103

14 1 8
                                    

"Benar...Nami no kuni(negara Nami)...adalah negara yg sangat miskin,  bahkan para penguasa Negara ini tak punya banyak uang", Jawab Tazuna, menunduk dengan sedih prihatin. "Tentu saja, kami sebagai warga tak punya banyak uang. Kami tak mampu untuk membayar misi tingkat Bisa atau yg lebih tinggi....".

'Yeah. itu bisa dipahami,  perekonomian mereka terganggu oleh si tua cebol jelas itu',  pikir Naruko sedikit merasa kasihan dengan nasib pak tua ini dan seluruh penduduk Nami no kuni yg perekonomian mereka bermasalah sejak kedatangan Gato. 

"Nah,  kalau kalian mau menghentikan misi ini aku sudah pasti akan dibunuh. Mati sebelum tiba dirumah" Ujar Tazuna "tapi tak ada yg perlu dikhawatirkan! Jika aku mati, cucuku yg akan genap berumur 8 tahun... Akan menangis sepanjang hari! Dan putriku pasti akan menyalahkan ninja Konoha disisa hidupnya,  dia akan berduka dalam kesendirian! Oh, itu bukanlah kesalahan kalian! "

   Sementara yg lain mulai merasa sedikit tak enak hati,  bersalah setelah mendengar penuturan Tazuna. Gadis berambut merah, beda cerita. Mendengar perkataan tazuna barusan, Naruko mengerutkan keningnya, tak mengerti dan tak habis pikir dengan akal-akalan tazuna, ia merasa sedikit tak suka setelah memahami tujuan dari ucapan Tazuna yg ingin membuat tim nya merasa bersalah agar tim nya tak punya pilihan selain menolong Tazuna.

'Mari kita tunjukkan realita pada nya' pikir Naruko.

  Mereka tidak salah. Tazunalah yg salah disini, pak tua itu mengajukan permintaan palsu pada desa ninja. Dimana di surat permintaan tertera jelas meminta misi rank Cek, hanya pengawalan... Tapi kenyataan sebenarnya lebih dari itu, kini tim tujuh malah terpaksa terlibat, berhadapan langsung dengan ninja lain yg sangat berisiko untuk para genin terutama yg baru seperti timnya.

'Pak tua ini melupakan hal yg lebih penting, efek dari perbuatan nya' pikir Naruko mau tak mau menggeleng prihatin pada nasib keluarga dari pak tua ini.

Ini pelanggaran kontrak perjanjian, ada hukuman bagi si pelanggaran,  tapi bila si pelanggar mati makan hukuman akan ditanggung oleh anggota keluarga yg sudah cukup umur.

"Huum... begitu ya cara meminta maaf dan minta tolong di nami no kuni? " Ujar Naruko dengan nada suara manis dan polos. Menarik perhatian timnya dan Tazuna menoleh serempak melihat Naruko yg dengan ketenangan yg di wariskan dari Minato, lengkap dengan senyum ramah dan manis yg polos persis mendiang sang ayah, hanya perkataannya lebih terus-terang "Aku baru tau. "

Berbalik pada Kakashi,berkata dengan polos dan ceria seperti anak yg mendapat pengetahuan baru yg aneh dan menarik. "Nee... Hatake-san, budaya dan kebiasaan di daerah lain aneh juga ya?".

Kakashi yg mengerti tujuan perkataan Naruko ikut berakting bersama. Menghela nafas dengan ironi "begitulah Naruko, seperti yg telah ku jelas

"Di tempat kita kalau minta tolong sama maaf seperti itu tidak sopan dan menyedihkan" Ujar Naruko,  kini berbalik menatap prihatin dan kasihan pada Tazuna. "Sungguh kasihan sekali kalian... ".

Seolah teringat sesuatu, Naruko menjentikkan jarinya," Aku melupakan sesuatu ". Kembali ke Kakashi, " Seingat ku... Ada hukuman untuk pelanggar--ah. Ini bukan pelanggaran,  ini jg penipuan kontrak permintaan, kan?"

"Ah,  kau benar Naruko. Aku juga melupakan itu." Balas Kakashi dengan akting pura-pura teringat fakta tajam. Keduanya berdiskusi seolah tak ada Tazuna disana.  "Tentu, setiap pelanggaran dan penipuan memiliki hukuman.  Apa lagi jika itu menyangkut hal serius seperti kontrak permintaan. Jika seperti yg kau bilang, pelanggaran dan penipuan kontrak... Hukuman nya pasti dua kali lipat".

  "Kalau kita mundur atau maju dalam misi dan mati... Kita tidak akan dihukum apapun.  Tazuna-san pasti iya mendapat hukuman,  tapi kalau kau mati... Maka hukuman itu akan  berimbas pada anak mu yg sudah cukup umur, dia yg harus menggantikan mu. Dan akan semakin parah hukuman kalau ada anggota keluarga di tim kami mengajukan tuntutan lebih karena misi palsu ini membuat kami mati", Ujar Naruko kini berbalik menatap Tazuna dengan kasihan dan sedikit menuduh.  " Kasihan sekali kehidupan cucu mu yg belum genap 8 tahun itu,  dia akan didiskriminasi dalam masyarakat dan kemudian akan menjadi bahan bully-an anak-anak lain didesa,  hidup dalam kesepian dan penghinaan karena ulah mendiang kakeknya yg tersayang membuat nya di cap sebagai anak penjahat karena ibunya masuk penjara dan cucunya di tua mabuk penipuan, bocah pembawa sial karena ulah kakek tersayang. "

Tazuna membeku, menyadari kenyataan dari efek yg timbul akibat perbuatan nekat nya yg berimbas pada keluarganya. Wajahnya merunduk, merasa sangat bersalah pada keluarganya setelah bayangan kehidupan anak dan cucu harus alami karena ulahnya. Wajahnya menggelap sedih, terlihat putus asa dan kasihan dengan rasa bersalah yg mulai merayap tajam ke hatinya. hal yg dikatakan Naruko jelas sangat pasti terjadi dari tindakannya yg nekat hingga melupakan sekilas efek yg dapat timbul dari kenekatan nya yg berimbas pada dirinya dan putri nya bahkan cucu kecilnya.

Sakura dan Naruto merasa kasihan melihat nya.  Sasuke?  Dia terlihat biasa saja dengan tangan terlipat di depan dan mata di pejam, tapi kalau kalian perhatikan baik-baik sudut mulut nya yg terangkat tipis satu sisi, tipis sekali, bocah uchiha yg flat..emo menyeringai.

Naruko sejujurnya merasa kasihan,tak tega juga ia lama-lama. Tapi mau bagaimana lagi...hanya ini satu-satunya cara yg dapat menyadarkan pak tua ini agar gk seenaknya. 'Kena kau. Sadar juga pak tua' pikirnya.

"Tapi kami bisa membantu... Asal kau tau cara yg benar dalam meminta bantuan dan sadar untuk meminta maaf karena kami juga dalam bahaya karena ulah mu". Ujar Naruko, membuat ketiga anggota tim menoleh padanya, Sasuke hanya melirik seolah tak berminat. "Aku tau cara minta tolong dan maaf kalian sama seperti ditempat kami,  semua sama untuk dua hal itu".

Tim Naruko, tim 7, di buat kagum, speechless dengan Naruko, yg membalas Tazuna sekaligus mengajari pak tua pemabuk yg sok itu.

  Tazuna kalah, dia tak punya pilihan.  Dia ingat jelas kemampuan berpindah anak berambut merah itu sangat cepat ketika mereka diserang ninja Kirigakure saat itu.

'Bagus Naruko/ruko-chan' pikir ke tiga anggota tim 7.

Persis dengan gaya bicara menyebalkan seperti karakter anime sebelah yg berambut merah, murid biang onar yg cerdik dan licik, akabane karma, murid guru gurita kuning yg bernama koro-sensei. Kini Naruko melanjutkan "Jadi....tazuna-san, Kalau melakukan kesalahan atau butuh bantuan kita harus apa? Dan mengatakan apa ya?are....? Kenapa diam?  Tidak tau? Tidak ingin kami tolong ya? Maaa... Baiklah, sudah ada tanda hiraisin di desa, jadi aku hanya perlu memindahkan kalian,kembali ke desa satu persatu kemba---"

"Baiklah!kau menang boc---maksudku Uzumaki. Aku kalah, aku minta tolong dan maaf" Ujar Tazuna. "Tolong! Tolong bantu aku menyelamatkan keluarga dan tempat tinggal ku! Maaf karena aku berbohong dan membuat kalian dalam bahaya. Kumohon Tolong selamatkan kami" Tazuna meminta tolong sampai menunda kepala nya pada tim 7. Dia kalah. Tim 7 kembali di buat kagum dengan situasai yg kini berbalik.

"Nah... Gitu dong. Jangan memanfaatkan rasa bersalah orang" Balas Naruko dengan senang,  kembali ke mode dirinya yg biasa.

'Anak ini tak bisa dipojokan. Aku kalah' pikir Tazuna, mau tak mau harus menerima kenyataan dirinya dikalahkan oleh seorang anak yg belum sampai 13 tahun ini. 

Naruko tersenyum bangga pada dirinya sendiri dengan senang, sedikit terkekeh dengan tingkah Naruto yg mengacungkan kedua ibu jari dengan kagum pada nya. Sasuke sedikit menyeringai tipis-tipis sekali. Kakashi tersenyum, begitupun haruno,  inner Haruno sampai mengacungkan jari ke Naruko dengan seruan 'good job! '.

"Kita hampir sampai" Ujar kerabat Tazuna yg mendayung perahu.Perahu yg mereka tumpangi hampir mendekati salah satu terongan di jembatan. "Tazuna, sepertinya sampai saat ini kita belum ketahuan..... ".

Tazuna menoleh pada kerabat nya itu. "Terima kasih".

....

Naruko Uzumaki__[Fanfict Anime Naruto], LanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang