Bab 26

1.5K 68 0
                                    

"Bagaimana keadaan istri saya dok, "Ucap gus syaki khwatir, menanyakan keadaan sella yang tidak sadarkan diri.

Dokter karina tersenyum menatap gus syaki. "Alhamdulillah, istri lo baik baik aja, "

Karina dan gus syaki berteman sejak mereka pesantren, jadi mereka sudah akrab dan selalu bicara dengan tidak formal.

"Tapi itu kar, darah, "

"Tenang aja, istri lo nggak kenapa napa,harus banyak istirahat,lebih baik lo cek istri lo ke dokter kandungan deh."Jelas karina

Gus syaki Mengerinyet bingung. "Dokter Kandungan?, maksud kamu istri saya hamil, "Ujar gus syaki binar.

"Yaelah lo, gue gak tau,gue cuma mau kasih saran aja,lebih baik lo ke dokter kandungan kalau lo mau lebih jelas hasil nya,istri lo benar hamil atau nggak , "

"Kenapa kamu aja yang periksa istri saya,"Ujar gus syaki dengan santai nya.

Karina memutar bola matanya males, menatap gus syaki dengan tajamnya. "Lo kan tau,kalau gue bukan dokter kandungan, "Sebal karina.

Gus syaki cengengesan menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal itu,ia baru inget bahwa karina bukan dokter kandungan,dan melangkah menghampiri sella yang masih terbaring lemah di kasur belum sadar kan diri.

Membelai pipi sella lembut dan mengecup seluruh incip wajah sella dengan rasa sayang nya itu kepada istri nya.

Dengan kaget nya gus syaki menatap sella yang tiba-tiba kejang-kejang ,ia membabalakkan mata nya sempurna,, nyawa nya seperti di cabut, jantung nya berdebar tidak karuhan.

Gus syaki belum sanggup saat harus kehilangan orang yang ia sayanggi , begitu singkat nya hidup sella melewati masa masa bersama gus syaki.

Gus syaki akan kangen dan rindu dengan kehadiran sella yang selalu meramekan rumah nya dengan canda tawa sella, dan teriak kan sella yang meneriaki dirinya, manja dan regekannya ,sungguh ia akan merindukan itu, jangan sampai itu terjadi.

"Kar, istri saya kenapa kejang-kejang, " Panik gus syaki menatap sella khwatir yang lagi kejang kejang itu.

"Awas gue, periksa dulu, , " Gus syaki pun menghidar , memberikan jalan untuk karina memperiksa sella, tangan gus syaki jadi panas dingin dan gemetaran, ia nggak sanggup melihat sella melemah kayak gini hati nya ikut sakit melihat sella terbaring lemah.

Gus syaki belum sanggup hari kehilangan sella yang selalu menjahili nya berbagai sifat ajaib nya.

"Syaki bawa istri lo ke rumah sakit ki, kalau dirumah gue gak punya alat lengkap. "

Karina nggak mempunyai alat medis dengan lengkap, kalau sella di bawa ke rumah sakit ia akan mendapatkan perawatan yang cukup baik.

Akhirnya mereka memutuskan membawa sella ke rumah sakit dengan kondisi sella memburuk, gus syaki hanya bisa berdoa kepada allah SWT.

*****

Sesampainya dirumah sakit, gus syaki berteriak meminta pertolongan kepada petugas medis untuk membawa brankel.

Dengan cepat mereka mendorong brankel sella keruangan UGD.

Saat gus syaki ingin ikut kedalam , ia di tahan suster untuk tidak ikut masuk,dan menyuruh nya tunggu di luar.

Gus syaki duduk di kursi tunggu yang di sediakan oleh pihak rumah sakit, gus syaki mengusap wajahnya kasar sembari memikirkan sesuatu, siapa yang mendorong istri nya sampai seperti ini, ia nggak sanggup melihat kondisi sella seperti ini.

Gus Syaki Dan SellaWhere stories live. Discover now