Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SEMAKIN HARI SEMAKIN RESAH. Kedekatan Jeremy dan Jennette menjadi topik perbincangan yang hangat. Terutama ketika akhir-akhir ini, Jennette berhasil meraih peringkat 2 di Akademi Terrasen.
Aku meminum susu coklat yang sudah disiapkan untuk menemaniku membaca tumpukan buku ini. Berulang kali pena bulu milikku ku gores di kertas-kertas kosong. Berusaha merangkum dan memahami semua materi ini.
"Astaga, dasar anak ini selalu saja." Aku menoleh ketika mendengar suara itu, itu Roxanna dan Aria yang datang menghampiri dengan... banyak makanan dan minuman.
"Kenapa kalian di sini?" aku bertanya bingung.
"Ya tentu saja untuk menemanimu sialan. Ini itu malam minggu, kenapa malah belajar sih?" gerutu Aria, menarikku agar menjauh dari meja belajar ku yang sangat berantakan.
"Demi ambisiku───"
"───Ambisi apanya? kau itu hanya memaksakan dirimu." Potong Aria, mendudukkan tubuhku di tengah-tengah mereka.
Kalau digambarkan, kami seperti membuat segitiga. Iluminati 💀?
"Kami tidak mau bertanggungjawab jika kau sakit seperti tahun itu." Sembur Roxanna, membuatku terdiam dan tersenyum canggung.
Tahun itu, tahun kedua ketika aku menemukan seseorang yang sangat pintar. Aku tidak mau kalah, makanya aku belajar dengan sangat keras sampai aku jatuh sakit.
Yang repot ujung-ujungnya Aria dan Roxanna...
Jadi merasa bersalah, nih, batinku.
"Jangan memasang wajah jelek itu. Menggelikan." Cerocos Aria, membuatku hampir saja menabok kepalanya.
Roxanna sih tidak akan mempermasalahkan hal itu. Dia ini malah akan menjadi penonton setia setiap perkelahian ku dan Aria.
"Oh, benar," Roxanna membenarkan duduknya, "(Name), kau sudah mendengar gosip itu?"
"Gosip?" ulang ku.
ROXANNA BEGO! KITA PADAHAL SUDAH SEPAKAT UNTUK TIDAK MEMBAHAS ITU DI DEPAN (NAME) KAN?! Aria berteriak murka dalam hati. Roxanna sendiri berpura-pura tidak menyadari itu.
Aku terdiam, lalu mengingat gosip yang akhir-akhir ini beredar, ViscountRoteshu yang ketahuan korupsi sehingga Ian dan Glorym terancam dikeluarkan dari Akademi, Tuan dan Nyonya Vlouun yang ketahuan diam-diam akan bercerai karena Tuan Vlouun selingkuh, terus apa lagi?
Ah.
"Jeremy, ya?" aku memelankan intonasi bicara ku.
Roxanna mengangguk dengan santai, sementara Aria mengalihkan pandangannya. Dia tidak nyaman dengan topik ini.
Kenapa? karena Aria mempedulikan (Name) lebih dalam dari yang dia kira.
Aku diam, lalu tersenyum. "Oh, ayolah~ dari awal, perjodohan ini kan demi keuntungan dua belah pihak~"
