Warning!!
Karena ini menceritakan dua jurusan jadi akan disebut kelas Canissa dan kelas Liana ya?
Seperti hari kamis sebelum nya kelas Canissa sekarang berada di Lab Komputer. Lab komputer disekolah mereka ada dua. Lab untuk MM sendiri dan Akl serta Perkantoran menjadi satu
Dari jam istirahat hingga jam tiga sore Canissa dan teman sekejuruannya masih berada di Lab dengan dihadapi tumpukan kertas yang harus mereka jadikan laporan. Haha Canissa memamg suka Akuntansi, tapi terkadang jika moodnya sudah berantakan untuk mengerjakannya saja Canissa tidak minat.
Rambut coklat yang sedikit kemerahan itu masih di gerai, kacamata dengan bentuk cat eye bertengger dihidung mancung mungil milik gadis itu serta bibir mungilnya yang seringkali berdecak kesal karena rasanya ia ingin muntah menatap terlalu lama layar persegi didepannya.
Melihat teman sebelahnya yaitu Ara, gadis itu tenang tenang saja meskipun keningnya sesekli berkerut pertaqda ia bingung karena hasil nya berbeda. Beda dengan Canissa, gadis itu lemah di komputer jujur saja jika Ara tidak disampingnya Canissa sepeeti kehilangan induknya itu terjadi jika posisi meja komputernya berjauhan dengan Ara. Karena cuma Ara yang sangat sabar dengan Canissa yang rewel.
Jenuh sudah tidak bisa Canissa tahan. Kepalanya juga semakin berdenyut ditambah rasa mual. Akhirnya gadis itu keluar ruangan, kebetulann karena sedari tadi gurunya belum juga kembali dari ruang guru.
"Shss sakit banget kepala gue." Gadis itu memijit pelan dahinya yang berkeringat dingin.
Dengan langkah pelan Canissa duduk dibangku panjang depan lab sembari mencoba menghilangkan rasa mualnya. Canissa mencoba memejamkan mata nya dan menahan nafas guna mengendalikan rasa mualnya, hingga ketika Canissa hampir terlelap gadis itu dikejutkan ketika usapan lembut Canissa rasakan pada dahinya
"Adriel?" Canissa mencoba membuka matanya yang terasa berat dan menyingkirkan jari laki laki itu dari dahinya.
"Sakit lagi kepala nya?" Adriel bertanya dengan suara beratnya yang diangguki oleh Canissa.
Lalu Adriel mendudukan dirinya disebelah Canissa, menjadikan bahunya sandaran untuk gadis itu tidur sembari ibu jaringan mengusap dahi Canissa.
•••
Rambut Canissa kini sangat berantakan sepeerti gembel kata salah satu temannya. Canissa malu, sangat sangat malu!! Please Canissa mau pindah kelas sementara waktu saja kalau begini rasanya.
Tadi Canissa benar benar tidak perduli kalau itu Adriel karena rasa mual dan sakit kepala yang ia rasakan. Laki laki itu diam saja saat bahunya dijadikan sandaran oleh Canissa cukup lama. Canissa yakin itu pasti sangat pegal! Ketika bangun yang pertama kali Canissa rasakan adalah tangan seseoramng yang melingkar dibahunya.
"GUE MALU BANGETTT!!" pekik Canissa yang sudah berada didalam kamarnya.
Mengingat jika laki laki itu juga yang mengantarnya pulang membuat wajah Canissa memerah. Gadis itu dengan berutal memukul mukul kasurnya.
"Aaa gila... kok gue bisa manja gitu sih? Jijik banget!!"
Ponselnya tidak lama bergetar. Menamoilkan notifikasi chat dari salah satu temannya.
Sherlyn
*send picture
Crush lo tuh. Bilang apa lo gue kasih pap limited edition?!
Sengkyouu cintahh
Besok gue beliin es ujang!!
Anjg es ujang doang? Nyesel gue jadi mata mata lo.
Wajah Canissa kembali berseri. Disana, di room chatnya dengan Alya terdapat foto crushnya lagi! Menggigit bibirnya guna menahan teriakan yang siap meledak, Canissa terus menatap foto itu.
Hingga Canissa tidak mampu menahan lagi teriakannya.
"GILAA GILAA MIMPI APA GUE? TADI ADRIEL SEKARANG BIAN!"
Canissa sudah seperti orang keserupuan sekarang. Kasurnya susah acak acakan bahkan guling nya ia lempar guna melampiaskan perasaannya yang terlalu senang.
Tokk
Tokk
Brak
"Woi—
"Astagfirullah Canissa! Papa.. pa anak nya kesurupan pa!" Heboh Adylan.
Adylan Ananda Putra. Saudara sekandung dari Canissa Anggraini. Hanya dua bersaudara tapi ramainya bisa buat tetangga ngetok rumah!
Dug
"Adek sialan," ringis Adylan. Laki laki hendak mendekat kearah Canissa tapi sebelum itu sebuah bantal menghantam wajahnya.
"Hahaha mampus! Lagian ngapain sih lo masuk kamar gue. Pergi sana pergi habitat gue nanti ternodai karena yang jantan dilarang masuk!" ujar Canissa.
Adylan tidak perduli. Laki laki itu mendudukan dirinya diatas kasur milik Canissa.
"Dih sok sok an lo cebong, noh apaan bukan jantan namanya?" Adylan menunjuk sebuah benner berwajah tampan melibihi dirinya kata cebong tengilnya ini.
"Beda lah! Itu kan pacar gue," saut Canissa.
Wajah Adylan mendadak julid .
"Gimana mau punya yang nyata, otak lo aja isinya halu mulu bong—
"Nt mulu lagi, ck kasian kasian. " Laki laki berkaos putih itu menggeleng prihatin.
Mendengar hal itu wajah Canissa mendadak datar dengan mata yang berkaca kaca, sedetik kemudian bibirnya juga melengkung kebawah.
"MA ... BANG DYLAN NAKALL! Pekik Canissa. Lalu tidak lama gadis itu menangis.
"Abang anj*ng pergi lo!" Canissa memukul brutal lengan Adylan.
"Woi calm down bong," Adylan menghindar tapi Canissa kembali memukul brutal laki laki itu.
"Cie jelek nangis nanti pacar halu lo pergi apa si bian bian itu nt lagi?"
Dengan nafas tersendat, hidung yang memerah serta mata yang melotot dengan air mata yang sudah mengucur deras. Adylan itu sialan sekali!
"ADYLAN TAIKK! PERGI GAK LO!"
•••
Akhirnyaaa aku bisa menyelesaikan part ini😭😭
Jangan lupa klik ☆ dibawah yaaa
See u and terimakasiii sengkuu😍
YOU ARE READING
Let Go Again
Teen FictionKatanya cinta monyet saat masa putih Abu abu itu indah bahkan menjadi moment terindah hingga banyak yang menginginkannya termasuk Canissa. Cewek gila atau biasa disebut Cegil yang juga jngin memiliki kisah cinta indah di masa putih Abu Abu nya. Kis...
