0𝟮𝟱 ; 𝗝oin

1.3K 324 36
                                    

Karena hari ini tugas IPA ku dapat nilai yang sempurna, aku mau double up! <3 please enjoy~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena hari ini tugas IPA ku dapat nilai yang sempurna, aku mau double up! <3 please enjoy~

━━━━━━━━━━━━

AKU BERJALAN DENGAN SANGAT CEPAT. Langkahku yang tergesa-gesa, sering kali membuatku hampir saja menabrak siswa-siswi lain yang berada di lorong akademi ini.

Tujuanku sekarang, adalah ruang Konseling. Ruang Konseling khusus di Akademi Terrasen sangat berbeda dengan sistematis di Ruang Konseling pada umumnya.

Kegunaannya tetap sama, tentu, tapi ada yang beda. Tempat itu biasanya dimasuki oleh para sampah-sampah Akademi Terrasen. Jika mereka terlibat sesuatu, semua pembicaraan mereka akan dicatat. Itu berlaku untuk murid dan pembimbing.

Tapi, fatalnya itu adalah...

Tindakan kekerasan yang dilakukan, tidak dicatat sama sekali. Itu akan dibiarkan terjadi, namun tidak dicatat.

Aku pernah hampir masuk ke sana. Itu tempat yang paling mengerikan selain ruang bawah tanah Agriche.

Brak!

Tepat waktu! aku masuk tepat waktu, seluruh penghuni ruangan Konseling itu menoleh kepadaku yang terengah-engah. Ini adalah salah satu kejadian yang cukup mengerikan.

Di novel, ini adalah kejadian ketika Lucas ditampar berulang kali oleh guru pembimbing. Dikarenakan Lucas seorang Agriche yang tidak bisa mengendalikan emosinya, Lucas langsung membunuh kedua orang dewasa di sini dan hampir menghancurkan sebagian Akademi.

Saat itulah, peran Female Lead berfungsi. Jennette, dengan ajaibnya bisa menenangkan Lucas yang hampir saja melukai murid lain.

Dan lagi... di kejadian ini.. Florentia akan tertimpa reruntuhan! Florentia bisa mati jika aku mengabaikan kejadian ini!

Aku tidak mau gadis itu mengalami mimpi buruk itu.

"Nona Agriche?" panggilan itu mengalihkan perhatianku, "apa yang anda lakukan di sini?"

Lucas yang duduk di kursi, juga menatapku terkejut. Dia baru saja akan ditampar, jika aku tidak datang.

"Tolong hentikan!" seruku, aku lalu berdiri tegap dan menunjuk ke arah Lucas. "Nyonya Lyeen, saya yang akan mengurusi Lucas. Anda tidak perlu sampai harus berbuat seperti itu."

"Saya diperintahkan langsung oleh Kepala Akademi." Lanjut ku, ketika melihat wanita itu hendak membuka mulutnya.

Walaupun kesal, tentu saja dia harus menerimanya. Dia melemparkan tatapan tajamnya ke Lucas, namun langsung berganti menjadi senyuman tipis ketika di hadapanku.

Petugas pencatat obrolan kami pun juga keluar. Kini sisa kami berdua di ruangan mengerikan ini.

Aku duduk di depan Lucas, duduk tegap dan sopan. Sementara Lucas duduk seenaknya. Dia menaruh kedua tangannya di saku celana miliknya dan bersender di bangkunya.

EQUANIMITYWhere stories live. Discover now