part 21

3.7K 127 3
                                    

Suasana rumah sangat sunyi, vera mendapat pesan bahwa sang ayah dan ibunya sedang dalam perjalanan bisnis.

Sementara bibi sedang mengambil cuti libir karena cucunya sakit. Hanya tersisa pk satpam yang berjaga di pos depan rumah.

Sebuah lampu mobil menerangi gorden jendela kamar, vera mengintip dari sela kaca. Ellena baru saja keluar dengan taxi.

"Kemana mobilnya? Dia gak kecelakaan kan?" Berbicara sendiri sambil berlari membuka pintu rumah.

"Vera" dengan tatapan tidak focus.

Bau alkohol tercium bahkan dari jarak 2 3 meter.

"Kakak mabuk?"

Ellena masuk ke dalam rumah dan langsung mencium vera.

Mendorong tubuh vera ke arah dinding, dan melumat bibirnya dengan kasar hingga vera kesulitan bernafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendorong tubuh vera ke arah dinding, dan melumat bibirnya dengan kasar hingga vera kesulitan bernafas.

"Kak" mencoba berbicara saat mendapat celah.

"Kak... kenapa.."

Elena tidak mendengarkan dia mencoba membuka paksa piyama tidur vera.

Elena tidak mendengarkan dia mencoba membuka paksa piyama tidur vera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elena... ada apa.." sambil mendorong elena sekuat mungkin.

Dorongan itu tidak terlalu kuat sampai membuat elena terjatuh, namun sekali lagi, elena dalam kondisi mabuk, tidak aneh jika tubuhnya mudah roboh.

"Sebemarnya aku tidak percaya diri" sambil meringkuk memyender ke dinding.

Vera segera mengajak elena untuk pergi kemar takut kedua orang tuanya tiba tiba pulang.

Vera mendudukkan elena diatas kasur dan meberikannya air putih.

"Apa masalahnya" tanya vera kembali

"Sedikitpun aku tidak pernah percaya diri, aku hanya berpura-pura untuk terlihat keren dan mengungguli, aku merasa kamu mungkin akan meninggalkanku jika aku terlihat lemah"

"Lalu kenapa seperti ini"

"Laki-laki itu, Lucas menyukaimu"

"Tidak mungkin, kami bersahabat"

"Kubilang dia menyukaimu"

"Jangan berfikiran yang tidak-tidak"

"Bagaimana jika dia menyukaimu, kamu akan menolaknya?"

Bibir vera tertutup rapat, fikirannya berkecamuk.

"Kenapa tidak menjawab? Kamu pernah menyukainya bukan? Kamu bahkan pernah mengirimkan surat cinta padanya saat masih kecil, apa perasaanmu belum berubah?"

"Itu dulu.. itu hanya.."

Elena kembali menciumi vera, kali ini dia membaringkan paksa tubuh vera dan mrnindihnya dengan kuat agar tidak bisa melawan.

"Hhhh"

"Aw" bibir vera terluka.

Elena bahkan tidak memperdulikan hal itu.

"Elena, lepas jangan memperlakukanku seperti ini" vera semakin memberontak ketika elena menarik paksa melepas pakaian vera.

Plak!!!

Tamparan itu membuat vera berhenti "kenapa? Apa kamu tidak cukup mencintaiku untuk tidur denganku?"

"Aku tidak akan memberikan tubuhku yang berharga untuk seseorang yang memiliki seorang tunangan, apa kamu tau? Aku merasa seperti orang kedua, bersembunyi, menjadi penghalang dan perusak hubungan orang lain"

"Aku bilang aku tidak punya perasaan apapun untuknya"

"Lalu kenapa bertunangan?"

"Kubilang karena paksaan keluarga"

"Lalu bagaimana jika ayah juga memaksamu menikah dengannya? Kamu bisa menolak? Mengapa aku tidak boleh bersama dengan lucas? Bukankah itu adil, kamu juga milik Barra dan aku juga memiliki lucas"

Ucapan yang sangat masuk akal hingga ellena tidak bisa lagi berdebat.

Vera yang sangat kesal atas perlakuan elena terhadapnya segera pergi walaupun sebenarnya dia tidak tega melihat elena yang terlihat patah hati.

Part Selanjutnya 21+ yang gak suka jangan baca..

My SIN (GXG iam Lesbian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang