094. Bab 19: Singularity (3)

3 0 0
                                    

Sudah pagi ketika aku membuka mata. Han Sooyoung melihatku bangun dan tersenyum. Dia adalah orang terakhir yang menjaga. "Apa kau bermimpi buruk?"

"Sedikit."

Bara api kayu bakar yang menyala sepanjang malam berwarna putih. Aku memadamkan api dan menyentuh dahiku yang sakit. Adegan yang aku lihat melalui Sudut Pandang Pembaca Mahatahu...

Gilyoung, aku tidak tahu apakah dia baik-baik saja. "Di mana Yoo Sangah-ssi?"

"Dia pergi untuk mencari." Han Sooyoung menjawab sambil menyentuh smartphone-nya.

Aku bertanya kepadanya, "Apa yang kau lihat?"

"Sebuah novel."

"Novelmu?"

"Novel apa lagi yang akan kulihat?"

Memang, akan aneh jika membaca novel lain dalam situasi seperti ini. "Aku selalu bertanya-tanya, apakah menyenangkan bagi seorang penulis untuk membaca apa yang mereka tulis?"

"Ini sangat menyenangkan."

"Meskipun kau tahu semua detailnya?" Aku sebenarnya bertanya tanpa berpikir tapi Han Sooyoung memberiku jawaban yang tidak terduga.

"Aku kadang merasa ceritanya berbeda walaupun membaca hal yang sama."

"Apa?"

"Seorang penulis tidak memiliki penguasaan penuh dari novel. Ada banyak lubang setiap kali aku melihat ke belakang. Pada akhirnya, membaca adalah proses menjaga lubang yang tidak teratur pada tempatnya."

"Aku benar-benar tidak tahu apa yang kau bicarakan."

"...Itu artinya setelah beberapa waktu, aku bisa melihatnya sebagai tulisan orang lain. Pada akhirnya, setiap manusia adalah penulisnya sendiri."

Kata-kata itu tidak terduga dan aku merasa terkejut. Han Sooyoung bisa mengatakan hal yang sulit dipahami. Aku mengatakan kepadanya, "Kalau dipikir-pikir, kau memang seperti itu. Kau kan benar-benar menulis novel orang lain."

Han Sooyoung meneriakkan sesuatu, tapi aku menutup telingaku untuk sementara waktu. Siapa yang menyuruhnya menjiplak? Han Sooyoung mematikan smartphone-nya dan bertanya, "Ngomong-ngomong, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"

"Apa yang akan aku lakukan? Aku akan menunggu dimulainya skenario berikutnya."

"Siapa yang akan percaya itu? Aku yakin kau punya rencana."

Dia sepertinya memiliki sesuatu untuk dikatakan sehingga aku membiarkannya berbicara. "Yoo Jonghyuk mengambil alih barat dan Raja Pengembara menangani utara. Bagaimana dengan pusat?"

"Kami akan menghentikan semuanya bersama-sama."

"Apakah tidak ada metode yang mudah? Sudahkah kau lupa?"

Aku berhenti sejenak dan menatap Han Sooyoung. "Apakah kau juga menyalinnya?"

"...Kapan aku melakukan itu? Aku baru saja memunculkannya dalam novelku." Han Sooyoung meraba-raba dengan kata-katanya sambil cemberut. "Bagaimanapun juga, bukankah aku benar? Sejauh yang aku tahu, ada cara mudah untuk mencegah bencana di pusat."

Tentu saja, kata-katanya benar. Jika kita melakukan itu, kita bisa menghapus skenario kelima dan mencegah semua bencana tanpa kesulitan. Han Sooyoung menatapku dengan mata menusuk. "Apakah kau akan melakukannya?"

"Itu... mari kita pikirkan tentang itu selagi jalan."

Aku melihat sekeliling dan melihat Yoo Sangah melambaikan tangannya di kejauhan. Han Sooyoung menggerutu, "Mengapa kau terlihat sangat bahagia setelah melihatnya?"😊

OMNISCIENT READER'S VIEWPOINT #1Where stories live. Discover now