15. Cincin part 2

6 2 0
                                    

sudah seminggu semenjak kejadian dirumah sakit luka pada lengan jeongin sudah mulai kering namun pada bagian lengannya masih harus diperban, jeongin duduk dicafe sinta dengan ino dipangkuannya.

"abang je, cakit ya?" tanya ino tangan anak kecil itu menusuk nusuk kecil perban jeongin

"iya ino, tangan abang je sakit" balas jeongin sambil mengusap rambut ino

memang takdir itu kadang lucu tapi juga membawa keberuntungan, narumi cerita jika dia dan abin ingin serius dalam hubungannya. lalu sinta pun menceritakannya jika jeongin mengajaknya pacaran

narumi tidak kaget karena sebelumnnya jeongin minta izin ke dirinya untuk mengajak sinta pacaran.

iya, jeongin harus minta izin dulu pada sahabat sinta itu, kalo boleh jujur kuping jeongin sakit dicerahamin narumi selama sejam. tak apa yang penting dapat restu.

akhirnya kedua sahabat itu punya pacar, kisah mereka berdua beda namun akhirnya sama. mereka bersyukur bertemu dengan orang yang tepat walaupun pertemuan nya tidak disangka sangka.

sinta berjalan kearah meja yang jeongin tempati, sambil membawa nampan isi cheese cake, milkshake strawberry, dan dua amaricano

"ini punya ino" ucap sinta sambil menaruh minuman strawberry itu depan ino

"makasih akak"

"sama sama sayang, kue nya juga dimakan ya"

"heung!"

sinta melihat ino dipangkuan jeongin membuat jeongin agak susah untuk minum. "ino sini pangku kakak"

"biarin aja" peka jeongin

"tangan lo masih sakit?" tanya sinta mengambil tangan jeongin yang diperban untuk dielus elus. jeongin membalas dengan genggaman

"udah baikan, santai"

narumi menitipkan ino pada sinta dan jeongin karna dirinya harus jemput abin, lelakinya itu tidak bawa mobil. ino diajak tidak mau karena ingin main dengan jeongin

semenjak ino ketemu dengan jeongin anak itu betah berlama-lama dengan cowok yang tampak berandalan itu.

kata jeongin mah 'berandalan berkelas'

ino ikutan memegang tangan jeongin lalu menunduk untuk dicium. tingkah anak itu membuat kedua orang dewasa disana bingung. jeongin terkekeh kecil. "ino ngapain?"

anak kecil itu mendongak menatap jeongin. "kata buna kalo lagi sakit dicium, bial cepet sembuh"

sinta ketawa diikuti jeongin.

"buna seling sakit, makanya ayah suka cium cium" lanjutnya

jeongin dan sinta tambah ngakak mendengarnya, ino masih terlalu kecil untuk mengerti hal seperti itu.

"ino, buna dicium ayah bukan karena sakit, tapi emang ayah kamu sang—"

sinta memukul lengan jeongin pelan. "gak usah dilanjutin jeongin"

jika nanti narumi dan abin sudah kembali sinta akan meledeki sahabatnya itu, karna ino sudah mengspill.

"je"

"hm?"

"mama minta ketemu kamu" mereka saling pandang lalu jeongin mengangguk

"boleh, mau kapan?"

sinta menatap jeongin ragu. "kamu mau?"

"iya, emangnya kenapa?"

perasaan sinta menghangat mendengar nya, awalnya sinta ragu jika jeongin akan menerima ajakannya itu, itu permintaan orang tua sinta. jeongin tau jika sinta anak strict parent itu juga alasan dia untuk menemui narumi sebelum mengajak sinta pacaran

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waiting For Us || Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang