0𝟮𝟴 ; 𝗕ack 𝘁o 𝗛ome

1.5K 344 72
                                    

UJIAN AKHIR SEMESTER TELAH TIBA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UJIAN AKHIR SEMESTER TELAH TIBA. Ujian ini sebenarnya tidak bersifat wajib untuk para tim ekspedisi. Mereka bisa mengundurkan waktu ujian mereka sesuka mereka, dengan batas tidak boleh lebih dari 2 bulan.

Hal itu tentu saja menjadi kesempatan emas bagi para tim ekspedisi, yang akan memanfaatkan privilege ini.

Tapi, sepertinya itu tidak berlaku untuk satu orang.

Isis De Hill.

Aku melihat anak itu berada di kelas ketika ujian berlangsung. Sangat mengejutkan memang, tapi aku segera menepis itu dan fokus ke ulangan di depanku.

Setelah selesai dari ujian ini, seperti biasa Aria dan Roxanna datang menghampiri.

"Wah, gila, dia keren juga." Puji Aria ketika aku menceritakan kondisi Isis yang tetap ikut ujian.

Aku mengangguk setuju, aku berbincang dengan mereka sambil membahas soal-soal ujian tadi. Dan mulai menganalisa soal ujian selanjutnya.

"Nona (Name)!" Florentia menghampiriku, menyapaku dengan senyum lebar yang terpatri di wajah manisnya. "Selamat pagi~!"

"Oh, Nona Florentia," aku menghentikan perjalananku, "selamat pagi juga."

Florentia lalu mulai membuka pembicaraan sambil berjalan bersamaku. Kami membicarakan banyak hal, terutama mengenai pelajaran.

"Setelah ini saya ada ulangan Kimia, ada satu materi yang tidak saya mengerti.." keluh Florentia, menunjukkan masalah yang dia hadapi. "Rumusnya terlalu panjang, mustahil untuk mengingat semuanya."

Aku menatap ke arah buku yang ditunjukkan oleh Florentia. "Oh, saya juga awalnya tidak bisa mengingat ini. Tapi saya akhirnya menciptakan rumus saya sendiri."

"Rumus ciptaan anda sendiri?" Florentia menatapku dengan mata hijaunya yang berbinar-binar. Aku mengangguk dengan senyuman, "bi-bisakah anda mengajari saya?!"

"Bukan masalah besar~"

"Terima kasih, Nona (Name)!"

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

UJIAN SISA TIGA HARI LAGI. Setelah ujian, para siswa-siswi diperbolehkan untuk kembali ke Kediaman masing-masing untuk berlibur.

Aku, Aria, dan Roxanna juga mulai fokus dengan ujian yang berada di depan mata kami. Sesekali kami akan ketiduran di meja belajar, atau bahkan seperti mayat hidup karena kebanyakan belajar.

Tapi, usaha tidak mengkhianati hasil kan?

"Selamat siang Nona (Name)," aku menolehkan wajahku, menghadap ke sumber suara. "Saya tidak menyangka akan bertemu anda di sini."

"Ah, selamat siang Tuan Isis." Sapaku, tersenyum dan menutup buku yang tadinya menjadi titik fokus ku terjatuh. "Duduklah."

Isis menggelengkan kepalanya, memilih untuk tetap berdiri di depanku sambil tetap tersenyum. "Itu tindakan yang tidak sopan. Maaf, saya akan berdiri saja."

EQUANIMITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang