01

354 26 1
                                    

Haloo..

Aku hadir dengan cerita baru..

Setiap chapter mengandung unsur dewasa : violence, blood, gun, dan mature content (21+)

Cerita ini terinspirasi dari salah satu karya penulis yang saya sukai. Semoga kalian terhibur membaca cerita ini.

Enjoyed!

.

.

Ella menghela napas lesu, untuk kesekian kalinya.

Berdiri di depan pintu yang sunyi, sekilas suara jangkrik mengiringi kepiluan hatinya sebab ia baru saja mempergoki kekasihnya berselingkuh.

"Maaf, aku nggak bisa sama kamu lagi."

"Begini caramu memutuskan ku?"

"Maaf, La, kalau aku jadi brengsek gini. Tapi kita nggak bisa lanjutin hubungan ini.."

"Apa alasan mu memperlakukan aku seperti ini? 7 tahun kita bersama—dan kau mengakhiri hubungan ini seenak jidatmu?! Bersama wanita ini?"

"Maaf, Ella, setelah ini jangan hubungi aku lagi."

Siapa juga yang mau menghubungi dia lagi? Ella tidak sudi. Pria itu harus menjauh dari hidupnya segera, maka dari itu Ella melesat pergi dari tempat neraka itu dan menjauhkan apapun yang berkaitan dengan Gilang Laksana.

Nomor ponsel Gilang sudah Ella hapus, bersamaan dengan semua foto-foto yang tersimpan ke ponselnya Ella lenyapkan bagai parasit. Begitupun pakaian, sepatu, asesoris, dan foto-foto mereka yang tercetak dan tertempel di lemari hingga di meja kerja, juga beberapa hadiah pemberian Gilang yang Ella masih simpan dengan apik, semuanya mengenai Gilang sudah Ella kumpulkan menjadi satu.

Kenangan selama tujuh tahun ini berakhir ke dalam dua plastik sampah dan Ella siap membuangnya malam ini ke tempat yang seharusnya—tempat sampah.

Ella perlahan menyeret dua sampah itu, masih menggunakan gaun malam dan sepatu tinggi yang Ella beli minggu ini. Tidak peduli hawa dingin menusuk serta gigitan nyamuk mulai mengganggu. Gaun malam, sepatu tinggi dan makeup yang Ella kenakan juga berakhir sia-sia. Habis ini Ella akan mandi dan membuang gaun, sepatu dan makeup itu juga.

Naas sekali mengingat rencana awal Ella selama seminggu ini sejak Gilang memberitahunya bahwa ia baru saja dipromosikan setelah lima tahun berdedikasi sebagai Politikus di sebuah partai tersohor. Ella berencana memberinya kejutan kecil serta hadiah manis sebagai bentuk apresiasi dan kebanggaannya terhadap Gilang.

Sudah seminggu ini Ella mempersiapkan semuanya; dari reservasi restoran, konsep perayaan yang bertema candle light dinner, hadiah berupa tiket penerbangan ke Singapura selama tiga hari, pakaian, sepatu, dan perhiasan yang dikenakan Ella itu semuanya baru.

Ella tentu merasa bahagia ketika ia membayangkan bahwa rencananya malam ini akan berhasil dan berakhir menjadi malam yang sangat berkesan, untuk Gilang dan untuk mereka berdua.

Nyatanya, Ella dikejutkan dengan informasi dari salah satu rekan kerjanya yang diundang ke sebuah acara privat. Awalnya rekan kerja Ella tidak tahu siapa yang buat acara itu karena ia hanya diundang oleh teman si pemilik acara. Ketika acara dimulai, rekan kerja Ella meminta Ella untuk segera datang ke tempat. Teman Ella memberikan titik kordinat dan Ella mengunjunginya.

Mempertanyakan apa yang terjadi di sana sampai Ella harus ke sana, sampai temannya itu memberikan sebuah foto yang di mana Gilang tengah bersama seorang wanita asing.

Dunia pekerjaan Gilang memang dominan oleh wanita. Tapi Ella tidak akan memaklumi jika Gilang sampai hati memeluk wanita lain, hingga bukti foto yang diperlihatkan teman Ella membuat emosi Ella mendidih.

Taste RelieverWhere stories live. Discover now