102

55 3 11
                                    


Menghala nafas, kalah. "Tampaknya aku sudah tidak punya pilihan lagi.  Baiklah, akan kuceritakan semuanya", ujar Tazuna,  tak punya pilihan selain mengakui kebenaran. " Sama seperti yang kau dan si bocah rambut katakan, misi ini memang diluar tugasmu. Sebenarnya, aku diincar oleh seorang pria mengerikan ".

  "Pria yg mengerikan? " Ulang Kakashi, mencerna informasi baru dari kliennya, Tazuna yg akhirnya jujur mengenai misi yg sedang mereka jalani kini.  Misi yg awalnya berada di tingkat C, dimana misi nya hanya mengantar, mengawali klien sampai tempat tujuan. Berubah menjadi misi tingkat...entah B atau A.

  "Dare(siapa)? " Tanya Naruko langsung. Menoleh menatap Tazuna.

"Kalian mungkin pernah mendengar namanya. Pengusaha sukses yg bernama Gato".

Kakashi, Naruko dan haruno tercengang mendengar jawaban Tazuna. Nama salah satu orang terkaya di dunia yg sering muncul beritanya dalam koran bisnis. Naruto jelas tak mengetahui nya, dia malah dengan polos semangat dengan misi mereka.  Sasuke?  Entahlah, dia terlalu flat ekpresinya, jadi sulit dibaca.  Tapi... Sepertinya Uchiha itu mungkin juga tidak tau karena dia terlalu fokus pada latihan menjadi kuat dan mengalahkan, membalaskan dendam pada Itachi.

  "Heh? Gato... Gato company?" Kakashi dengan tercengang, tak menduga. "

"Cebol tua gendut jelek itu!" Naruko sedikit berseru dengan ketidakpercayaan, tercengang.  Tazuna dan temannya tertawa pelan mendengar sebutan yg Naruko lontarkan.

"Siapa? Apa? " Naruto bertanya dengan penasaran dengan kecerian semangat polosnya. Naruko berbalik pandang, menatap kembarannya.

"Kau ingat koran tadi pagi, di bagian berita bisnis ada gambar pak tua cebol gendut jelek pakek kacamata hitam yg membuat nya semakin jelek dan aneh" Ujar Naruko, anak perempuan Minato ini...benar-benar blak-blakan, wajar kalau kita ingat ibunya siapa. Tapi karena darah Minato,  gadis Uzumaki rambut merah ini bisa mengontrol secara sadar dan tidak, sifat terus terangnya yg blak-blakan.

Naruto melipat kedua tangan didepan dengat kepala sedikit dimiringkan, berpikir keras untuk mencoba mengingat. "Oh?!  Yg itu,  aku ingat. " Menjentikkan jarinya Naruto dengan senang menjawab, "Dia memang kaya, tapi sangat jelek. Apa semua orang kaya itu tampangnya jelek? ". Dasar anak kembar.

"Nah, itu dia, Gato". Balas Naruko. Mengangkat bahu sedikit, ragu dan tak yakin. "Uummm...aku tidak yakin. mungkin, sebagian dominannya begitu".

"Tapi... Apa pasal dia dengan misi kita? "

"Dugaanku...jembatan itu menjadi alasan nya. Dengan dibangun Jembatan ini, menganggu jalannya bisnis dari Gato itu." Naruko dengan santai menunjuk jembatan besar yg masih dalam tahap pembangunan.  "kau yg membangun jembatan menjadi penghalang besar bagi gato sehingga dia mengincarmu, benar begitu, Tazuna-san?"

"Kau terlalu banyak menduga, Naruko" ujar sakura menegur dengan manis, kesal dengan Naruko yg seolah selalu menjadi pusat perhatian.

"Mau gimana lagi. Aku tak bisa menahannya. Otak ku terus bekerja, berpikir banyak hal" Jawab Naruko mengedikkan bahu, "sampai kadang aku sendiri tidak bisa menghentikan pikiranku sendiri. Ini bukan masalah lagi. Berhenti memasang tampang cemas seperti itu ruto" Lanjut Naruko, sedikit menegur dengan tawa pelan melihat Naruto yg memasang wajah cemas dan khawatir pada Naruko.  Naruko senang mengetahui ada satu orang penting baginya yg sangat peduli padanya. "Tenanglah, ini sudah jadi kebiasaan, biasa saja".

"Jadi, apa ninja yg tadi itu adalah suruhan gato...? " Sasuke bertanya menatap Naruko, memastikan kecurigaannya sendiri.

"Kemungkinan besarnya iya. dia menyewa ninja sebagai anak buahnya demi kelancaran bisnis. Itu...artinya...apa dia punya bisnis ilegal?" Naruko menjawab, "tunggu..jika ninja...Itu....artinya..apa dia punya bisnis ilegal?".

"Kau memiliki detektif ninja setengah cenayang yg hebat di kelompokmu" Ujar Tazuna, dengan helaan nafas lelah. Terbongkar sudah semua, tanpa dia sempat mengatakan semua.

"A-ha-ha-ha.... Begitulah, arigatou" Balas Kakashi. Dirinya merasa Kagum dan bangga dengan Naruko. "Dia memang selalu membantu dan bisa diandalkan".

"Bagitulah, singkatnya. benar seperti yg kau bilang,  bocah rambut merah"

"Namaku Naruko, pak tua. Uzumaki Naruko. Tapi kau harus panggil aku Uzumaki".

"Baiklah, terserah kau saja bocah rambut merah".

Naruko hanya memutar malas matanya. Sudahlah, lupakan. Orang tua memang menyebalkan,  terutama pak tua yg satu ini.

....

"Seperti yg kita lihat, dia menjalankan bisnis yg sangat sukses tapi dibalik semua itu, dia juga menjual Narkoba dan transaksinya menggunakan gen dan ninja. Selain itu, ia menjalankan sebuah bisnis tercela, mengambil dengan kejam perusahaan dan menguasai negara".

'Sudah kuduga, maka dari itu dia perlu Ninja untuk bisa menjalankan bisnis busuknya itu', pikir Naruko, mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari Tazuna. Secara internal mendengus malas dan seolah tak mengherankan lagi. 'Pantas saja dia bisa sekaya itu. Makin jelek tu orang'.

"Sekitar satu tahun yg lalu dia pertama kali menginjakkan kakinya di negara nami... Dia menggunakan kekerasan dan kekayaannya untuk masuk ke negara ini, dan sebelum ada yg menyadarinya, dia akan menguasai sistem transportasi dan pengiriman. Saat ini, Gato telah menguasai semua transportasi di negara Nami,  itu artinya dia berhak mengontrol keuangan, pemerintah, masyarakat dan lainnya. Hanya satu yg dikhawatirkan oleh Gato... Selesainya pembangunan jembatan ini... yg mulai dibangun beberapa tahun lalu. Seperti dugaan mu, bocah merah".

"Benar dugaan ku" Gumam Naruko "sekarang semua masuk akal".

"Tapi aku tak mengerti. Kalau lawanmu adalah ninja yg berbahaya", Ujar Kakashi. "Mengapa kau menyembunyikan fakta ini ketika membuat permintaan? Apa seperti yg Naruko katakan, karena tak mampu membayar misi tingkat Bisa, makanya kau berbohong? ".

Naruko Uzumaki__[Fanfict Anime Naruto], LanjutanWhere stories live. Discover now