm"

"Mereka sudah mulai bergerak, kau harus cepat menangani mereka jangan sampai mereka mengendus adanya Amora di keluarga kita"

Felix yang sedang duduk menyesap rokoknya mendengok menatap sang papa.

"Gak akan pa, gak akan aku biarkan"

"Bagus, papa percaya padamu.... Berhati-hatilah tak hanya mereka yang menjadi musuhmu di sana"

"Aku tau"

....

"Dada ell!!!"

"Dada akang!!"

Amora berteriak dengan senyum manis di wajahnya, tak peduli kedua calon mertuanya sekarang mungkin sedang menahan malu atas tingkah kekasih sang anak.

Saat ini pesawat yang Felix tumpangi sudahlah berangkat mulai terbang di langit sana.

Jika boleh jujur Amora benci perpisahan....hey siapa sih yang menyukai perpisahan??

Tapi Amora akan mencoba kuat, lagi pula sekitar enam bulan atau satu tahun kedepan Felix akan kembali menemuinya..

Amora tak sabar akan itu, semoga saja dia yang berwajah standar ini tak terkalahkan pesona cewek luar negri.

Semoga saja felix tak lupa akan keberadaan Amora.

"Kita pulang ya sayang"

Anda Ra yang sebenarnya sedari tadi bersimbah air mata menatap mama Felix, lalu menganggukkan kepalanya. Dengan lengan bajunya Amora menghapus air matanya Tampa takut camer  jijik atau menatpnya tak suka.

Ia lalu melangkah dengan menggandeng ibunda Felix tersebut, sementara itu papa Felix telah pergi beberapa menit yang lalu. Pria itu mengatakan ada sebuah urusan mendadak.

Yah pastilah itu urusan penting hingga ia tega meninggalkan istri dan kekasih anaknya di bandara.




















Vote comen gaes...

100 VOTE DEH, BARU PUBLIS

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA

Amora (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant