Ellena menyetir pulang dengan tangan kiri terus menggenggam telapak tangan vera.
"Kamu harus fokus nyetir sayang, nanti bisa pegangan tangan lagi"
"Aku fokus nyetir kok" tetap tidak melepas tangan vera bahkan hingga mereka tiba di hotel.
Ellena membukakan pintu mobil, dan mengikatkan jaket di pinggang vera.
"Aku cemburu jika kamu terus memamerkan pahamu seperti ini"
Vera tersenyum "ini jauh lebih panjang dari yang biasa kugunakan, lihatlah ini hampur menyentuh lututku"
"Walaupun begitu, pakek celana panjang aja ya.."
Ellena mengangguk "tapi aku gak punya banyak celana"
"Besok kita beli bareng"
Ellena kembali memegang tangan vera menuju kamar mereka di lantai 4.
Di kamar ellena mengambil sesuatu di sakunya, sebuah kalung.
"Untukku?"
"Untuk kita berdua" mengeluarkan satu kalung lagi.
"Kalung couple?"
"Iya" sambil memasangkannya di leher vera.
Kalung itu sangat cocok untuk vera. Bergantian vera memasangkan juga kalung untuk ellena.
Ellena duduk diatas kasur, vera sadar dia belum membeli air mineral "sayang kamu mandi dulu aku keluar bentar beli air"
Ellena mengangguk, dan mengambil handuk yang ada diatas meja.
Vera turun ke lantai satu, menuju supermarked di seberang jalan. Air mineral yang di sediakan hotel tidak sesuai dengn seleranya, entah kenapa vera tidak suka merk air yang disediakan hotel rasanya aneh dan sedikit pahit.
Sementara suara petir terdengar di langit, vera membayar dengan uang tunai, air hujan tiba tiba jatuh sangat deras, vera segera berlari menyeberangi jalan namun tubuhnya sudah basah kuyup.
Vera berjalan dengan sedikit cepat dan mengibaskan pakaiannya yang basah agar tidak terlalu membasahi lantai.
"Klek"
Vera masuk bertepatan dengan ellena yang keluar dari kamar mandi.
"Ujan?" Tanya ellena.
"Hehe iya, jadi basah bajuku"
Bra hitam vera mencuat di balik kemeja cream berbahan satin. Samar-samar belahan dada vera terlihat, kemeja basah itu memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah.
"Aku mandi dulu"
Ellena langsung menghentikan vera dengan menahan lengannya.
"Kenapa"
Ellena langsung mencium bibir vera yang dingin, vera membalas kecupan itu dengan lembut.
Selanjutnya 21+ yang gak suka silahkan skip
KAMU SEDANG MEMBACA
My SIN (GXG iam Lesbian)
PoetryKami berdua hanyalah manusia biasa, pendosa yang tidak punya pilihan selain bertahan dengan harapan kebahagiaan.. Ini adalah kisah hidup, yang sulit untuk difahami semua orang.. CERITA DEWASA 21+
