Bab 47

1.4K 45 2
                                    

Heppy Reading

"Manusia itu seperti main tenis,  Gak bisa di mainkan sendiri, harus berpasangan kan? sama dengan manusia yang gak bisa hidup tanpa orang lain. "

Gus Syaki Dan Sella

Di sebuah ruangan tamu semua keluarga sedang berkumpul, karena ada kedatangan omah dan opah nya sella yang ada di bandung,mereka berkunjung kerumah Gus syaki untuk menjenguk cucu dan cici nya.

"Omah, ini siapa? Tanya sella menatap anak kecil yang ada di sebelah.

"Oh, ini hafiz, omah odopsi hafiz. "

Sella menghampiri mawar dan duduk di sebelah hafiz, dan mengusap lembut rambut hafiz tersenyum.

"Omah mengambil nya dari panti. "

"Bukan, hafiz dari anak tetangga komplek omah, hafiz tinggal bersama ibunya, ibunya sudah tiada, dan pihak keluarga ibunya tidak ada yang mau mengasuh hafiz, yaudah deh omah mengadopsi hafiz, kasihan dia masih kecil masa harus tampung hidup nya sendiri an. " Tutur mawar.

Sella menatap hafiz sulit diartikan. "Kasihan banget sih kamu nak. " Ujar sella memeluk hafiz dengan kasih sayang nya.

"Ayah nya kan ada bu. " Ucap gus syaki mengernyit kemana ayahnya apa sudah tiada juga.

"Hafiz_gak punya ayah. " Lirik hafiz.

"Hafiz membenci ayahnya, ayahnya pergi meninggal dirinya dan ibunya bersama wanita lain, waktu hafiz masih dikandung ibunya. " Jelas omah, ikut bersedih dengan nasib hafiz.

"Kok, gitu sih omah, gak bertanggung jawab banget jadi laki. " Ujar sella sudah emosi dengan ayahnya hafiz.

"Yah gitu deh sel. "

"Boleh gak omah, aku aja yang odopsi hafiz jadi anak aku. "

"Apa kamu gak repot, anak kamu aja masih bayi. "

"Gak kok omah, malahan aku senang keluarga kecil aku bertambah lagi satu, biar hakim ada teman nya
omah. " Sella dengan senyuman lebarnya.

Sella menoleh menatap gus syaki sendu. "Mas boleh kan. "

Gus syaki tersenyum sembari menggaguk kecil. "Boleh banget sel, malah saya senang. "

"Boleh yah omah. "

Mawar menghela napasnya tersenyum. "Boleh, tar omah yang mengurus surat pengasuh hafiz, dan omah akan minta tanda tangan kepihak keluarga hafiz, agar mereka kalau hafiz sudah besar mereka gak bisa ambil hafiz. "

"Iya omah . "

"Hafiz, kamu mau kan jadi anak
buna. " Ujar sella berharap hafiz menerima nya.

Hafiz mendongak menatap sella menggaguk. "Mau banget bu. "

Sella memeluk hafiz erat. "Terimakasih yah nak, kamu mau menjadi anak buna, sekarang kamu bisa panggil buna. "

Gus syaki melambaikan tangan nya. "Hafiz sini. "Panggil gus syaki untuk hafiz menghampiri nya.

Dengan senangnya hafiz berdiri dan menghampiri gus syaki dan duduk di pangkuan gus syaki.

Gus Syaki Dan SellaWhere stories live. Discover now