Bab 44

1.4K 52 1
                                    

Sebelum baca mengutamakan vote dulu dan komen

Saya, hanya butuh vote dan komen gak lebih.

Mohon dukungannya

Terimakasih

Heppy Reading

"semua orang adalah tamu, semua yang kita punya adalah titipan, yang namanya tamu pasti akan pergi, yang namanya titipan pasti akan di kembalikan. "

Syaki athallah al fatih

****

"Mah, sella gak kanapa napa kan. " Ujar Gus syaki baru datang dengan napas memburuhnya dan wajah paniknya.

Sedari tadi Gus syaki baru datang kerumah sakit langsung lari masuk kerumah sakit, ia tidak peduli yang menjadi pusat perhatian orang orang, dengan kondisi yang mungkin seperti orang gila yang memakai baju sudah sobek di mana mana apalagi banyak dari yang menghiasi baju putih nya itu.

"Mama juga gak tau, dengan kondisi sella saat ini, dari tadi dokter nya belum keluar keluar. " Ujar sarah sembari terisak di pelukan suaminya.

Gus syaki bersandaran di dinding sembari menutup wajahnya menyesal, tubuh Gus syaki merosot ke lantai, duduk, ia meremas kuat rambutnya.

"Ya robb..... "

*****

Dokter yang menangani sella tidak kunjung keluar, dengan merasa kasih dengan Gus syaki yang keliatan nya seperti kehilangan separuh hidup nya, sarah menghampiri Gus syaki, menepuk pelan pundak Gus syaki.

Gus syaki mendongak menatap sendu sarah.

Sarah memberikan paper bag ke depan Gus syaki. "Ganti pakaian kamu, sholat minta petunjuk untuk kesembuhan sella. "

Gus syaki menerima paper bagian, pemberian sarah dan menggaguk berdiri, di perjalanan melewati kalidor rumah sakit dengan tatapan sayur, kosong nya kekamar mandi untuk menganti pakaian nya.

Beberapa menit menganti baju dan sholat, Gus syaki mengangkat kedua tangan nya berdoa.

"Ya allah... Berikan hamba pertujuk untuk kesembuhan istri hamba, sadar kan istri hamba, hamba gak tega melihat nya ya robb... "

Air mata Gus syaki mengalir deras membasahi pipinya.

*****

Sudah melaksanakan sholat di masjid rumah sakit, Gus syaki kembali menemui sarah dan sandi yang ada di depan ruangan sella rawat.

Sesampainya di ruangan sella, ia melihat seorang dokter keluar tatapan sendunya.

Ia berlari kecil menghampiri mereka.

"Dok, bagaimana dengan anak saya. "

"Beliau tadi sempat keadaan nya memburuk, dan alhamdulillah keadaan nya membaik. "

"Alhamdulillah." Syukur mereka tersenyum bahagia.

"Dok, kami boleh kedalam menemui sella. " Ucap Gus syaki.

Gus Syaki Dan SellaWhere stories live. Discover now