45. GINI RASANYA?

Start from the beginning
                                    

Ucapan ayah ibra berhasil menarik perhatian anak anak altareyz yang juga berada disana. "Ya gak bisa gitu lah pah, sia sia aja dong usaha belajar mereka selama ini buat ikut Olimpiade nanti" Jawab ibra tak terima, tapi masih dengan nada yang tenang.

"Kalian semua memang gak tau ya, apa yang anak anak kalian inginkan! , kita ikut Olimpiade juga buat kalian, banggain kalian" Tambah Abraham acuh

Denta tertawa miris "ya gimana mau ngerti, kalau kerjanya sibuk dengan perusahaan" Sindirnya.

"Udah udah, kenapa malah berantem, sekarang, yang harus kita pikirkan itu gimana cara bebasin raka, kenan, ezra, raffanda, dan dristan dari penjara" Ujar izan ayahnya sambara.

"Jaminan?" Ucap mereka Serempak

"Tidak mu-" Ucapan izan langsung dipotong oleh anaknya "Ini kasus percobaan pembunuhan, kemungkinan bisa bebasnya tipis"

"Kecuali-" Sambara menggantungkan ucapannya.

Semuanya memandang ke arah nya, menunggu cowok berkacamata itu melanjutkan ucapannya.

"Kecuali apa?"

"Kecuali pak dadang selamat" Finish sambara, ya dengan selamatnya pak dadang, akan lebih memudahkan raka dan teman temannya untuk bebas dari penjara.

"Artinya, kita harus jaga ketat pak dadang?, sampai dia sembuh?"cetus erglo

"Dan itu artinya raka dan yang lain bakal di penjara sampai pak dadang sembuh pah?, enggak bisa gitu lah pah, Olimpiade nya bulan depan, kalau nunggu pak dadang bangun dari koma, gimana dengan Olimpiade raka pah" Tekan gara lagi kerey.

"Pelanin suara kamu gara, kalau naya dengar raka masuk penjara gimana-"

Prangggg

Ucapan rey langsung terpotong dan mereka semua langsung menoleh ke sumber suara, sudah berdiri naya disana, tubuh gadis itu terasa lemas dan bergetar, tangannya memegang dadanya yang tersakit dan kesulitan untuk bernafas. tadi ia sedang mengambil air di dapur untuk dibawak ke kamarnya, dan tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka semua.

"NAYA" Teriak semua panik

Molu yang memang berada didekat naya langsung menahan tubuh naya saat ia melihat gadis itu kehilangan keseimbangan nya. penyakit lemah jantung naya sangat mudah kambuh jika ia merasa kaget atau terkejut seperti tadi.

"Eh eh, naya, naya kenapa" Ucap molu dengan tampang kagetnya.

Rey langsung berlari menghampiri naya, begitu juga dengan yang lain, keisha langsung mengambil selang oksigen dan langsung memasangkannya ke gadis itu.

"Nay, naya, sayanggg, kamu dengar papa kan" Ucap rey panik

"Nayaaa"

***

seorang cowok sedang melamun diatas rooftop, ia duduk disamping tangki air yang memang berada disana. Suasana sore ini sangat tenang, hanya pikirannya saja yang kacau. Gara menghela nafas nya pelan. Ia memeluk lututnya dan menunduk, saat itu juga ia menangis.

"Gar" Mendengar suara yang tidak asing ditelinganya, membuat gara otomatis menoleh. "Nara, ngapain disini? " Ucap gara, cepat cepat ia menghapus air matanya.

Nara terkekeh dan gadis itu sedikit memanjat untuk berada didekat gara, dan langsung duduk di sampingnya. "Baru pertama kali gue lihat seorang altagara nangis" Ucapnya tertawa

"Enggak, gue gak nangis ya!" Elak gara

"Terus, tuh kenapa mata lo merah" Ucap nara tertawa, gara, gara, sudah kegep masih aja mau ngelak.

"Masuk debu" Jawab gara seadanya, cowok itu kembali melamun. Sempat terjadi keheningan beberapa detik di antara mereka. "Berat banget ya gar?, sampai udah tumpah semua air mata lo" Ucap nara lagi

Gara masih bungkam "kalau mau nangis, nangis aja gar, gak usah ditahan, gak usah malu sama gue"

"Gak usah pura pura kuat kalau emang udah gak kuat gar, gue ada disini" Nara menggapai tangan gara "buat lo"

Gara memandang ke arah tangannya yang digenggam oleh nara, setelah itu ia memandang wajah gadis itu dengan cukup lama, sedikit terbit senyuman di bibir gara. Mungkin jika ia lagi tidak sedih seperti ini, ia akan jingkrak jingkrak karena salting.

"Butuh sandaran?, sini di bahu gue" Tawar nara tersenyum

"Emang boleh?" Tanya gara ragu,

nara mengangguk, melihat tanda setuju dari sang empu, gara pun langsung menyandarkan kepalanya di bahu nara. Tidak sampai disitu, tanpa izin dari nara, gara memeluk gadis itu dari samping, membuat nara sedikit kaget.

"Gar-"

"Sebentar aja nar gue janji" Ucap gara pelan, cowok itu menutup matanya, memeluk nara seperti ini saja sudah berhasil membuatnya tenang. Aroma parfum rose yang dipakai oleh nara membuat cowok itu semakin nyaman.

***

Malam harinya Gara menatap langit kamarnya, malam ini terasa berbeda seperti malam sebelumnya, ia menoleh ke sebelah kanan, lebih tepatnya ke kasur raka, kasur yang kosong tanpa ada tuannya.

"Sepi ka gak ada lo, gue gak bisa tidur ka, kabar lo disana gimana ya ka?" Gumam gara sambil berusaha untuk tidur, padahal jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Ternyata gini ya rasanya jauh dari kembaran.

Disaat gara baru memejamkan matanya, ia mendengar pintu kamar terbuka, saat itu juga gara bergegas bangun "kaaa" Ucap gara penuh kegirangan, namun setelah melihat siapa yang datang, senyuman cowok itu memudar.

"Lo den, ngapain kesini?" Ketus gara

"Papa rey suruh nemanin lo tidur, kata nya lo gak bisa tidur sendiri" Jawab denta acuh, gara itu sudah dewasa saja masih tidak bisa tidur sendiri, bagaimana nanti kalau ditinggal raka nikah, apakah ia akan ikut tidur bareng bersama raka dan istrinya kelak, pikir denta. saat ia ingin langsung duduk dikasur raka langsung diteriaki oleh gara.

"Ehhhhh, lo mau ngapain bangsat! , lo mau di gampar raka karena nyentuh tempat tidurnya" Teriak gara, raka sangat tidak suka kalau ada seseorang yang berani menyentuh tempat tidurnya, pernah sekali gara duduk ditempat tidur raka langsung ditendang oleh raka. Hanya naya sajalah yang tidak dimarahi oleh ketua altareyz itu.

"Terus gue tidur dimana?" Tanya denta kesal

"Tuh di sana" Jawab gara sambil menunjuk ke sofa besar didekat jendela. Denta hanya mengangguk saja mendengar itu, dan langsung berjalan menuju sofa.

Gara pun kembali berbaring dikasurnya, dan mencoba untuk tidur kembalii, namun tetap saja ia tidak akan bisa tidur nyenyak. "Denn, gue-" Ucapan gara terhenti ketika melihat denta sudah tertidur pulas di sofa, gara merutuki dirinya, ia lupa kalau denta kebo, alias tukang tidur.

"Percuma aja papa nyuruh nih bocah kesini, gak ada gunanya" Cibirnya kesal

Karena frustasi tidak bisa tidur, muncul ide lain dipikiran cowok itu, sambil senyum senyum ia mengambil bantal dan selimut nya dan keluar dari kamarnya.

"Bodo amatt, gue mau tidur bareng raka pokoknya!!"

"...... "

"Gara tolol!" Gerutu denta tidak habis pikir

***

Kiw kiw setelah sekian lama ya gakkk🤣, haloo guyssss wattpadbungsu kembalii nihhhh, wkwk

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENNYA YAAAA, BIAR LALA SEMANGAT UP NYAAAAA😘

1557 kata cukup lah yaaa🤣

Cieeee bau bau kapal garanara mau berlayar nihh, siapa yang mau naik kapal ini? Komen duluuuu👉

ALTA : New Generation!Where stories live. Discover now