10

640 86 0
                                    

Setelah beberapa saat di Jogja, akhirnya Gauri dan Javas pun kembali ke Solo. Masih dengan kereta sebagai kendaraan yang mereka pilih. Gauri sudah siap dengan pakaian kerjanya. Namun rambutnya masih belum ditata. Masih digerai bebas begitu saja. gadis itu menutupi seragamnya dengan jaket oversize. Hanya bagian bawahnya saja yang nampak sudah berseragam. 


Berbeda dengan Gauri yang sudah nampak akan apa pekerjaannya, Javas justru masih dengan kaos hitam ketat yang membentuk lekuk tubuhnya. Menampilkan dada kekar dan lengan berototnya. Sedangkan bawahannya ia sudah memakai celana bahan sebab hanya itu yang ia punya. Dengan sepatu kerjanya lagi-lagi karena hanya itu yang ia bawa. 


"Mas Javas rajin nge-gym ya?" tanya Gauri setelah keduanya duduk dengan nyaman di kursinya. 


"Gak serajin itu. Hanya kadang-kadang aja. Pengaruh temen aja. Soalnya sering ngajakin"jawab Javas. 


"Kenapa?" tanya Javas balik. 


"Badan mas kekar juga. Kalau pakai seragam gak begitu keliatan. Tapi kalau pake kaos ketat kayak gini jadinya keliatan" ucap Gauri dengan gamblang memuji tubuh Javas. 


"Kamu lagi muji saya?" tanya Javas tidak percaya. Gauri sedang memujinya? Maksudnya memuji fisiknya?


"Iya. Siapa lagi memangnya yang ada disebelahku selain mas" ucap Gauri memutar matanya malas. Padahal sudah sangat jelas kalau ia sedang memuji Javas. 


***


Kurang dari 1 jam waktu yang mereka butuhkan dalam perjalanan ke Solo. Javas dan Gauri sama-sama tidak banyak bicara selama perjalanan itu. Suasananya menjadi sedikit canggung diantara keduanya. 


"Kamu ikut saya aja. Kebetulan aku minta tolong teman buat jemput. Tapi gak langsung ke bandara. Pulang dulu soalnya kan seragam saya masih di rumah. Kamu ikut aja daripada kalau langsung ke bandara disana kamu sendirian. Kita ka datangnya lebih cepat" ucap Javas mengajak. 


"Gak usah, Mas. Aku malu kalau ikut ke rumah, Mas. Pasti ada orangtua mas kan?" ucap Gauri menolak. 


"Ya gak papa. Lagian mereka kan juga tau kalau aku gak pulang dan ke Jogja karena kamu. Tanggapan mereka bagus kok. Jadi gak usah takut atau malu. Ikut aja" balas Javas kembali membujuk Gauri. Tidak punya alasan lain lagi, Gauri akhirnya pun menurut dan ikut Javas pulang ke rumahnya. 


Keduanya pun keluar dari stasiun. Menggeret koper besar berisi keperluan mereka. Banyak orang yang melihat mereka. Menatap aneh sebab keduanya pergi dengan dua koper besar. Apalagi dengan penampilan Gauri yang seragamnya nampak mengintip dibalik jaketnya. 


"Itu mobil temen aku. Yuk!" ucap Javas menunjuk salah satu mobil yang terparkir di pinggir jalan. Mobil sejuta umat berwarna hitam. 


"Lama bener dah" komentar teman Javas begitu Javas dan Gauri sampai di hadapannya.


"Cantik beneran ternyata" ucapnya lagi sambil menepuk bahu Javas sebagai salam. 


"Gau, kenalin dia teman yang aku maksud. Namanya Kevin. Vin, ken-" ucapan Javas yang mau memperkenalkan Gauri pun terhenti karena sudah dipotong oleh Kevin.

Love Plane  [[END]]Where stories live. Discover now