6. Sobat patah hati

13 5 0
                                    

narumi sampai dipenginapan menjelang malam, kakinya dia seret menuju kasur duduk disamping sinta yang kebetulan sudah sampai duluan, cewek itu menelungkup kan kepalanya diantara dengkul yang ditekuk.

"sin"

"nar"

ucap mereka berdua bersama, nadanya bergetar sama sama menahan tangis. lalu tak lama kemudian mereka mengangis bareng

"hiks.. hiks...minho ternyata udah punya pacar"

"hyunjin ngajak balikan hiks...."

"tadi gue nganter minho beli baju buat pacar nya, hikss... narumi sakit hati mungil gue...."

"kenapa hyunjin harus beda keyakinan hiks.... jahat banget sih semesta..."

"hiks.... Eh?" sinta berhenti dari sesegukan menyadari ada yang tidak beres.

"ANJING??? LO PERNAH PACARAN SAMA HYUNJIN TEMEN NYA KAK MINHO ITU???" sinta teriak tepat disamping telinga narumi. cewek itu langsung bangun menjauhi sinta

"hehe... duh gimana yang aku menjelaskan nya" cengiran narumi dibalas lemparan bantal oleh sinta

"kok lo gak pernah cerita sih monyet" kata sinta sambil ngegas ngomongnya. melupakan acara nangis yang mereka lakukan

narumi mendekati sahabat nya itu. "yaudah nih gue cerita"

sinta mencari posisi nyaman untuk mendengarkan cerita narumi. niatnya ingin galau sendiri tapi gak jadi soalnya ada temannya.

"gue pacaran sama kak hyunjin tahun kemarin, cuma bertahan delapan bulan. bukan harena dia jahat atau apa, tapi gue sadar kita salah. iman kita beda gue gak mau maksa dia untuk logout dari agamanya terus login ke agama gue. "

"loh bagus lah kalo dia mau ikut lo" potong sinta

"gak gitu. keluarga dia rata rata pendeta sin, gue gak bisa egois ambil dia gitu aja dari tuhannya. selama ini gue belajar ikhlasin dia, kita juga putus baik baik. cuma hari ini rasanya emosional banget, udah lama gak ketemu tapi pas ketemu malah flashback."

"sorry, gue gak ada maksud buat nutupin ini dari lo. gue rasa hubungan gue gak cocok buat diumbar ke publik"

"bego lo" umpat sinta. "kenapa lo gak cerita aja sama gue, biar gue bantu cari solusi nya."

narumi tersenyum simpul. "udahlah, gausah dibahas. udah masa lalu juga, kita udah milih jalan yang terbaik"

"walaupun nyakitin tapi seenggaknya hyunjin pernah ada dicerita cinta gue"

sinta setuju, dari pada bertahan terluka lebih baik berpisah dan merelakan.

gantian narumi memandang sinta memicing. "nah, lo kenapa?"

"minho ternyata udah punya pacar, bangsat" ucapnya sedih, bibir nya turun kebawah. dengan kalimat umpatan tidak ketinggalan dari mulutnya.

"lah gimana? Coba cerita"

sinta menceritkan kejadian hari ini dari minho yang angkat telepon sampai membeli baju untuk pacarnya dan yang paling baru adalah pengakuan cowok itu.

kedua cewek itu menghela nafas lelah, nasib keduanya tidak jauh berbeda.

"apa kita cari sugar daddy aja nar?" celetuk sinta

"gak mau ah, tar gue disodok. Takut" balas narumi

"goblok, kenapa bahasa lo disodok sih aelahh" sinta tertawa membuat narumi ikutan ketawa.

mereka bercerita ini itu tanpa sadar sudah malam, walaupun bertemu setiap hari di cafe tapi mereka berdua sudah lama tidak mengobrol seperti ini. Biasanya keduanya hanya membahas masalah kerjaan saja.

ada perasaan lega setelah berbagi cerita.

"lo kalo ada apa apa cerita nar, effort cowok yang ngedeketin lo harus lebih dari gue"

narumi terkekeh. "Iya dayang dayang princess"

"kayanya gue mulai terbiasa dipanggil dayang dayang sama lo"

kekehan narumi berubah menjadi ketawa, entahlah dirinya pun tidak mengerti kenapa orang orang terdekatnya ia sebut dengan dayang dayang.

selepas dari cowok yang saat ini hinggap dihati narumi dan sinta, keduanya akan mulai merelakan cowok cowok itu. mungkin benar, takdir mereka hanya diizinkan untuk sementara bukan selamanya.

perpisahan itu memang menyakitkan, dan people come and go itu memang nyata

kepergian nya meninggalkan bekas luka dan kenangan tapi biarlah mereka terkubur dengan rapih dimemori otak.

jika waktu bisa diputar mungkin mereka memilih untuk tidak bertemu dari pada ujungnya saling menyakiti.

terlepas dari itu semua.

kita semua pantas mendapatkan yang lebih baik.

Waiting For Us || Straykids Where stories live. Discover now