THARAFKA 3

11 7 6
                                    

"maaf"

_______________________

Tharaaa.....bangun sayang..." Suara seseorang terdengar dari balik pintu kamar Naeva.

Tokk...tokk..ceklekk....

"Ya allah...Tharaaa! Kamu kenapa sayang?! Hahh! Thara! Tharaa! Ini mami sayang ini mami" Panik wanita paruh baya saat ia melihat putri nya sedang meringkuk ketakukan. Dengan gerakan cepat bercampur panik wanita itu mendekap Naeva kedalam pelukan nya.

Sambil menangis, karna tak tega melihat wajah pucat sang anak. Wanita cepat-cepat berteriak memanggil suami nya. "Mass! Mas! Mas sini mas! Ya allah thara kamu kenapa nak?, Jangan gini thara, thara bangun sayang. Jangan tinggalin mami nak...." Kekhawatiran nya memuncak saat Naeva hilang kesadaran nya.

Tak menunggu berapa lama. Suami wanita pun datang bersama 2 anak laki laki nya. Laki laki paruh baya itu pun terkaget saat melihat istri nya berlinang air mata, dengan Naeva yang masih dia peluk erat.

"Astagfirullah....yana! Kenapa?! Kenapa Thara bisa seperti ini, ayo! Ayo! Bang bawak thara ke mobil kita kerumah sakit" Redo-suami Yana. Dia bersama anak sulung-Azka, langsung mengangkat Naeva menuju mobil.

Keadaan hari itu sangat memcekam. Di tambah saat di mobil tubuh Naeva mengalami kejang-kejang, dan wajah nya membiru. Dengan cepat Redo langsung menancap gas, karna keadaan pagi buta itu juga jalan masih sepi dan sunyi. Jadi dia bebas berkendara dengan laju yang hampir melewati batas.

***

Sesampai nya di rumah sakit. Azka dan adik nya mengedong Naeva masuk ke rumah sakit, dengan di bantu beberapa suster, Naeva di masukan ke ruangan ICU.

Mereka berenam kompak menunggu Naeva tepat di depan ruang ICU. Ray-anak ketiga, bersama sang ayah sedang membujuk Yana untuk tetap tenang, air mata Yana tak berhenti, sambil menangis dalam pelukan Redo, Yana terus saja memanggil nama sang putri.

Tak butuh waktu lama ruang ICU terbuka. Menampilkan dokter dan perawat yang mendorong bangkar Naeva. "Orang tua pasien silakan ikut saya" Ucap dokter melenggang pergi di ikuti Yana dan Redo. Mereka bertiga berjalan menuju ruangan dokter yang berada di sebrang lorong menuju kamar para pasien-pasien.

"Kakak dan abang tolong jaga Thara ya nak" Sedikit berteriak Redo menatap nanar dari jarak jauh ke arah putra-putra nya itu.

Ke empat laki laki itu langsung mengekori para suster menuju kamar rawat Naeva, saat tidak lagi melihat ayah di belokan rumah sakit.

"Abang..Thara ga papakan?"

"Pasti. Tenang aja ray, thara itu kuat dia ga kenapa kenapa, jadi gw harap lo tenang" Ucap Azka penuh pengertian.

***

Disis lain. Di ruang dokter Redo dan Yana di persilakan untuk duduk. Lalu dengan menghela nafas panjang, Dokter bernama Thama Ge Vallno mulai bercerita tentang keadaan Naeva.

"Sebelum nya maaf bisa isi biodata anak nya pak? Ah ini untuk di gantung di depam brankar pasien" Ucap Thama dengan senyum manis nya, lalu menyerahkan kertas yang harus di isi oleh Redo dan Yana.

Setelah beberapa menit, Redo menyerah biodata itu ke Thama, lalu masuk lah seorang perawat wanita. Thama menyerahkan Biodata tersebut ke perawat, lalu perawat itu pamit undur diri.

THARAFKA : Treasure Yourself MostWhere stories live. Discover now