HEART CROWD (S2)

169 12 10
                                    

Aduhai, suprise .. !

Saya memutuskan untuk 2x update, karena saya lagi bahagia.

Hehe.

Enjoy reading !

_____________________________________________

Suasana kafe yang ramai oleh pengunjung, didominasi oleh para pekerja kantoran yang sedang menikmati acara makan siang dan meminum secangkir kopi dengan santai. Jungkook dan para staff lain terlihat sangat fokus dengan job desk yang mereka kerjakan, selagi para kasir dan staff lain sibuk untuk melayani pesanan para pelanggan. Jungkook justru berfokus menyelesaikan pekerjaannya dengan tergesa dan terus melihat kearah pintu, ada seseorang yang sedang ia tunggu kedatangannya, karena memang orang tersebut sudah berjanji padanya.

Hitungan jam terus terlewati, sudah sekitar 7 jam ia menunggu dengan penuh harapan. Bahkan, waktu sudah hampir mendekati shift terakhirnya bekerja.

'Kemana dia?' pikir Jungkook.

Khawatir kini melanda hatinya, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? persepsi yang aneh mulai muncul satu persatu dikepalanya. Ingin memastikan sesuatu, ia memanggil salah satu rekan bar untuk beralasan ke toilet. Ia hanya ingin menghubungi kekasihnya, juga ingin tau mengapa ia tidak datang. Mencari nama kontak yang dituju, ia menekan tombol panggilan setelah menemukannya.

Ringggg

Suara dial ponsel memanggil terus berbunyi, panggilannya tidak diangkat bahkan ponsel orang yang sedang dihubungi sedang tidak aktif.

"What's going on, tidak biasanya ia seperti ini" gumam Jungkook dengan rasa cemas.

Jungkook menghabiskan 15 menit ditoilet hanya untuk menghubungi kekasihnya itu, namun hasilnya nihil. Tidak ada jawaban yang didengar, merasa tidak enak kepada rekannya yang mungkin sedang menunggu dirinya. Ia menyudahi aktifitasnya dan kembali pada meja bar, ternyata rekannya itu benar-benar menunggu dirinya.

"Are you have stomatch?" tanya rekannya.

"Yeah, sorry"

"No, there's someone have waiting for you on the table" jelas rekan tersebut padanya, ia mengarahkan pandangan pada seseorang yang sedang duduk sambil menopang dagu.

Seorang wanita, yang berpenampilan formal dengan blazer kerjanya.

"She's waiting for you"

Jungkook merasa sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun sekarang, karena kekhawatirannya dengan kekasih prianya tersebut membuat moodnya buruk. Namun ia juga merasa tidak enak, jadi ia terpaksa menghampiri wanita yang telah menunggunya itu.

"Excuse me?" sapa Jungkook memastikan.

Jadi, wanita ini ternyata gadis bermata abu-abu yang sering kali berbicara padanya? penampilan yang berubah drastis. Apa karena gadis ini menggunakan make up?

"Hello, long time no see" sapa wanita itu padanya, si wanita menegakkan tubuhnya seketika.

"Wow, you look so different" ungkap Jungkook dengan jujur.

"Really? is this because we not get in touch for a week?"

"No, wajahmu tampak berbeda dengan makeup"

Wanita itu hanya memberikan sebuah senyum sebagai balasan.

"Ada perlu apa, err?" Jungkook mencoba untuk memanggil nama wanita itu, tapi ia bahkan tidak tau namanya.

"My name is Georgia" jelasnya.

Georgia? segera Jungkook mengingat sesuatu, inisial kalung pada wanita itu G. Ya, ia mengingatnya.

"Alright, ada apa kamu menungguku?"

Wanita itu hanya menatap Jungkook dengan perasaan rindu, juga dengan hasrat yang tidak diketahui alasannya. Ia berdeham, lalu dengan cepat mengubah ekspresi dengan wajah senang.

"Ah, tidak ada. Hanya saja aku ingin menemuimu, sejak aku pergi untuk urusan bisnis bersama ayah baruku" terangnya.

"Ngomong-ngomong, apa kamu sudah baca suratku?" lalu wanita itu menanyakan sebuah hal, dan membuat Jungkook mengerutkan alisnya.

"Surat?" bingung Jungkook, yang benar saja. Ia baru muncul kembali, lalu menanyakan sebuah surat?

"The letter, that i was put on your chocolate"

Lagi-lagi, Jungkook harus mengingatnya. Apakah benar ada sebuah surat yang ia temukan disana? seingatnya tidak. Atau, ia sudah membuat suatu kesalahan? coklat itu memang ia terima, namun ia berikan pada kekasihnya pada malam deep talk mereka.

"Aku tidak tau ada surat disana, maafkan aku" segera saja Jungkook memberi alasan, kalau ada surat pun seharusnya kekasihnya memberitahunya, kan? tapi, ia jadi penasaran dengan isi surat itu.

"Apa isi surat itu?" sambung Jungkook.

Mendengar penjelasan Jungkook, wanita itu jadi sedikit kecewa. Alasan ia memberi surat itu pada pemuda dihadapannya sebelum ia pergi adalah, ia ingin mendapatkan jawaban setelah ia kembali.

"Kamu ingin tahu isinya?" tanya Georgia, memastikan.

"Tentu saja"

Lalu, Georgia mengambil sebuah pulpen untuk menuliskan sesuatu. Jungkook yang melihat gerak-geriknya dibuat penasaran, apa yang ingin ditulis olehnya itu.

Namun, sebelum Georgia berhasil menggoreskan pulpen miliknya pada kertas. Aktivitasnya harus terganggu dikarenakan sebuah bel pintu berbunyi, otomatis Jungkook mengarahkan pandangannya pada pintu masuk.

"Welcome!" seperti biasa, kasir selalu menyambut tamu.

Disana, seorang pria dengan balutan kaus v-neck putih telah berdiri pada pintu masuk kafe. Ia mengedarkan pandangannya pada sekeliling, ingin mencari entitas seseorang.

Seperti mengenali pria itu, Jungkook melakukan gerakan spontan dengan berdiri dari kursinya. Ia menampilkan wajah lega juga bahagia, raut wajahnya cerah dan degup jantungnya ikut berdebar.

Dan semua perilaku yang dilakukan oleh Jungkook, harus disaksikan oleh Georgia yang mendadak meremas pulpennya dengan sangat erat.


***

TBC

5 CHAPTER UNTUK MENUJU ADEGAN 18+

ready ?

gregetan ga ama adegan nganu nya yg lama? apa ngerasa bosen ?

janlup vote ya!

DADDY AND HIS BABY (BL)Where stories live. Discover now