EMPAT

396 20 3
                                    

Assalamualaikum

Vote dan komennya ya jangan lupa ⭐💬

🍃Happy Reading 🍃


Habib Zakarya kini telah berada di ruang keluarga, di sana ada keluarga besarnya sedang berkumpul. Ia pun membuka pesan yang dikirimkan anggun, ia pun mengklik pesan dari anggun.

Saat tau apa isi pesan tersebut ia pun tertawa, hingga semua orang yang sedang bercanda ria pun mengalihkan pandanganya menatap habib Zakarya.

"Kamu ini kenapa? Masih sehat kan?" Tanya umi.

"Ya masih lah mi, masih bisa ngerespon ucapan umi" ucap habib Zakarya cengar cengir.

"Lah terus kamu ngapain ketawa ketiwi sendiri?" Tanya abi.

"Ndak, ini loh lagi lihat video" ucap habib Zakarya menunjuk handphone-nya.

"Oh, tak kirain lagi kirim pesan sama calon mantu" ucap abi.

"Ho'oh, umi sama abi tuh udah tua takutnya ndak bisa lihat kamu nikah" ucap umi.

"Abi sama umi tenang aja, saya udah siapin kok calon mantu buat abi sama umi" ucap habib Zakarya.

"Wah, yang benar kamu. Orangnya gimana? Udah kenal lama ya? Umi sama abi boleh ndak lihat fotonya dulu?" Tanya umi sambil melirik abi.

"Sabar dong mi nanyanya satu - satu aja" ucap habib Zakarya sambil melihat akun Instagram Anggun.

Ia pun menunjukkan foto Anggun yang sedang membaca di taman. Saat melihat foto tersebut umi dan abi pun terkejut.

"Orang mana, itu?" Tanya abi.

"Kayaknya, dekat tempat pengajian semalam. Soalnya aku baru ketemu sama dia tadi malam" ucap habib Zakarya santai.

Abi dan umi, yang mengetahui bahwa anaknya jatuh cinta dalam waktu yang singkat itu pun curiga.

'pasti ada yang nggak beres ini' batin abi sambil melirik umi.

"Lah kok bisa suka itu gimana?" Tanya umi.

"Ya dia itu beda dari yang lain, maksudnya beda itu gini. Kan kalo orang - orang saat ikut majelisan, biasanya suka lihat orang yang di panggung. Tapi kalo dia boro - boro lihatin, saling tatap sama saya aja dia langsung ngalihin pandangan. Terus biasanya kan orang - orang kalo ketemu saya, mereka kan suka minta foto bareng sama saya. Tapi kalo dia, dia itu nggak mau foto bareng sama saya. Sampe saya paksa akhirnya dia mau" ucap habib Zakarya panjang lebar.

"Oh, begitu" ucap umi.

"Lah kamu pas foto sama dia perasaan mu gimana?" Tanya abi lagi.

"Ya deg degan gitu bi, jantung saya kayak mau copot" ucap habib Zakarya sambil cekikikan tak jelas.

"Ya sudah, khitbah aja langsung dari pada di ambil orang" ucap umi tiba - tiba hingga membuat habib Zakarya yang tengah menyesap teh pun terkejut.

Uhuk Uhuk Uhuk

Sontak habib Zakarya pun mengambil air putih yang ada di depannya. Setelah batuknya reda ia pun mengembalikan air putih itu ke meja yang ada di depannya.

Aktivitas itu masih di lihat abi dan umi. " Ya jangan keburu - buru dong mi, minimal PDKT dulu lah" ucap abi tak setuju dengan ucapan umi barusan.

"Percuma bi diajak PDKT, dia itu orangnya nggak suka chattingan sama cowok" ucap habib Zakarya ngotot.

"Waduh, cewe unlimited edition nih" ucap abi sambil menggaruk keningnya.

"Ya udah, gass di khitbah langsung aja. Cewek itu nggak mau di panggil sayang, maunya di panggilin pak penghulu" ucap umi girang, hingga tau sadar ia loncat loncat seperti anak kecil yang mendapat permen.

"Tapi abi sama umi nge-restuin kan kalo kita nikah" tanya habib Zakarya.

***

Setelah membeli cabe di warung ibu Siti tak lupa membeli ciki yang ada di warung, anggun segera pulang takut temannya lama menunggu.

"Nggun" panggil Linda membuat Anggun yang tengah membuat cerita di aplikasi oren pun menoleh.

"Napa" jawab Anggun sambil mengangkat kedua alisnya.

"Kamu ngikutin habib Zakarya?" Tanya Linda kepo.

"Yah kamu si--" belum selesai berbicara, kini Linda memotong ucapan Anggun.

"Tuh kan, kamu suka sama habib Zakarya. Aku bilang juga apa itu tu gantengnya ril no pek - pek, apa lagi editan" ucap Linda sambil memukul - mukul sofa yang ada di sebelahnya.

"Astaghfirullah Linda, aku tuh belum selesai ngomongnya jangan main potong - potong aja" ucap Anggun cemberut.

"Ya udah, sok atuh di lanjut" ucap Linda nyengir.

Anggun pun mulai menceritakan semua yang Anggun alami namun, Anggun tidak menceritakan jika Anggun membuat kan habib Zakarya JJ azab. (apa kata dunia, jika anggun menceritakan apa nggak auto bubar tu pertemanannya)

***

"Emang kamu tau alamat rumah si Anggun" tanya abi.

"Belum tau bi, ini saya mau tanya tapi nanti dikira mau aneh - aneh" ucap habib Zakarya sambil memikirkan akibatnya.

"Aneh - aneh gimana kamu ini" heran abi.

"Yo kan, kayak aneh gitu bi. Masa baru kenal udah tanya alamat rumah apa nggak curiga si Anggunnya" ucap habib Zakarya mulai pusing.

Hening tak ada obrolan dari mereka, tak lama Sulfa (adik habib Zakarya) memasuki ruang keluarga. "Abi di cariin sama ustadz Fahri di depan" ucap Sulfa.

"Oh nggeh, ustadz Fahri dimana?" Tanya abi.

"Di ruang tamu bi" jawab Sulfa seadanya.

"Ya udah, tak tinggal dulu ya mas" ucap abi sambil menepuk paha habib Zakarya.

"Umi mau ikut ndak?" Tanya abi dan dibalas anggukan oleh umi.

Abi, umi, dan Sulfa meninggalkan ruang keluarga. Seakan ada ide dadakan, habib Zakarya pun segera memanggil Sulfa sebelum Sulfa hilang dari pandangannya.

"Sulfa" panggil habib Zakarya.

Sulfa pun membalikkan badan, "Iya mas, ada apa?" Tanya Sulfa sopan.

"Mas boleh minta tolong ndak" ucap habib Zakarya hati - hati takut adiknya ini tak mau membantunya.

"Boleh, tapi harus ada yang bisanya" ucap Sulfa.

"Siap, nanti tak kasih" ucap habib Zakarya seakan hafal dengan apa yang adiknya maksud.

"Jadi gini, mas tuh suka sama cewek-" belum selesai habib Zakarya berbicara namun sudah di potong oleh Sulfa.

"Cie cie kiw kiw, suka sama sapa tuh" ucap Sulfa mengejek.

Habib Zakarya yang di ejek seperti itu tentu saja salting. "Astaghfirullah, jangan gitu. Nanti mas nggak jadi minta tolong kamu loh" ucap habib Zakarya cemberut.

"Hihihi, jadi aku harus bantuin apa nih?" Tanya sulfa.

Habib Zakarya pun menceritakan dan mengajari apa yang harus Sulfa lakukan.

sulfaaaa
Assalamualaikum
Halo kenalin nama aku Sulfa kamu mau jadi teman aku nggak? Aku nggak maksa sih kalo kamu nggak mau juga nggak papa.

TBC

Haii, Haii, Haii 👋🏻👋🏻

Gimana kabarnya, nih? Semoga berjalan seperti yang kalian harapkan, ya^^

Author menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan cerita ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat Author harapkan. Dan aku selalu berpesan, ambil sisi baiknya dan jangan contoh sisi buruknya. Maaciw, sayang kalian banyak' 😘🤗🙏🏻

With You Habib Where stories live. Discover now