part 10

5.3K 150 0
                                    

"Vera... sadar woy"

Raisa menyadarkan vera dari lamunan panjang.

"Apa"

"Lo denger gak tadi gue ngomong apa"

"Tentang riyan kan"

"Kenapa rian?" Tetap tidak mempercayai vera.

"Selingkuh lagi kan"

"Dengerin ternyata"

Padahal vera hanya menebak, karena riyan memang kerap kali berselingkuh hingga hubungannya dengan raisa sering kali berseteru.

"Jangan ngelamun lagi, kebablasan ntar"

"Iya rai.."

"Kamu ada masalah?"

Vera menggeleng, namun raisa merasa ada sesuatu yang berbeda pada diri vera.

"Kalo ada masalah cerita"

"Gak ada.."

Dari arah depan mita datang membawa setumpuk sampah bekas praktek biologi.

Vera menjulurkan kaki saat mita hampir melewatinya, alhasil gadis itu terjatuh bersama tumpukan sampah yang bertebaran di sepanjang lorong kelas mereka.

Raisa tertawa terbahak-bahak sementara vera hanya tersenyum tipis ke arah mita dengan ekspresi tidak bersalah.

Ini bukan kali pertama vera membuli Mita, semua siswa tau akan hal itu, tapi tidak ada satupun yang berani untuk melaporkannya karena vera akan terus mengejar orang itu tanpa ampun. Status pekerjaan ayah vera juga termasuk dalam daftar orang tua yang berpengaruh.

Tidak hanya saat jam istirahat, saat jam pulangpun vera akan mengolok olok mita, menyuruhnya menyanyi dan menari seperti orang bodoh hingga menjadi tontongan dsn ejekan siswa lain.

Diluar sekolah ellen sudah lama menunggu, siswa lain sudah banyak yang pulang, namun dia tidak bisa melihat vera.

Ellen mencoba masuk ke area sekolah, melihat-lihat hingga menemukan seorang gadis dengan tas yang persis dengan tas vera dari ayah belakang. Tanpa berfikir panjang ellen mendangi gadis itu. Dia mendapati vera yang sedang menertawakan siswi yang sedang menangis.

"Vera"

Vera menoleh ketika seseorang memegang pergelangan tangannya.

"Kenapa kamu disini"

"Aku diminta ayah menjemputmu, apa yang sedang kamu lakukan" sambil melirik mita yang baru saja menghapus air matanya.

"Sedang bercanda"

"Dia lebih terlihat tertekan daripada bersenang-senang"

"Kalau begitu tanyakan saja langsung padanya" menatap kearah mita dengan tajam "apa kamu merasa tertekan?"

Mita menggeleng, namun ellen tau ada hal janggal disana.

"Kalau begitu ayo pulang"

Vera langsung ikut bersama ellen ke dalam mobil.

"Oh iya aku lupa beli disuruh beli makanan kucing sama mama, aku beli di indomaret situ ya"

"Iya"

Ellen segera pergi, sebenarnya dia sedang berbohong yang dia lakukan saat ini adalah mendatangi mita yang belum pulang.

"Dek.."

Mita kaget berusaha menjauh dari ellen "kakak mau nanya"

Gadis itu menggeleng dan pergi, ellen tau bahwa gadis itu tidak akan membuka mulut, namun seorang siswi lain yang berada disampingnya mendekat.

"Aku melihat kakak keluar dari mobil yang sama dengan vera"

"Mm benar, apa kamu mengenali adikku?"

"Vera punya kakak??"

Ellen mengangguk, dia memberi kode akan menutup mulut jika gadis itu berbicara.

"Tolong beri nasihat pada adikmu, vera, agar tidak lagi membuli sahabatku (mita)"

"Vera membuli?"

"Dia sangat kejam, dia terus mengganggu mita terus menerus setiap waktu, dia bahkan akan membuli siapapun yang mencoba menghalanginya"

Ellen cukup kaget mendengar apa yang disampaikan oleh gadis itu. "Perilaku apa yang biasa dia lakukan"

"Dia akan menyuruh mita menyanyi, menari menjadi bahan tertawaan, bahkan dia memaksa mita makan makanan berlebihan hingga muntah. Terkadang dia juga menfitnah mita hingga mendapat hukuman"

"Lalu kenapa tidak ada yang menghentikannya?"

"Seperti yang kubilang sebelumnya, dia akan membuli siapapun yang mencoba membantu mita, vera memiliki banyak teman senior, para lelaki menyukasi visialnya yang cantik, lalu siapa yang akan berpihak pada kami?"

"Baiklah aku mengerti, aku akan berusaha memberikan pengertian padanya"

"Tolong ya kak"

Kemudian secepat mungkin masuk ke dalam swalayan membeli 5 pouch dry food dan membawanya ke dalam mobil tanpa kantong plastik.

"Kok lama"

"Iya, antri di kasir"

Mereka segera pulang

My SIN (GXG iam Lesbian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang