104

13 2 4
                                    

"Tapi kami bisa membantu... Asal kau tau cara yg benar dalam meminta bantuan dan sadar untuk meminta maaf karena kami juga dalam bahaya karena ulah mu". Ujar Naruko, membuat ketiga anggota tim menoleh padanya, Sasuke hanya melirik seolah tak berminat. "Aku tau cara minta tolong dan maaf kalian sama seperti ditempat kami,  semua sama untuk dua hal itu".

Tim Naruko, tim 7, di buat kagum, speechless dengan Naruko, yg membalas Tazuna sekaligus mengajari pak tua pemabuk yg sok itu.

  Tazuna kalah, dia tak punya pilihan.  Dia ingat jelas kemampuan berpindah anak berambut merah itu sangat cepat ketika mereka diserang ninja Kirigakure saat itu.

'Bagus Naruko/ruko-chan' pikir ke tiga anggota tim 7.

Persis dengan gaya bicara menyebalkan seperti karakter anime sebelah yg berambut merah, murid biang onar yg cerdik dan licik, akabane karma, murid guru gurita kuning yg bernama koro-sensei. Kini Naruko melanjutkan "Jadi....tazuna-san, Kalau melakukan kesalahan atau butuh bantuan kita harus apa? Dan mengatakan apa ya?are....? Kenapa diam?  Tidak tau? Tidak ingin kami tolong ya? Maaa... Baiklah, sudah ada tanda hiraisin di desa, jadi aku hanya perlu memindahkan kalian,kembali ke desa satu persatu kemba---"

"Baiklah!kau menang boc---maksudku Uzumaki. Aku kalah, aku minta tolong dan maaf" Ujar Tazuna. "Tolong! Tolong bantu aku menyelamatkan keluarga dan tempat tinggal ku! Maaf karena aku berbohong dan membuat kalian dalam bahaya. Kumohon Tolong selamatkan kami" Tazuna meminta tolong sampai menunda kepala nya pada tim 7. Dia kalah. Tim 7 kembali di buat kagum dengan situasai yg kini berbalik.

"Nah... Gitu dong. Jangan memanfaatkan rasa bersalah orang" Balas Naruko dengan senang,  kembali ke mode dirinya yg biasa.

'Anak ini tak bisa dipojokan. Aku kalah' pikir Tazuna, mau tak mau harus menerima kenyataan dirinya dikalahkan oleh seorang anak yg belum sampai 13 tahun ini. 

Naruko tersenyum bangga pada dirinya sendiri dengan senang, sedikit terkekeh dengan tingkah Naruto yg mengacungkan kedua ibu jari dengan kagum pada nya. Sasuke sedikit menyeringai tipis-tipis sekali. Kakashi tersenyum, begitupun haruno,  inner Haruno sampai mengacungkan jari ke Naruko dengan seruan 'good job! '.

"Kita hampir sampai" Ujar kerabat Tazuna yg mendayung perahu.Perahu yg mereka tumpangi hampir mendekati salah satu terongan di jembatan. "Tazuna, sepertinya sampai saat ini kita belum ketahuan..... ".

Tazuna menoleh pada kerabat nya itu. "Terima kasih".

....

Melewati terongan jembatan, tim 7 langsung di suguhin pemandangan cerah tanpa kabut rumah-rumah kayu dan sungai Nami no Kuni yg terdapat tanaman tumbuhan bakau.

"Aku hanya bisa membantu sampai disini saja" Ujar kerabat Tazuna,  setelah berhenti di dermaga, tim tujuh serta Tazuna turun, keluar dari perahu. "Sampai jumpa".

Tim tujuh dan Tazuna menoleh pada kerabat Tazuna. "ya. Kau sangat membantu", balas Tazuna. 

"Hati-hati" Sambil menyalakan mesin  perahu,   kerabat Tazuna berujar.  Lalu pergi dengan perahu.

"Yosh!  Antarkan aku sampai kerumah" Ujar Tazuna layaknya perintah dengan bersemangat.

"Hum...? " Naruko memiringkan kepalanya, dengan senyum di bibir nya,  yg diwariskan dari mendiang ibunya, Kushina.

"Tolong antarkan aku sampai rumah" Tazuna meralat,  kali ini berujar dengan permintaan setelah mendengar suara dari Naruko.

"Baik" Balas Kakashi. Dengan begitu mulai lah kembali perjalanan darat dengan kaki menuju rumah Tazuna. 'Jika mereka menyerang lagi, pasti bukan chunin lagi tapi jonin',  pikir Kakashi malas dan terpaksa. 'Merepotkan! '.

'Siapapun Jounin yg menyerang nanti... Tolong jangan orang itu, iblis dari Kirigakure itu' pikir Naruko berjalan di samping Kakashi. 'Tolong lah jangan. Orang itu berbahaya dan menyusahkan'.

  Naruto yg berjalan sendiri didepan, Sasuke meningkatkan kecepatan langkahnya, berjalan disamping Naruto kini dengan santai.  'Aku tidak akan membiarkan dia merebut kesempatan lagi!', pikir Naruto yg ternyata masih menyimpan kekesalan pada Sasuke.

'Naruto...tolong jangan... 'Pikir Naruko tanpa daya. Seolah terkonek dengan Naruto, sudah tau apa yg akan dilakukan kembarannya itu.

Naruto sedikit berlari kedepan, berhenti dan celingak-celinguk, kanan-kiri dengan tangan kanan di kening seperti memantau.  Tazuna dan empat anggota tim 7 lain berhenti melangkah, melihat tingkah apa yg dilakukan Naruto. Si pirang melempar kunai ke semak-semak sebelah kanan, seolah ada sesuatu disana. Mengejutkan Tazuna dan empat anggota satu timnya. Sasuke masih dengan tetap kalemnya, yg lain terlihat jelas shock nya. Naruko yg diam-diam mengendus aroma dari Kirigakure yg menurut kali ini sedikit aneh, juga di bikin terkejut dengan tindakan tiba-tiba Naruto.

Hening.... Melanda sementara hingga si pirang berdiri dengan gaya sok keren, membelakangi yg lain. "Heh... Hanya tikus", Ujar si pirang.

Tazuna dan haruno benar-benar di buat kesal, geram dengan yg Naruto lakukan. Naruko hanya bisa menghela nafas, menyentuh kening nya.

"Ruto, gomen mengecewakan mu...Tapi tidak ada apa-apa disitu", Ujar si rambut merah dengan helaan nafas" Kau membuat terkejut saja sungguh ".

"Berhentilah sok keren seperti itu! " Ujar haruno, sambil menunjuk Naruto dengan sangat kesal. "Dari tadi memang tak ada apapun disana! ".

" Tolong, Naruto. Jangan menggunakan kunai sembarangan " Ujar Kakashi dengan kedua tangan terangkat seperti orang yg ingin melerai... Atau mencakar si pirang, mungkin? "Itu benar-benar berbahaya".

Sasuke hanya menatap datar dengan pandangan mata seolah mengatakan 'ada apa dengan si idiot bodoh ini? '. Mengalihkan pandangan dengan memejamkan mata.

"Hatake-san ada benarnya Naruto,  kunai itu bukan mainan saudara, senjata tajam dan berbahaya" Naruko berujar, kali ini setuju dengan Kakashi.

"Hey bodoh!  Jangan mengagetkan seperti itu!" Seru Tazuna dengan suara keras, jelas marah.

"Huh? Aku sepertinya aku merasakan sesuatu disana! " Jelas Naruto tak perduli,  dan kembali celingak-celinguk seolah mencari sesuatu. "Tidak, disana?!".

"Disana...dimana..?" Ujar Naruko Sweetdrop sendiri. menghela nafas, sebelum menggeleng pelan dan tersenyum dengan tingkah kembarannya. "Dasar ruto.." Terdapat senyum dalam suara Naruko.  Melangkah mendekati Kembarannya,  langkah nya terhenti bukan karena Naruto yg kembali dengan sok tau nya melempar kunai.  Melainkan aroma asing yg kembali tercium oleh hidung nya.

Naruko melesat dengan hiraisin, membuatnya seperti telepor kesamping Naruto dalam sekejap. 

"Berhen---"

"Cukup sampai disitu haruno" Ular Naruko, memegang tangan sakura yg ingin menjaga keras kepala Naruto yg telah membuatnya kesal dengan tingkah si pirang. Menyela perkataan sakura dengan peringatan yg santai dan tenang.

"Dia harus diberi pelajaran Naruko" Balas sakura

"Itu keputusan ku, saudara kembarnya. Bukan kau, kau bukan ibu kami" Ujar Naruko,Melepaskan tangan sakura, dengan sedikit hempasan. "Saaa... Berhentilah bertingkah seenaknya pada kami".

"Kenapa melakukan itu? " Tanya Naruko pada Naruto

"Ada seseorang yg mengincar kita tadi!" Jawab Naruto melihat kembarannya.

"Memang ada yg mengincar kita, cuma belum muncul, tanda nya juga tak ada" Ujar Naruko, membuat Sasuke, tazuna dan sakura berbalik, mentap Naruko. Kakashi yang berjalan ke semak-semak di mana Naruto melempar kunai, menoleh pada Naruko, menunggu jawaban.

"Maksudmu? " Tanya sakura, belum mengerti.

Menghela nafas,Naruko benar-benar merasa lelah dengan timnya. "selama kita disini dan Tazuna belum mati... Kita akan diincar, kita kan ngawal tu pak tua".

Dengan santai nya menghampiri kakashi. "Apa yg kau temukan? " Bertanya, Naruko berdiri disamping Kakashi.

"Itu" Kakashi menjawab, sambil menunjuk kelinci putih yg shock akibat kunai yg tertancap di batang pohon, tepat diatas kepala kelinci malang itu.

Diikuti sakura dan Naruto di belakangnya, Lalu Tazuna dan Sasuke. Menghampiri.

....

Naruko Uzumaki__[Fanfict Anime Naruto], LanjutanWhere stories live. Discover now